bagus nih...

> Subject:      FW: Kaca mata anakku
> 
> 
> Dalam rangka menyambut hari anak saya mempunyai sekelumit kisah yang
> mungkin dapat dijadikan pelajaran bagi para orang tua.
> Kisah ini bermula pada 8 Maret 2004, pulang kerja  saya mendapat surat
> dari ibu guru anak saya (nama anak saya Yudha), berisi " Mama yudha tolong
> yudha diperiksakan ke dokter mata, karena apabila saya roling ke bagian
> belakang dia selalu bilang awas-awas nggak kelihatan". Surat itu datang
> hari senin, hari selasanya saya bawa anak saya pergi ke dokter mata
> ternyata benar mata anak saya minus 5 slinder 1.5 untuk mata sebelah
> kanan, minus 1.5 slinder 2 untuk mata sebelah kiri. Saya tidak percaya,
> saya bawa lagi Yudha berobat ke dua dokter mata yang lain pada hari Rabu
> dan Kamis, hasilnya sama. Saya mencari penjelasan kenapa kejadian itu bisa
> terjadi pada Yudha ? Tenyata selain faktor keturunan, ada faktor lain yang
> menjadi penyebabnya yaitu pada saat saya mengandung 3 bulan saya terkena
> Demam berdarah yang sangat akut karena dikira hanya sakit Typus biasa.
> Penanganan terhambat karena saya dalam kondisi hamil, sehingga
> mempengaruhi pembentukan kornea mata Yudha, yang seharusnya berbentuk
> bulat, tapi kornea Yudha berbentuk Lonjong. Hal ini dapat berpengaruh pada
> penglihatannya. Saat mendengar dan melihat kenyataan itu, saya seperti
> tertimpa beban yang sangat berat, sedih rasanya membayangkan anak berumur
> 5 tahun yang baru duduk di sekolah TKA sudah minus 5, dan yang membuat
> saya sedih bahwa kelainan mata anak saya berasal dari dalam kandungan.
> Tidak ada lagi yang akan menjadi pilot pesawat tempur, yang menjadi
> cita-cita anak saya dari kecil. Teringat bagai mana perlakuan saya pada
> Yudha saat mendapat nilai 0 dari hasil ulangan pra semester, saya marahi
> dia, saya pukul pantatnya, saya hukum dia tidak boleh beli mainan dan
> bermain play station sampai dia bisa merubah nilainya lebih baik. Ternyata
> saya salah, anak saya mendapat nilai 0 karena tidak dapat melihat dengan
> jelas, karena pada saat saya tes soal ulangan- ulangan itu dia bisa
> menjawab dengan benar, saya tidak peka akan hal itu, saya terlalu capek
> dalam bekerja, sehingga tidak terlalu peka pada hal yang sesederhana itu,
> yang terjadi didepan mata saya setiap hari, karena kalau Yudha nonton TV
> dia selalu maju lebih dekat, saya selalu berkata " Yudha
> .......mundur......" dia mundur sebentar, tapi nanti dekat lagi, kejadian
> itu terus berlangsung. Yang aku sesali kenapa aku sebagai orang tua tidak
> peka akan kesehatan anak saya sendiri, saya terlalu sibuk bekerja,
> berarti dia sudah tidak dapat melihat dengan jelas selama 5 tahun dan saya
> tidak menyadarinya. Syukur dokter masih bisa memberi harapan, keadaan
> yudha masih bisa diperbaiki sampai usia 9 tahun, dan saya harus rajin
> berobat selama itu, diharapkan kornea yudha dapat menjadi bulat kembali
> Minimal Minusnya berkurang. Pagi ini dia bangun dan mendapatkan frem kaca
> matanya bengkok sebelah karena tertindih badannya saat tidur lalu yudha
> bilang "ma....kaca mataku rusak aku nggak bisa lihat dong.....kenapa sih
> aku mesti pakai kaca mata nggak kaya teman - teman yang lain" aku tidak
> bisa menjawabnya, yang aku lakukan hanya memeluknya dengan erat.
> 
> Untuk para orang tua, walaupun sesibuk atau secapek apapun kita bekerja
> sebaiknya perhatikan tingkah laku anak kita  walaupun sekecil atau
> sesederhana apapun. Dan jangan cepat menghukum karena kita akan menyesal
> nanti. 

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke