Ada yang bilang, dikasih ASI saja matanya, belekannya bisa hilang...

-----Original Message-----
From: Sylvia Radjawane [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, February 17, 2005 12:13 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Q: (maaf) mata belekkan + [Artikel] Boorwater

Hi ayahnya Irfan & Raissa,
 
Memang mata 'belekan' lumrah kok di bulan-bulan pertama usia bayi.
Penyebabnya karena ada sumbatan di saluran air matanya.  Seperti yang
disarankan mbak Ossi, pemijatan lembut di area sekitar mata dan hidung
juga rajin membersihkan 'belek' dengan kapas rendaman air hangat matang
bisa mengobati.  Observe aja pak, baru perlu tindakan medis selanjutnya
kalau 'belekan' nya ternyata semakin banyak atau warnanya jadi
kehijauan.

Oya,  sekalian posting artikel dari tabloid Nakita tentang boorwater
(karena sempat disebutkan mamanya Sharlene).  Sebetulnya pemakaian
boorwater (apalagi jangka panjang)  untuk cuci mata atau pada kulit yang
luka, sudah tidak dianjurkan karena kandungan asam borat di dalam
larutannya jika masuk ke dalam tubuh (lewat selaput mata atau luka
terbuka di kulit), yang bisa menyebabkan mulai dari mata yang kering dan
mudah teriritasi sehingga rawan infeksi sampai ke gangguan fungsi hati
dan saraf, bahkan penglihatan. So, kalau terbiasa pakai obat tetes mata,
cermati kandungan boric acid/asam borat dalam brosur kemasannya.
 
cheers,
Sylvia - Jovan's mum
------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------
 
BOORWATER UNTUK CUCI MATA? AWAS, BAHAYA!
Artikel dari Tabloid Nakita

Meski belum ada penelitian resmi, penggunaan boorwater diduga dapat
menyebabkan mata kering. Bahkan bisa mengakibatkan gangguan fungsi hati
pada penggunaan jangka panjang. Benarkah? 

Siapa yang tak kenal boorwater? Selama ini air yang diklaim suci hama
tersebut lazim digunakan sebagai obat pencuci mata. Kala mata merah,
perih, atau bengkak, boorwater-lah obatnya. Selain itu boorwater dapat
dipakai untuk mencuci kulit yang terluka. Tak heran kalau di banyak
keluarga boorwater selalu tersedia di kotak obat.

Padahal seperti dituturkan dr. Hadi Prakoso, Sp.M, penggunaan boorwater
berisiko menyebabkan gangguan pada mata. "Penggunaan boorwater
terus-menerus dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan mata kering." Itu
sebabnya, opthalmologist atau dokter spesialis mata dari Klinik Mata
Nusantara ini tidak menganjurkan pemakaian boorwater kepada pasiennya.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan bahwa indra penglihatan sebenar-nya sudah
dilengkapi oleh mekanisme pembersihan diri. Setiap kali berkedip, saat
itulah air mata keluar untuk membersihkan mata. Lewat air mata,
kotoran-kotoran di mata dibersihkan dan dibuang keluar.

Selain itu mata juga mampu membuang kuman dan bakteri yang ada di mata.
"Air mata mengandung lisozim, betasin, Imunoglobulin A, dan
Imunoglobulin G yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri," tambah Hadi
pula. Barulah pada kasus-kasus tertentu dimana mata tidak bisa
memfungsikan mekanisme pembersihannya, seperti pada kasus gangguan mata
berat, mau tidak mau harus digunakan obat-obatan dan tindakan lain yang
diperlukan.

GANGGUAN SARAF & FUNGSI HATI

Senada dengan Hadi, farmakolog DR. dr. Ernie Purwaningsih, MS.,
menuturkan bahwa boorwater sebetulnya merupakan larutan air dan asam
borat. Jenis asam inilah yang diyakini berbahaya bagi mata anak. Asam
borat merupakan senyawa kimia berbentuk kristal lunak yang memiliki
sifat antiseptik dan mudah larut dalam air. "Kandungan asam borat yang
terdapat pada boorwater adalah 3%. Ini merupakan konsentrasi ideal dan
berlaku standar sebagai obat di seluruh dunia. Jika lebih dari 3 persen,
dikhawatirkan asam boratnya akan mengendap dalam air. Sebaliknya, jika
kandungannya di bawah 3%, kemungkinan efektivitasnya sebagai antiseptik
akan berkurang," ujar Ernie.

Lalu kenapa boorwater dianggap membahayakan mata anak? Karena mukosa
atau selaput mata mata anak lebih tipis dibanding selaput mata orang
dewasa, hingga lebih mudah teriritasi. Selain itu, gangguan mata seperti
mata merah yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah akan memudahkan
asam borat yang terkandung dalam boorwater terserap masuk ke dalam
tubuh. Akibatnya, obat yang seharusnya berefek topical atau mengobati
gangguan di bagian luar mata saja akan menjadi racun di dalam tubuh.

Semakin tinggi intensitas pemberian boorwater akan kian banyak pula asam
borat yang masuk ke dalam tubuh. Jika pemakaian dilakukan dalam jangka
panjang, asam borat yang terakumulasi dalam tubuh akan mengganggu fungsi
hati dan menimbulkan gangguan susunan saraf pusat yang bisa "terbaca"
lewat gejala kejang-kejang dan demam tinggi.

Namun semua zat kimia yang masuk ke dalam tubuh pastilah terlebih dulu
mengganggu lokasi penyerapannya. Ernie mencontohkan asam borat yang
tertelan mula-mula akan mengganggu saluran cerna dengan gangguan yang
umum muncul di antaranya muntah-muntah dan diare. Jadi, bahaya yang
mesti diwaspadai pertama kali dari penggunaan boorwater adalah
intoksikasi atau keracunan pada mata anak. Ernie menjelaskan, asam borat
bisa menyebabkan gangguan produksi air mata yang mengakibatkan mata jadi
kering. Jika mata menjadi kering akibat kekurangan dan ketiadaan air
mata, maka mukosa lapis lendirnya bakal mudah pecah dan tampaklah
bercak-bercak kering.

Untuk memeriksa apakah mata seseorang kering atau tidak, menurut Ernie
bisa dilakukan dengan uji break up time (BUT), yaitu waktu terjadinya
bercak kering pada permukaan kornea sesudah satu kedipan. Bercak kering
ini mudah terjadi bila jumlah air mata berkurang. Dengan kata lain, uji
BUT mengukur secara kasar mutu dan stabilitas lapisan lendir mata. BUT
mata normal berkisar antara 15-45 detik. Bila angkanya lebih kecil dari
10 berarti mata tidak normal karena lapis lendirnya gampang pecah yang
membuat mata kering.

Lazimnya uji BUT dilakukan pada penderita keratokonjungtivitis sika atau
kekurangan lapis lendir dan radang mata menahun. Khusus untuk
keratokon-jungtivitis sika, kadang dilakukan pula uji Schirmer untuk
menilai mutu air mata yang tidak tergantung pada kadar lapis lendir.

Ernie menjelaskan bahwa mereka yang terkena gangguan mata kering akibat
produksi air matanya berkurang, permukaan matanya akan mengalami
iritasi. Gejala-gejala yang timbul karena kondisi tersebut bisa beragam,
seperti mata terasa panas, gatal, perih, memerah, mengganggu serta
mengganjal saat mata mengedip. Kornea mata pun jadi keruh yang
mengakibatkan gangguan pada penglihatan, semisal tak bisa lagi menangkap
bayangan gambar dengan baik. Saat membaca, anak akan sulit membaca
tulisan-tulisan yang ada di buku tersebut karena pandangannya kabur.

Dampak lain yang lebih parah dari penggunaan boorwater adalah mudahnya
anak terkena infeksi, seperti trachoma yang dapat menimbulkan gangguan
penglihatan. Dalam jangka panjang, gangguan ini akan menjalar ke kornea
mata anak. Kalau gangguannya sudah terbilang amat parah, apa boleh buat
mata yang rusak mesti diangkat.

Sementara menurut Erni pun penggunaan boorwater pada kulit yang luka
tidak dibenarkan. Memang dalam jangka pendek kulit yang terluka itu jadi
lebih cepat kering. Tapi Ernie mengingatkan bahwa kulit yang terluka
merupakan "pintu masuk" bagi asam borat yang bersifat membahayakan
tubuh. Para pakar pun, tukasnya, kini banyak yang meragukan efektivitas
boorwater sebagai pengobat luka.

MAKIN PEKAT

Parahnya lagi, tukas pengajar dan peneliti dan peneliti di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia ini, kandungan ideal sebesar 3% dalam
boorwater bisa meningkat karena beberapa faktor. Salah satunya karena
botol yang dipakai sebagai wadah boorwater tidak tertutup rapat dan
menyebabkan air pelarutnya menguap. Akibatnya, kepekatan asam borat
dalam air yang tersisa semakin meningkat. Dampak negatif setiap tetes
boorwater pun akan semakin tinggi. 

Penyimpanan yang tidak bersih juga bisa menimbulkan dampak negatif lain.
Boorwater bisa terkontaminasi oleh kuman dan bakteri. Jadi, alih-alih
membuat mata sehat, boorwater yang tidak steril malah bisa membuat
gangguan mata jadi lebih parah. Mata yang mulanya hanya sedikit memerah
karena terkena debu malah jadi terinfeksi oleh kuman dan virus. 

Namun Ernie mengakui hingga saat ini di Indonesia belum ada penelitian
tentang dampak negatif boorwater, baik pada mata maupun pada organ tubuh
lain. Meski begitu ada baiknya bila khalayak melakukan tindak pencegahan
terhadap dampak negatif yang diakibatkan oleh penggunaan boorwater. 

TIPS PENGGUNAAN BOORWATER

Berikut beberapa tips dari Ernie seputar penggunaan boorwater: 

* Waspadai keberadaan boorwater yang masih banyak beredar di pasaran.
Penggunaannya sebaiknya dibatasi hanya sebagai pengompres kulit. Namun,
hindari penggunaan secara langsung pada kulit yang luka. Mencuci kulit
yang terluka, cukup dengan air bersih. 

* Bila mata kelilipan entah kemasukan pasir, bulu mata, atau debu, tidak
perlu harus dicuci dengan boorwater. Air bersih saja sudah cukup. 

* Penggunaan boorwater sebaiknya tidak lebih dari seminggu.
Dikhawatirkan, pemakaian yang melebihi tenggang waktu ini menyebabkan
peningkatan konsentrasi asam borat di lokasi pemakaian. Sementara
kesterilannya juga tidak bisa terjamin. 

* Meski keluhan mata kering akibat pemakaian boorwater lebih banyak
dialami anak-anak, ada baiknya hindari pula pemakaian pada kalangan
dewasa.

------------------------------------------------------------------------
-------------------
Sharlene <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Saya juga pernah mengalami hal yang sama tuh, waktu umur nya belum
sebulan,kalo saya sih saya kompres dengan borwater, tau kan yah?Pake
kapas aza gitu di siramin ke kapasnya sampai basah lalu pas dia bobo
kita kompres sambil di buka mata nya sedikit kita peras sedikit aza,
asal masuk, dengan gitu kan matanya yg belekan bisa bersih

<deleted>

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more.


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke