Untuk netters sekalian berikut ini saya coba untuk melengkapi makalah
seminar yang dikirim oleh M'ba Rika yang hanya separuh. Semoga bermanfat
untuk para netter sekalian.

"MEMPERSIAPKAN ANAK UNGGUL MILENIUM KE: -III"

OIeh  Kak Seto


Pengantar

        Pada dasamya anak-anak sebagai generasi yang unggul tidak akan
tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan Iingkungan yang
subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi
mereka dapat tumbuh dengan optimal.
        Dengan demikian, para orang tua memegang peran penting untuk
menciptakan Iingkungan tersebut guna merangsang segenap potensi anak
agar dapat berkembang secara maksimal.
        Suasana penuh kasih sayang, mau menerima anak sebagaimana
adanya, rnenghargai potensi anak, memberi rangsangan yang kaya untuk
segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, efektif maupun
psikomotorik, semua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya
generasi unggul di masa yang akan datang. Inilah yang perlu kita
persiapkan pada anak-anak guna menyongsong milenium ke - III.

Kecerdasan Anak

        Howani Gardner dalam bukunya yang berjudul 'Multiple
Intelligences"
menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selarna in dipakai ternyata
memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan  kinerja
yang sukses untuk masa depan seseorang.  Gambaran mengenai spectrurn
kecerdasan yang luas telah membuka mata  para orang tua maupun guru
tentang adanya wilayah-wilayah yang secara spontan akan diminati oleh
anak-anak dengan semangat yang tinggi. Dengan demikian,  masing-masing
anak  tersebut akan merasa pas menguasai bidangnya masing-masing. Bukan
hanya cakap pada bidang-bidang tersebut yang memang sesuai dengan
minatnya tersebut, namun juga akan  sangat menguasainya sehingga menjadi
amat ahli.

        Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur:
        Kecerdasan matematik-logika
        Kecerdasan bahasa
        Kecerdasan musikal
        Kecerdasan visual spasial
        Kecerdasan kinestetik
        Kecerdasan inter-personal
        Kecerdasan intra-personal
        Kecerdasan naturalis

Disampaikan dalam Seminar "Menjadikan Anak Yang Terbaik Menuju Milenium
III" yang diselenggarakan oleh RS. Mitra Keluarga Bekasi.

Bekasi - 27 November 1999

        Kecerdasan matematik-logika sendiri memuat kemampuan seseorang
dalam berpikir secara induktif dan deduktif, kemampuan berpikir menurut
aturan logika, memahami dan menganalisa pola angka-angka serta
rnemecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir.
        Anak-anak dengan kecerdasan matematik-logika tinggi cenderung
menyenangi kegiatan menganalisa dan mempelajari  sebab-akibat terjadinya
sesuatu. Ia menyenangi berpikir secara konseptual, yaitu misalnya
menyusun
hipotesis, mengadakan kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang
dihadapinya. Anak-anak semacam ini cenderung menyukai aktifitas
berhitung
dan memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika.
Apabila kurang memahami, maka mereka akan cenderung berusaha untuk
bertanya dan mencari jawaban atas hal yang kurang dipahami  tersebut.
Anak-anak ini juga sangat menyukai berbagai permainan yang banyak
melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti : catur, bermain teka-teki
dan sebagainya.

        Kecerdasan bahasa memuat kemampuan seseorang untuk rnenggunakan
bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan dalarn berbagai
bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.
        Anak-anak dengan kecerdasan bahasa yang tinggi, umumnya ditandai
dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan
suatu bahasa seperti membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun
kata-kata mutiara dan sebagainya. Anak-anak seperti ini juga cenderung
memiliki daya ingat yang kuat misalnya terhadap nama-nama seseorang,
istilah-istilah baru maupun hal-hal yang sifatnya detil. Mereka
cenderung lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan dan verbalisasi.
Dalam hal penguasan suata bahasa baru, anak-anak ini umumnya memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

        Kecerdasan musikal memuat kemampuan seseorang untuk peka
terhadap suara-suara non verbal yang berada di sekelilingnya. termasuk
dalam hal ini adalah nada dan irama.
        Anak-anak jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada
dan
irama yang indah, apakah itu melalui senandung yang dilagukannya
sendiri,
mendengarkan kaset/ radio, pertunjukan orkestra atau alat musik yang
dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan
mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan musik.

        Kecerdasan visual spasial memuat kemampuan seseorang untuk
memahami secara lebih mendalam hubungan antara obyek dan ruang.
Anak-anak ini memiliki kemampuan misalnya untuk menciptakan imajinasi
bentuk dalam pikirannya, atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk
tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat
patung atau arsitek suatu bangunan. Kemampuan membayangkan suatu bentuk
nyata dan kemudian memecahkan berbagai masalah sehubungan dengan
kemampuan ini adalah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan
visual-spasial ini. Anak-anak demikian akan unggul dalam pernainan
mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan misalnya.

        Kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara
aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk
berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Hal ini dapat dijumpai
pada anak-anak yang unggul pada salah satu cabang olaraga, seperti
misalnya bulu tangkis,
sepakbola, tenis, berenang, dan sebagainya. Atau bisa pula tampil pada
anak-anak yang pandai menari, trampil bermain acrobat atau unggul dalam
bermain sulap.

        Kecerdasan Inter-personal menunjukkan kemampuan seseorang untuk
peka terhadap perasaan orang lain, Mereka cenderung untuk memahami dan
berinteraksi dengan orang lain, sehingga rnudah dalam bersosialisasi
dengan lingkungan disekelilingnya. Kecerdasan semacam ini juga sering
disebut sebagai kecerdasan sosial, dimana selain seorang anak mampu
rnenjalin persahabatan yang akrab dengan teman-termannya juga termasuk
kemampuan seperti memimpin, mengorganisasi, menangani perselisihan antar
teman, memperoleh simpati dari anak-anak yang lain, dan sebagainya.

        Kecerdasan Intra-personal menunjukkan kemampuan seseorang untuk
peka terhadap perasaaan dirinya sendiri, Ia cenderung mampu untuk
mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya
sendiri. Anak-anak semacam ini senang melakukan introspeksi diri,
mengkoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencoba untuk
memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan
kesendirian, merenung dan berdialog dengan dirinya sendiri.

        Kecerdasan Naturalis yaitu kemampuan seseorang untuk peka
terhadap Lingkungan alam. Misalnya senang berada di lingkungan alam yang
terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, hutan, dan sebagainya.
Anak-anak dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi
lingkungan alam seperti aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah,
aneka macam flora dan fauna, benda-benda di angkasa, dan sebagainya.
        Melalui konsepnya mengenali kecerdasan multiple atau kecerdasan
ganda ini, Gardner ingin mengkoreksi keterbatasan cara berpikir yang
konvensional mengenai kecerdasan. Dimana seolah-olah kecerdasan hanya
terbatas pada apa yang diukur oleh beberapa test inteligensi yang sempit
saja, atau sekedar melihat prestasi yang ditampilkan seorang anak
melalui
ulangan maupun ujian di sekolah belaka.

        Teori Gardner ini kemudian dikembangkan dan juga semakin
dilengkapi oleh para ahli lain. Di  antaranya adalah  Daniel Goleman
melalui bukunya yang terkenal "Emotional Intelligence" atau Kecerdasan
Emosional.

        Dari ke tujuh spektrum kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner
di atas, Goleman mencoba memberi tekanan pada aspek kecerdasan
intra-personal atau antar pribadi. Inti dari kecerdasan in adalah
mencakup kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana
hati, temperamen, motivasi dan hasrat Iceing;nsn orafla ~ M¶~'fl
fl}en~llr~lt fl~rdner kecerdasan antar-pribadi ini Iebih menekankan pada
aspek kognisi atau pemahaman.
Sementara faktor emosi atau perasaan kurang diperhatikan. Padahal
menurut
Goleman, faktor emosi ini sangat penting dan memberikan suatu warna yang
kaya dalam kecerdasan antar-pribadi ini.
        Selanjutnya  oleb tokoh-tokoh seperti    Sternberg  dan
Salovey,
sebagaimana diungkapkan oleh Goleman, disebutkan adanya Lima wilayah
kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional.

        Lima wilayah tersebut adalah:
        - Kemampuan mengenali emosi diri
        - Kemampuan mengelola emosi
        - Kemampuan memotivasi diri
        - Kemampuan mengenali emosi orang lain
        - Kemampuan membina hubungan

        Berikut ini adalah uraian dari ke lima wilayah di atas.
        Kemampuan mengenali emosi diri adalah kemampuan seseorang dalam
mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul.
Ini sering dikatakan sebagai dasar dari  kecerdasan emosional. Seseorang
yang mampu mengenali emosinya sendiri adalah bila ia memiliki kepekaan
yang tajam atas  perasaan  mereka yang sesungguhnya dan kemudian
mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Dalam hal ini misalnya
sikap yang diambil dalam menentukan  berbagai pilihan, seperti memilih
sekolah,  sahabat, pekerjaan sampai kepada pemilihan pasangan hidup.

        Kemampuan mengelola emosi  adalah  kemampuan  seseorang  untuk
mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya
dapat mernpengaruhi perilakunya secara salah.  Mungkin dapat di
ibaratkan sebagai seorang pilot pesawat  yang  dapat  membawa pesawatnya
ke suatu kota tujuan dan  kemudian  mendaratkannya secara mulus.
Misalnya seseorang yang sedang marah, maka kemarahan itu, tetap dapat
dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya
disesalinya di kemudian hari.

        Kemampuan memotivasi diri adalah kemampuan untuk memberikan
semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan
bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme
yang tinggi, sehingga seseorang memiliki kekuatan semangat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya dalam hal belajar, bekerja,
menolong orang lain dan sebagainya.

        Kemampuan mengenali ernosi orang lain adalah kemampuan untuk
mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain,  sehingga orang lain akan
merasa senang dan dimengerti perasaannya. Anak-anak yang memiliki
kemampuan ini, yaitu sering pula disebut sebagai kemampuan berempati,
mampu menangkap pesan non-verbal dan orang lain seperti : nada bicara,
gerak-gerik maupun ekspresi wajah dari orang lain tersebut. Dengan
demikian anak-anak ini akan cenderung disukai orang.

        Kemampuan membina hubungan  adalah kemampuan  untuk mengelola
emosi orang lain, sehingga tercipta ketrampilan sosial yang tinggi dan
membuat pergaulan seseorang menjadi lebih luas. Anak-anak dengan
kemampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul dan
menjadi lebih populer.

        Di sini dapat kita simpulkan betapa pentingnya kecerdasan
emosional
dikembangkan pada diri anak. Karena betapa banyak kita jumpai anak-anak,
dimana mereka begitu cerdas di sekolah, begitu cemerlang prestasi 
akademiknya, namun bila tidak dapat mengelola emosinya, seperti mudah
marah, mudah putus asa atau angkuh dan sombong, maka prestasi tersebut
tidak akan banyak bermanfaat untuk dirinya. Ternyata kecerdasan
emosional perlu lebih dihargai dan dikembangkan pada anak sejak usia
dini. Karena hal inilah yang mendasari ketrampilan seseorang di  tengah
masyarakat  kelak, sehingga akan membuat seluruh potensinya dapat
berkembang secara lebih optimal. 

        Hal yang hampir senada juga dikemukakan oleh Robert Coles dalam
bukunya yang berjudul "The Moral Intelligence of Children", bahwa
disamping
IQ, ada suatu jenis kecerdasan yang disebut sebagai kecerdasan moral
yang
juga memegang peranan amat penting bagi kesuksesan seseorang dalam
hidupnya.
        Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk bisa
menghargai dirinya sendiri maupun diri orang lain, memahami perasaan
terdalam orang-orang di sekelilingnya, mengikuti aturan-aturan yang
berlaku, semua ini termasuk merupakan kunci keberhasilan bagi seorang
anak di masa depan.
        Bagaimana hal ini dapat diwujudkan pada anak-anak kita sejak
usia
dini sebagai persiapan menyongsong milenium ke - III?

        Suasana damai dan penuh kasih sayang dalam keluarga,
contoh-contoh nyata berupa sikap saling menghargai satu sama lain,
ketekunan dan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan penuh
semangat, tidak mudah putus asa, lebih banyak tersenyum daripada
cemberut, semua ini memungkinkan anak mengembangkan kemampuan yang
berhubungan dengan kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional maupun
kecerdasan moralnya.

Penutup

        Sebagaimana dikemukakan oleh para ahli, perkembangan kecerdasan
anak pun sangat dipengaruhi oleh berbagai rangsangan-rangsangan mental
yang kaya sejak usia dini. Di samping guru, orang tua pun mernegang
peranan penting bagi usaha pengembangan potensi tersebut secara optimal.
Dalam hal ini tentu dibutuhkan suatu kesungguhan dan para orang tua
untuk secara tekun dan rendah hati melakukan hal yang terbaik bagi
putra-putrinya.
        Kiranya uraian di atas dapat memberikan sedikit ~ ~"'~"'?~g tt'?
.~+iil' ~ usaha. tersebut

Semoga.

Bekasi, 27 November 1999


> ----------
> From:         Rika Prawira[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Thursday, 02 December, 1999 11:41
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] Makalah Seminar dari Mbak Vika
> 
> Dear Netter, ini makalah seminarnya Mbak Vika yang dikirim ke saya,
> mudah-mudahan sekarang dapat dibuka oleh para netter sekalian. Terima
> kasih untuk Mbak Vika atas makalahnya. (Maaf attachment dari sayapun
> tidak dapat dibuka)
> 
> 
> "MEMPERSIAPKAN ANAK UNGGUL MILENIUM KE: -III"
> 
> OIeh  Kak Seto
> 
> 
> Pengantar
> 
> Pada dasamya anak-anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh
> dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan Iingkungan yang subur
> yang
> sengaja diciptakari untuk itu, yang memtingkinkan potensi mereka dapat
> tumbuh dengan optimal.
> Dengan demikian, para orang tira memegang peran penting untuk
> menciptakan Iingkungan terseE~t guna merangsang segenap potensi anak
> agar dapat berkembang secara maksimal.
> Suasana penuh kasih sayang, mau menerima anak sebagaimana adanys,
> rnenghargai potensi anak, member rangsang-rangsang yang kaya untuk
> segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif maupun
> psikomotorik, sernua sungguh merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya
> generasi unggul di masa yang akan datang. Inilah yang perlu kita
> persiapkan pada anak-anak guna menyongsong milenium ke - III.
> 
> Kecerdasan Anak
> 
> Howani Gardner dajam bukunya yang berjudul 'Multiple Intelligences"
> menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selarna in dipakai ternyata
> memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan  kineija
> yang sukses untuk nasa depan sesecrang.  Gambaran mengenai speictrurn
> kecerdasan yang luas teiah membuka mata  para orang tua maupun guru
> tentarig adanya wilayah-wilayab yang secara spontan akan diminati oleh
> anak-anak dengan semangat yang tinggi. Dengan demikian,  masing-masing
> anak  tersebut akan merasa pas menguasai bidangnya masing-masing.
> Bukan
> hanya cakap pada bidang-bidang tersebut yang memang sesuai dengan
> minatnya tersebut, narnun juga akan  sangat menguasainya sehingga
> menjadi amat ahil.
> 
> Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur:
> Kecer&zsan matematik-logika
> Kecer&rsan bahasa
> Kecer&rsan musikal
> Kecerirsan visrial ~asial
> Kecerdasan kinestetik
>       Kecer&rsan inter-personal
> -     Kecer&rsan intra-personal
> -     Kecerckisan.naturalis
> 
> 
> 
> Disanipaikan dalarn Seminar "Menjadikan Anak Yang Terbaik Menuju
> Mijenium ifi" yang diselenggarakan oleh RS. Mitra Kclua~a Bekasi..
> 
> Bekasi - 27 November 1999
> 
> 
> Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
> "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
> 
> -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
> Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Berhenti berlangganan, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
> [EMAIL PROTECTED]
> Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
> http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di
> Internet
> 
> 
> 
> 
> 
> 

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

-= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke