-----Original Message-----
> From: Saryana Sudirapraja [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> jadi saya berpikir ini adalah peluang yang cukup baik untuk dijadikan
> suatu unit usaha serius, coba saja kita amati di Singapore Amerika
baby day care
> hampir ada di lokasi-lokasi perkantoran dan tiap pagi banyak ibu atau
> bapak muda yang mau ke kantornya menitipkan dulu anaknya...

Pak Saryana,

saya rasa faktor utama mengapa ibu2 di LN pakai jasa day care adalah
karena tenaga kerja di sana mahal luar biasa, sementara tidak ada
keluarga yg. bisa dititipi mengasuh anak. Utk. pembantu saja yg. di kita
cuma sekitar 100 ribuan, di sana sudah unaffordable - utk. yg.
penghasilannya rata-rata ya.... Apalagi baby-sitter ! Jadi memasukkan
anak ke day care adalah karena terpaksa ; ortu harus bekerja dan tidak
sanggup membayar jasa baby sitter / pembantu / pengasuh anak.

Day care mungkin bisa lebih murah, karena perbandingan pengasuh dgn.
anak pasti tidak 1 : 1 (kalau 1:1 ya sama aja dong biayanya dgn.
pengasuh di rumah... Malah mungkin lebih mahal). Ada yg. punya izin dari
pemerintahnya (walaupun tidak menjamin apakah pemerintah mengontrol
higiene dan sanitasi di sana secara regular) ada yg. tidak.

Day care juga lahan yg. subur utk infeksi silang (yg. saya baca terutama
infeksi saluran pernafasan bagian atas, diare dan radang telinga bagian
tengah). Maksudnya, anak kita yg. sedang pilek, mungkin terkena radang
telinga dari temannya. Hampir tidak mungkin mencegah anak kontak dgn.
yang lainnya selama di day care kurang lebih 8 jam sehari !

Kalau faktor biaya yg. menjadi pertimbangan, saya yakin, utk. sebuah day
care yg. benar2 baik (pengasuhnya bener2 berkualitas, ada fasilitas
kesehatan yg. memadai, perbandingan anak dan pengasuh yg. kecil,
sanitasi dan higiene yg. baik, perbedaan kelompok sesuai usia,
persyaratan kesehatan anak yg. mau masuk - harus benar2 sehat, sudah
immunisasi dll ) tidak akan lebih murah dari pengasuh di rumah sendiri.

Saya tidak anti day care. Kalau saya di LN, mungkin saya akan pakai jasa
day care kalau suami-istri *harus* bekerja. Apa boleh buat. Atau kalau
saya bekerja hanya 2 hari dalam seminggu, dan saya rasa mempekerjakan
pengasuh anak secara bulanan jadi sangat mahal - karena toh, selama saya
tidak bekerja si kecil akan saya asuh sendiri -  pilihan utk. memasukkan
anak ke day care yg. (sekali lagi) benar2 baik, akan saya pertimbangkan.

Untuk situasi saat ini, saya rasa saya akan ambil cara yang konvensional
saja. Saya lebih senang kalau anak saya diasuh di rumah dengan orang yg.
saya percayai selama saya bekerja. Saya bisa lebih leluasa menentukan
aturan main sendiri, disiplin sendiri, lebih bisa memonitor higienitas
dan sanitasi di rumah saya, lebih bisa memilih orang yg. sesuai buat
jadi pengasuh si kecil, dan anak saya terhindar dari rasa asing thp.
lingkungan (pengasuh yg. berganti-ganti, teman2 dengan karakter yg.
beragam), sekaligus mencegah infeksi silang dari / ke anak saya. Juga
anak saya tidak usah ikut 'sibuk' berangkat pagi-pagi dan pulang sore
hari di kemacetan lalu lintas...

Sekedar pandangan dari sisi yang berbeda...:-)
 --
   O
_/)(\_     |~          Salam,
 /~~\    o'  |~        Rien.
/_  _\      o'
  ^ ^



>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












Kirim email ke