Mamik2 wrote:

> Rekan netters yth,
>
> apa dan bagaimana DHA itu dan sebesar mana pengaruhnya dalam membantu
> perkembangan otak,serta  zat2 apa selain yang terkandung dalam susu.

He-eh...
saya juga termasuk yg. penasaran, jangan2 selama ini bisa-bisanya produsen aja
mempromosikan produknya..
Artikel di bawah ini saya dapat dari homepage balitanet. Mungkin belum bener2
tepat sasaran, tapi lumayan lah...
--
   O
_/)(\_     |~          Salam,
 /~~\    o'  |~        Rien.
/_  _\      o'
  ^ ^

--------------
                                   OMEGA-3 MODAL UNTUK KECERDASAN-
                                        Asam lemak omega-3 belakangan mendapat
perhatian
                                        besar dari para ahli kesehatan. Zat
gizi itu ternyata
                                        berperan vital dalam mendukung
kesehatan
                                          serta mencegah munculnya penyakit
degeneratif.
                                            Penelitian terbaru bahkan
menunjukkan, peran
                                                omega-3 sejak dari janin dalam
kandungan
                                          diperlukan pada proses tumbuh
sel-sel otak dan

kecerdasan anak.

                                       Bicara soal kesehatan tubuh dan
kecerdasan otak
                                       seseorang, tentu tidak terlepas dari
awal
                                       pembentukan berbagai alat dan organ
vital janin
                                       sejak dalam kandungan ibunya.

                                       Ada dua masa kritis tumbuh kembang
dengan
                                       masing-masing konsekuensinya terhadap
janin dan
                                       kandungan. Masa kritis pertama
berlangsung sejak
                                       minggu pertama hingga akhir minggu
ke-7, periode
                                       embrio. Pada masa ini dimulailah
pembentukan
                                       berbagai organ vital janin (lihat
gambar): sistem
                                       saraf pusat dan otak, jantung,
pancaindera, alat
                                       kelamin, dan lain-lain. Bila terjadi
gangguan
                                       pada masa ini, maka janin akan berisiko
tinggi
                                       menderita gangguan morfologis pada
berbagai alat
                                       vital bayi, saat lahir hingga dewasa.

                                       Masa kritis kedua berlangsung sejak
awal minggu
                                       ke-8 hingga saat kelahiran. Masa ini
merupakan
                                       periode penyempurnaan proses tumbuh
kembang organ
                                       tubuh yang telah dibentuk pada periode
                                       sebelumnya. Jika terjadi gangguan, maka
janin
                                       berisiko menderita gejala kelainan
fisiologis
                                       sejak lahir dan semakin parah saat
dewasa nanti.

                                       Kekurangan gizi merupakan salah satu
gangguan
                                       yang acap kali terjadi dalam kandungan.
Pada saat
                                       kritis tadi, janin sangat memerlukan
beragam zat
                                       gizi guna mendukung proses tumbuh
kembang yang
                                       optimal yakni kesehatan serta
kecerdasannya.

                                       Asam lemak otak
                                       Asam lemak esensial serta omega-3
merupakan zat
                                       gizi yang harus terpenuhi kebutuhannya.
Zat gizi
                                       berperan vital dalam proses tumbuh
kembang
                                       sel-sel neuron otak untuk bekal
kecerdasan bayi
                                       yang dilahirkan. Asam lemak omega-3
juga berperan
                                       sebagai asam lemak otak. Asam lemak
omega-3 ini
                                       turunan dari prekursor (pendahulu)-nya,
yakni
                                       asam lemak esensial linoleat dan
linolenat. Asam
                                       lemak esensial tidak bisa dibentuk
dalam tubuh
                                       dan harus dipasok langsung dari
makanan. Kemudian
                                       prekursor itu masuk dalam proses
elongate dan
                                       desaturate yang menghasilkan tiga
bentuk asam
                                       lemak omega-3: LNA (asam
alfa-linolenat), EPA
                                       (eikosapentaenoat), serta DHA
(dokosaheksaenoat).

                                       Sistem saraf pusat dan otak merupakan
organ vital
                                       yang pertama dibentuk. Proses
pertumbuhan sel
                                       neuron otak terjadi pada minggu ke-20
hingga
                                       ke-36, dan disempurnakan hingga bayi
berusia dua
                                       tahun.

                                       Meskipun massa otak janin hanya sekitar
16% dari
                                       tubuhnya, namun dibandingkan dengan
organ tubuh
                                       lain, otak paling banyak memerlukan
energi (lebih
                                       dari 70%) untuk proses tumbuh
kembangnya. Energi
                                       itu terutama berasal dari deposit zat
gizi dan
                                       asam lemak esensial tubuh ibunya.

                                       Asam lemak esensial juga prekursor
omega-3 DHA,
                                       EPA, ALA (alfa-linolenat), dan AA (asam

                                       arakhidonat). Omega-3 sebagian besar
(lebih dari
                                       60%) diperlukan sebagai unsur penyusun
dinding
                                       sel neuron. Sedangkan sisa DHA lainnya
diperlukan
                                       sebagai unsur pembentuk cawan untuk
wadah
                                       rhodopsin, senyawa vital penginderaan
dan
                                       pengiriman balik sinyal yang diterima
mata ke
                                       otak.

                                       Bila kekurangan asam lemak esensial,
maka sel
                                       neuron akan menderita kekurangan energi
untuk
                                       proses tumbuh kembangnya. Pembentukan
dinding sel
                                       neuron terhambat karena kekurangan
omega-3 DHA
                                       dan AA, sehingga sel tidak mampu
menampung muatan
                                       komponen sel neuron normal. Yang
diderita janin
                                       adalah sel neuron akan kehilangan
                                       pengorganisasian dan kemampuan koneksi
normal di
                                       antara sel-selnya. Akibatnya, sel-sel
neuron
                                       mengalami banyak kebocoran dan
terjadilah
                                       perdarahan. Bisa juga terjadi inisiasi
                                       microthrombi dan ischemia lokal
(stroke) serta
                                       sel-sel otak menjadi cepat mati dan
tidak
                                       berfungsi.

                                       Pada bayi prematur, banyak di antaranya
berat
                                       badannya di bawah normal (2.500 g) dan
ukuran
                                       otaknya lebih kecil dari rata-rata.
Karena jumlah
                                       sel neuronnya juga sedikit, maka bayi
bisa cacat,
                                       kualitasnya rendah serta proses tumbuh
kembang
                                       sel otak tidak normal atau di bawah
optimal.

                                       Mencegah penyakit
                                       Asam lemak omega-3 EPA dilaporkan
berperan pula
                                       dalam mencegah penyakit degeneratif
sejak janin
                                       dan pada saat dewasa. Pada saat janin
dalam
                                       kandungan, EPA sangat diperlukan dalam
                                       pembentukan sel-sel pembuluh darah dan
jantung.
                                       Sementara pada saat dewasa ia berfungsi

                                       menyehatkan darah, mekanisme kerja
pembuluhnya
                                       dan kerja kantung pengatur
sirkulasinya. Sebab
                                       itu akibat kekurangan omega-3 EPA, bisa
berisiko
                                       menderita penyakit pembuluh darah dan
jantung.

                                       Omega-3 EPA dan asam arakhidonat
(berasal dari
                                       daging merah dan pangan nabati)
merupakan unsur
                                       utama sintesa senyawa prostaglandin
yang berperan
                                       dalam kesehatan sistem peredaran darah
dari
                                       proses aterosklerosis, penyakit
jantung,
                                       hipertensi, stroke, dll.

                                       Dalam tubuh, omega-3 EPA bersaing
dengan AA dalam
                                       menghasilkan metabolit prostaglandin
dengan
                                       fungsi antagonis. Misalnya, metabolit
                                       prostaglandin dari EPA berfungsi
mengencerkan
                                       darah, sedangkan metabolit dari AA
mengentalkan,
                                       yang sangat diperlukan pada saat
operasi atau
                                       luka berat. Metabolit EPA berfungsi,
misalnya,
                                       melebarkan pembuluh darah, sementara
metabolit AA
                                       menyempitkan.

                                       Jadi, meskipun kerjanya antagonis,
kedua
                                       metabolit itu bekerja sama menyehatkan
sistem
                                       peredaran darah dalam tubuh. Menurut
dr. Fadilah
                                       Supari (1998), ahli penyakit jantung
dari
                                       Fakultas Kedokteran UI, keseimbangan
rasio EPA,
                                       DHA, dan AA dalam darah bayi, remaja,
atau dewasa
                                       dapat dijadikan salah satu indikator
untuk
                                       meramalkan risiko gangguan sistem
pembuluh darah
                                       dan penyakit jantung di masa mendatang.
Untuk itu
                                       perlu dilakukan upaya preventif sejak
dini agar
                                       terhindar dari penyakit degeneratif
ini. Pasokan
                                       makanan sumber omega-3 EPA, DHA, AA,
dan
                                       alfa-linolenat harus dikonsumsi dalam
jumlah
                                       rasio yang seimbang.

                                       Bersikap positif
                                       Sejak prakonsepsi atau sejak pasutri
merencanakan
                                       ingin punya anak, peranan ibu sangat
penting
                                       dalam menentukan kesehatan serta
kecerdasan anak
                                       yang akan dilahirkan. Beberapa hal yang
perlu
                                       diperhatikan adalah aspek gizi,
kesehatan, dan
                                       agama.

                                       Menurut Prof. Darwin Karyadi (1998),
dari aspek
                                       gizi, ada dua cara pemenuhan keperluan
gizi ibu
                                       sejak prakonsepsi. Pertama dengan
mengkonsumsi
                                       suplemen gizi (Fe, iodium, vitamin A,
omega-3).
                                       Kedua dengan cara food based (pola dan
kebiasaan
                                       makan).

                                       Cara pertama dilakukan dalam keadaan
darurat dan
                                       sifatnya sementara. Cara ini tidak
dianjurkan
                                       untuk jangka waktu lama karena berisiko
kelebihan
                                       dosis dan tidak ekonomis. Minyak ikan
atau
                                       omega-3 memang bermanfaat tapi
hendaknya jangan
                                       dikonsumsi berlebihan. Mudaratnya, bila

                                       dikonsumsi berlebihan, antara lain
secara umum
                                       badan berbau minyak ikan, menimbulkan
gangguan
                                       pencernaan, dan perdarahan pada saat
luka,
                                       operasi, atau bila terserang mimisan
akan lebih
                                       lama sembuhnya karena proses
penggumpalan darah
                                       lamban.

                                       Dalam proses metabolisme, omega-3 dapat

                                       meningkatkan kadar kolesterol pada
penderita
                                       hiperlipidemia. Atau bisa juga
meningkatkan
                                       kalori tubuh dengan akibat berat badan
bertambah.
                                       Sel-sel tubuh yang mengandung terlalu
banyak
                                       omega-3 akan lebih mudah teroksidasi
oleh radikal
                                       bebas. Untuk menjaga sel dari oksidasi
diperlukan
                                       vitamin E sehingga kelebihan omega-3
malah dapat
                                       berakibat defisiensi vitamin E.

                                       Selain itu, kelebihan minyak ikan juga
dapat
                                       mengakibatkan keracunan vitamin A dan D
karena
                                       minyak ikan mengandung kedua vitamin
itu,
                                       terutama kalau diekstrak dari hati
ikan. Hati
                                       ikan juga merupakan tempat menumpuknya
zat-zat
                                       beracun, apalagi kalau lingkungan laut
tempat
                                       ikan itu hidup tercemar logam beracun.
Bila
                                       minyak ikan sampai tercemar peptisida
dalam
                                       proses pengolahannya, tentu tidak akan
memenuhi
                                       prosedur kesehatan dan higienis.

                                       Bila dibandingkan dengan ikan segar,
harga minyak
                                       ikan pasti lebih mahal karena konsumen
dibebani
                                       ongkos produksi dan pemasaran yang
tinggi. Sebab
                                       itu pemakaian ekstrak minyak ikan harus

                                       dikonsultasikan dengan dokter atau ahli
gizi.

                                       Jadi, cara yang lebih baik, aman,
ekonomis, dan
                                       efektif sebenarnya dengan mengandalkan
makanan
                                       konsumsi sehari-hari saja (food based).
Makanan
                                       sumber asam lemak esensial dan omega-3
terutama
                                       terdapat pada pangan hewani dan nabati
laut
                                       seperti ikan lemuru, tuna, tongkol,
cakalang,
                                       cod, rumput laut, ganggang laut, dll.
Sedangkan
                                       pangan lainnya antara lain minyak
nabati dan
                                       sayuran hijau.

                                       Keuntungan cara alami ini, konsumsi
tidak hanya
                                       berisi asam lemak esensial dan omega-3,
tetapi
                                       juga zat gizi lainnya yang juga
berperan vital
                                       untuk kesehatan dan kecerdasan otak
janin.

                                       Perbaikan kesehatan ibu memang harus
dilakukan
                                       sejak prakonsepsi, selama hamil dan
terhadap anak
                                       balitanya termasuk imunisasi,
vaksinasi, dan
                                       pemeriksaan kesehatan lainnya. Hal ini
sangat
                                       membantu kesempurnaan tumbuh kembang
janin dan
                                       anak balita. Sekaligus sebagai upaya
pencegahan
                                       dan perlindungan terhadap penyakit yang

                                       membahayakan tumbuh kembang anak
seperti polio,
                                       campak, tetanus, difteri, dan
hepatitis.
                                       Selain aspek kesehatan, tidak kalah
penting aspek
                                       psikologis dan agama. Diharapkan, pada
saat hamil
                                       calon ibu selalu berusaha gembira,
merasa senang,
                                       dan bersikap positif atas kehamilannya.
Tentunya
                                       tidak lupa untuk selalu berdoa agar
dianugerahi
                                       anak yang sehat, cerdas, dan soleh.




>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>> Belanja Info & Keperluan Balita? Klik, http://www.balitanet.or.id
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]












Kirim email ke