Dear Pak Doddy....
Saya mau ikutan sharing buat hal ini. Karena anak saya juga pernah
mengalami hal ini. Dia malah mulai sejak masih bayi. Dari bayi, dia agak
sukar untuk dekat dengan orang asing. Pasti langsung nangis. Memang dulu
saya tinggal di US dan lingkungan disana kurang memberikan anak saya
kesempatan buat bersosialisasi (atau saya yang overprotected, saya juga
tidak paham). Tapi....untung saya memiliki pediatrician yang sangat baik
dan care tentang perkembangan anak saya saat itu. Dan dia mengkatagorikan
Ariel sebagai 'slow to warm kid'. Dan menurut dia itu akan hilang sendiri
bersama bertambahnya usia. Umumnya pada usia 3-4 tahun ketika dia masuk
sekolah. 

Pada saat itu, Ariel sepertinya udah memberi batas bahwa hanya ortunya aja
yang berbahasa indonesia yang dia kenal. Dan orang lain harus berbahasa
inggris. Pada saat dia mulai mengerti bahasa, setiap orang indonesia yang
datang ke rumah, dia pasti takut sekali. Tapi kalo orang bule, even
African-American (dengan catatan berbahasa inggris dia bisa terima,
meskipun nggak mau langsung dekat dengan mereka). Pernah terpikir sama saya
buat masuki Ariel ke childcare supaya dia punya teman bermain. Tapi pada
saat saya minta surat lengkap imunisasi dan approval pediatriciannya, dia
nggak setuju. Commentnya saat itu, untuk apa nyuruh orang lain ngajar anak
kita kalo kita sendiri punya waktu banyak buat bersama-sama dia. Saat itu
saya pikir, he was right. Tapi yang saya lupa, saya kan foreigner disana
dan saya sangat sedikit memiliki community buat anak saya bersosialisasi.

Pada saat Ariel berusia 2,5 tahun saya kembali ke Indonesia. Dan anak saya
mengalami shock. Dia sangat sulit dekat dengan keluarga saya. Untuk dekat
dengan neneknya aja, dia butuh waktu 1 bulan. Kemudian ada tante yang lihat
(kebetulan dia guru) dan menasehati saya untuk memasuki dia playgroup.
Karena dia harus diajari bahwa masih ada lingkungan lain di luar ortunya
yang baik dan safe. Setelah pindah ke Batam dan setteld down, the first
thing yang saya cari adalah playgroup. And saya harus temani dia masuk
kelas selama 2 bulan hanya untuk menambah rasa amannya. Sekarang dia sudah
sekolah 1 tahun (usianya juga 3.5 tahun) perubahannya sangat banyak. Dia
sudah bisa saya drop dan pick up aja untuk ke sekolah. Sudah berani maju ke
depan dan bernyanyi. Duh.....puji Tuhan banget untuk itu. Pada masa libur
Juni-Juli lalu, saya coba masuki dia kursus b.inggris, bukan buat ambisi
saya, tapi nyoba dia masuk ke lingkungan baru sesering mungkin. Dan
hebatnya dia hanya perlu waktu 2 hari (3 mnts crying) untuk get used to. 

Saran saya mungkin sama dengan Mamanya Dafi. KIta sebagai ortu hanya bisa
membantu memberikan rasa aman buat dia. Mencoba pelan-pelan menumbuhkan
rasa kepercayaannya pada lingkungan. Dan saya yakin, pasti akan balik
normal seperti anak-anak lain.

Selamat berkarya, ya Pak......

Ika - Mamanya Ariel&Brian

----------
> From: Doddy Sofyan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: '[EMAIL PROTECTED]'
> Subject: RE: [balita-anda] Rasa Takut
> Date: 17 Oktober 2000 16:10
> 
> Hi .. para anggota netters,
> 
> Mungkin diantara anda ada yang bisa atau memberikan solusinya mengenai
> perilaku anak.  Case yang terjadi adalah anak saya, perempuan, usia 20
> bulan, sejak beberapa hari ini menunjukkan perilaku yang saya anggap
cukup
> serius, yaitu takut apabila bertemu dengan orang lain.
> 
> Sekali lagi saya minta bantuan rekan-rekan, agar perilaku ini tidak
> berkelanjutan.
> 
> Terima kasih.
> 
> 
> 
> ### FREE DOMAIN [.COM|.NET|.ORG *] >> http://www.indoglobal.com << ##
> >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


>>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke