Autisme adalah gangguan perkembangan yang berat pada anak, yang mulai
terjadi dalam usia 3 tahun pertama kehidupannya dan berlanjut terus semasa
hidupnya bila tidak dilakukan intervensi.

Penyandang autisme memiliki gangguan/masalah pada bidang komunikasi,
interaksi sosial, dan minat yang terbatas serta berulang-ulang. Mungkin juga
terdapat masalah pada bidang sensasi (indera), dan fungsi adaptif. Hal-hal
tersebut menyebabkan tingkat perkembangan/kemampuan penyandang autisme
semakin lama akan semakin jauh tertinggal dari anak seusianya.

Masalah pada bidang komunikasi, misalnya anak tidak bisa bicara, terlambat
bicara, bicara hanya mengeluarkan suara-suara/suku-suku kata yang tidak
mempunyai arti (babling/bahasa "planit"), hanya menarik tangan orang dewasa
bila menginginkan sesuatu. Pada yang mulai bisa bicara, mungkin hanya
sekedar mengulangi kata-kata orang lain (membeo/echoing/echolaly) atau pada
usia 18-24 bulan tiba-tiba bicaranya menghilang (berhenti bicara).

Masalah pada interaksi sosial, misalnya menghindar atau tidak mau bertatap
mata (kontak mata), tidak mau bermain dengan anak sebaya, kurangnya hubungan
sosial dan emosional yang timbal-balik, kurangnya empati (merasa apa yang
dirasakan orang lain).

Masalah pada minat yang terbatas dan berulang-ulang, misalnya minat
berlebihan pada suatu benda, tidak mau dirubah rutinitasnya,
terpukau/terpaku pada bagian-bagian benda, stimulasi diri seperti jalan
berjinjit, berputar-putar, memutar-mutar benda, senang melihat benda
berputar, mengepak-ngepakkan kedua tangan.

Dari kepustakaan beberapa tahun yang lalu, jumlah penyandang autisme
diperkirakan mencapai 15-20 per 10.000 kelahiran. Data terakhir menunjukkan
peningkatan, yaitu sekitar 60 per 10.000 kelahiran atau 1 : 250 anak.

Dulu banyak orang yang menganggap autisme adalah suatu kondisi yang absolut,
tanpa harapan, dan tidak dapat membaik. Ternyata dari hasil penelitian
diketahui bahwa dengan intervensi dini intensif berdasarkan prinsip Applied
Behavior Analys (ABA), penyandang autisme dapat mencapai suatu tingkat yang
dulu dikira mustahil, mereka dapat "sembuh" (dalam tanda petik). Penyandang
autisme dikatakan "sembuh" bila mereka berhasil masuk ke dalam
mainstreaming, yaitu mereka dapat masuk dan mengikuti sekolah biasa/reguler,
dapat berkembang dan hidup mandiri di masyarakat, serta tidak tampak gejala
sisa.

Namun, walaupun Leo Kanner telah memperkenalkan autisme pada tahun 1943,
sampai sekarang masih banyak penyandang autisme yang luput terdiagnosis
sejak dini. Padahal untuk penyaringan (screening) dapat dilakukan dengan
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers), dan diagnosis dapat dibuat secara
sederhana dengan menggunakan kriteria yang terdapat pada DSM-IV (Diagnosis
and Statistical Manual of Mental Disorder, fourth edition. The American
Psychiatric Association, 1994) atau ICD-10 (International Classification of
Disease, tenth edition. World Health Organization, 1993).

Dr. Rudy Sutadi, SpA




>>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke