Euleuh.... panon na loba teuing kapuput kitu? Kade ah...bisi lalolong.
Nyieun udud nu teu ngebul atuh ;))

Rokok Meningkatkan Resiko Kebutaan

Jakarta, Rabu

        
Kirim Teman | Print Artikel

Berita Terkait:
• Hindari Rokok dan Kegemukan Saat Hamil
• Merokok Ringan Tingkatkan Resiko Serangan Jantung
• Rokok Merusak Sistem Enzim Paru-paru

Baru-baru ini tim peneliti Inggris menemukan bukti baru yang semakin
menguatkan bahaya merokok. Tidak hanya menyebabkan kanker, serangan
jantung, gangguan kesehatan janin, dan impotensi, merokok juga
meningkatkan resiko degenerasi macular, salah satu penyebab kebutaan.

Kelainan pada bagian macula di retina mata yang sering disebut age
related macular degeneration (AMD) umumnya muncul saat orang memasuki
usia lanjut, biasanya di atas usia 50 tahun. Mula-mula pandangan
penderita AMD kabur dan kesulitan membaca disertai adanya titik gelap
di area pandangnya. Makin lama titik gelap tersebut makin besar
sehingga penderitanya mengalami kebutaan.

Tim peneliti dari Cambridge University mempelajari hubungan antara
rokok dan AMD. Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa
orang-orang yang hidup bersama perokok selama lima tahun akan resiko
terkena AMD dua kali lipat daripada yang tidak. Sedangkan perokok
rutin beresiko tiga kali lipat. Laporan ini dimuat dalam Journal of
Opthalmology.

Sebelumnya para peneliti telah mengetahui bahwa merokok meningkatkan
resiko gangguan penglihatan. Namun, dengan hasil penelitian ini
membuktikan bahwa rokok juga memiliki pengaruh buruk yang sama pada
orang di sekitarnya.

Meskipun belum tentu menyebabkan kebutaan, penderitanya akan mengalami
gangguan penglihatan. Sekitar 500 ribu orang di Inggris diketahui
menderita AMD.

Para peneliti mempelajari 435 orang yang menderita AMD dan 280 orang
yang tidak dengan melihat gaya hidup dan pekembangan penyakitnya.
Mereka menemukan bahwa semakin sering seseorang merokok, semakin besar
resiko terkena AMD termasuk pasangannya.

Pecandu rokok yang menghisap satu bungkus rokok atau lebih dalam
sehari selama 40 tahun memiliki resiko tiga kali lipat lebih besar
daripada yang tidak merokok. Sementara itu, orang yang hidup bersama
dengan perokok selama minimal 5 tahun beresiko dua kali lipat lebih
besar. Meskipun demikian, untuk orang yang berhenti merokok lebih dari
20 tahun atau lebih, resikonya turun sebesar yang bukan perokok.

Penulis pendamping laporan tersebut Profesor John Yates menyatakan,
para peneliti telah menunjukkan hubungan yang jelas antara rokok dan
penyakit. "Di antara berbagai faktor lingkungan yang diteliti sebagai
penyebab AMD, merokok adalah salah satu yang paling terlihat jelas
hubungannya," katanya.

Anita Lightstone, kepala bagian kesehatan mata di Royal National
Institute antusias dengan temuan tersebut. "Ini adalah temuan yang
sangat penting dan menjadi bukti yang memperkuat upaya larangan
merokok di tempat umum," katanya. Pemerintah Inggris sendiri telah
mengajukan larangan merokok di seluruh kantor, kecuali kedai minuman
yang tidak menyediakan makanan atau klub-klub tertutup.

Sumber:  bbc.co.uk
Penulis:         Wah





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/

[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke