Ngerakeun......!!!! teu bakal komentar aing mah.. istighfar we sing loba...
mugi2 teu ka alaman ku anak aing..!!!!



Siswa Miskin Dibariskan di Lapangan
SUDAH beberapa kali Siti Maesaroh dipanggil oleh pihak sekolah, dibariskan
di lapangan basket bersama siswa miskin lainnya, lalu diberi tahu bahwa
mereka tidak bisa mengikuti ujian sekolah, karena mereka belum melunasi SPP,
DSP, dan lain-lain. Setiap sesudah menerima peringatan yang menyakitkan itu,
siswa kelas X sebuah SMA negeri di Cicalengka itu, pulang ke rumah sambil
menangis, dan mengadukan rasa malu yang ditanggungnya kepada kedua orang
tuanya.
Untuk bisa mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester, orang
tua Maesaroh harus datang ke sekolah. Setelah berdebat dan mengiba, kartu
ujian untuk Maesaroh baru bisa didapatkan orang tuanya.
Bukan itu saja yang dilakukan sekolah itu, kepada Maesaroh dan siswa miskin
lainnya. Sejak semester pertama sampai semester kedua, mereka tidak diberi
buku rapor. Alasannya sama, mereka belum menyelesaikan pembayaran uang ke
sekolah.
"Padahal, saya memasukkan anak saya ke sekolah itu dengan menyertakan surat
keterangan tidak mampu dari kelurahan dan kecamatan. Kenapa anak saya masih
terus ditagih uang dan tidak diberi hak untuk mendapatkan buku rapor?" kata
ayah Maesaroh, Wawan Setiawan (53), saat ditemui, Rabu (16/7).
Warga Kp. Cikopo, Desa Babakan Peuteuy, Kec. Cicalengka, Kab. Bandung itu
merasa heran dengan sikap pengelola sekolah.. Sejak awal memasukkan anaknya
ke sekolah itu, dia sudah mendaftarkan diri sebagai orang tidak mampu, dan
menyertakan semua dokumen yang mengesahkannya sebagai orang tidak mampu.
Namun, pihak sekolah menutup mata atas keadaannya, dan terus menagih uang
atas biaya pendidikan Siti Maesaroh di sekolah itu. Jumlah tagihannya saat
ini mencapai Rp 2, 428 juta.
"Sudah berkali-kali saya menghadap ke sekolah, dan mengatakan kalau saya
orang tidak mampu, dan memasukkan anak saya ke sekolah itu melalui jalur
orang tidak mampu, tetapi pihak sekolah tidak mau mendengar. Kata mereka,
kalau saya ingin mendapatkan raport anak saya, saya harus melunasi semua
tunggakan yang ditagihkan sekolah kepada saya," kata Wawan.
Wawan sangat menyesalkan sikap pengelola sekolah yang sangat arogan. Setiap
kali dia meminta untuk bertemu dengan kepala sekolah, selalu ditolak.
Bahkan, ketika berbicara dengan seorang staf tata usaha sekolah itu, dia
diberi tahu, wajar jika anaknya tidak bisa mendapatkan raport karena belum
melunasi semua tagihan dari sekolah. Perkataan yang sangat menyakitkan hati
Wawan.
"Katanya, saya hanya berhak untuk mendapatkan fotokopi dari raport anak
saya, jika saya belum melunasi tagihan itu. Padahal setahu saya, saat daftar
ulang anak saya harus mengembalikan buku raport yang sudah diketahui orang
tuanya. Ini sama saja dengan memberi tahu bahwa anak saya tidak bisa
mendaftar ulang di sekolah itu," ujar Wawan.
Dengan perasaan kecewa, Wawan membuat surat terbuka kepada Bupati Bandung,
Obar Sobarna. Surat itu dia serahkan langsung ke tangan bupati, seusai salat
Zuhur di Gedung Moh. Toha, Pemkab Bandung, Rabu (16/7). Tetapi, Obar belum
bisa menjanjikan apa pun kepada Wawan.
DPRD geram
Wawan juga mengadukan nasibnya ke DPRD Kab. Bandung. Mendengar kisah Wawan,
Ketua DPRD Agus Yasmin dan anggota Komisi B Tb. Raditya, merasa geram atas
sikap sekolah. "Kepala sekolahnya harus ditarik ke Dinas Pendidikan dan
dibina kembali. Melakukan diskriminasi terhadap siswa miskin sangat
menyakitkan hati rakyat," kata Agus Yasmin.
Pada saat yang bersamaan, Raditya menelefon Kabid SMA Dinas Pendidikan Kab.
Bandung, Hudaya, untuk menanyakan persoalan itu.. Hudaya menjawab, pihaknya
akan segera mengatasi persoalan itu, dan menanyakan nomor induk Siti
Maesaroh untuk penanganan lebih lanjut.
"Menjejerkan siswa tidak mampu di lapangan itu tindakan yang sangat tidak
manusiawi. Apa sekolah tidak memiliki cara lain dalam memperlakukan siswa
tidak mampu? Saya curiga kejadian ini tidak hanya terjadi pada Siti Maesaroh
dan teman-temannya," tutur Raditya.
Agus Yasmin menegaskan, DPRD Kab. Bandung akan menerjunkan anggotanya ke
lapangan untuk melakukan pemeriksaan. "Saya sendiri akan ikut turun ke
lapangan," kata Agus Yasmin. (Zaky Yamani/"PR")***Penulis:
Back
http://newspaper.pikiran-rakyat.co.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=23357



Ngerakeun siah......!!!! teu bakal komentar aing mah ayeuna da dicaram..
istighfar we sing loba... mugi2 teu ka alaman ku anak aing..!!!!



-- 
Aldo Desatura (R) & (c)
62.0817.19.40.50
========
" Lebih mudah memaafkan orang yang salah daripada yang benar .... "


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke