Aya alusna mun diturutan di RI. Lain kunanaon loba pisan anu fals adan na. Katambah ucapan kekecapan Arab na loba nu cacaletotan deuih!
Muazin Istanbul harus kursus Azan sejumlah muazin Istanbul dikecam sejumlah warga Azan sejumlah muazin dan imam Istanbul Turki dikecam warga karena tidak enak didengar. Azan diperdengarkan agar para umat memulai hari mereka dengan suara spiritual yang indah dan berirama. Tetapi panggilan sholat Subuh sejumlah muazin dan imam Istanbul justru membuat penduduk setempat menutup telinga bukannya membaca Al Qur'an. Masalah di balik suara ini tampaknya begitu besar sehingga harus dibuat kelas khusus bagi muazin karena banyak penduduk mengecam. Imam Mehmet Tas adalah salah seorang murid pertama. Dia sudah merasakan kegunaannya. "Saya sekarang lebih yakin dapat melakukan azan dalam tempo yang tepat bagi kelima sholat," katanya. Kursus azan Perbaikan ini karena usaha yang dilakukan Mustafa Cagrici -pimpinan masalah keagamaan Istanbul- yang ingin memastikan seluruh mesjid di kota itu, yang berjumlah tiga ribu buah, agar memperdengarkan azan yang indah setiap pagi. "Karena alasan tertentu, imam-imam ini direkrut meskipun suara mereka tidak bagus, mereka bahkan tidak bisa menyanyi!" Secara pribadi saya sangat terganggu jika mendengar azan yang buruk Seyfettin Tomakin "Kami berusaha keras membantu para imam dan muazin memperbaiki azan mereka." Dia mengatakan sejak kursus dimulai, protes berkurang dari ratusan dalam sebulan menjadi lusinan. Ini adalah perbaikan karena hasil kerja guru azan Seyfettin Tomakin. "Secara pribadi saya sangat terganggu jika mendengar azan yang buruk," katanya. "Azan adalah musik, musik indah yang membawa umat ke Allah, karena itulah sangatlah penting dinyanyikan dengan baik. "Memang ada beberapa orang yang menghadapi masalah, karena itulah mereka belajar disini selama satu tahun. Tugas saya adalah membuat mereka dapat menyampaikan azan." Sayangnya bagi sejumlah orang kursus tetap tidak ada gunanya. "Ada sejumlah orang yang tidak dapat membaik, meskipun mereka sudah kursus dalam waktu yang lama," kata Cagrici. "Kami menghubungkan mesjid mereka dengan mesjid pusat lewat radio agar mendapatkan imam yang bisa bersenandung saat menyampaikan azan."