Mekkah Mean Time Tinggal Tunggu Waktu
Senin, 16 Agustus 2010 | 13:21 WIB
Telegraph
Big Ben (kiri) dan Menara Jam Mekah (kanan)
TERKAIT:

    * JK Setuju Mekkah Gantikan Greenwich
    * Jam Raksasa Mekkah Berusaha Kalahkan GMT

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan 
Metrologi LIPI Mego Pinandito mengatakan, wacana pemindahan titik standar waktu 
dari kota Greenwich atau Greenwich Mean Time (GMT) ke kota Mekkah yang disebut 
Mekkah Mean Time (MMT) kemungkinan hanya menggeser waktu di Indonesia.

"Kalau hanya perpindahan waktu yang dipindah dari Greenwich ke Mekkah 
kemungkinan hanya menggeser waktu di Indonesia saja. Yang tadinya +7 jam GMT 
untuk WIB, berubah jadi +4 jam MMT," katanya, Senin (16/8/2010), saat dihubungi 
Kompas.com.

Perubahan waktu ini akan berdampak besar pada aktivitas masyarakat sehari-hari, 
mulai dari kegiatan ekonomi, telekomunikasi, hingga penerbangan internasional. 
Mego melanjutkan, penetapan MMT ini juga belum jelas konsepnya. Apakah yang 
diganti hanya patokan waktu ataukah garis bujur ditarik jadi nol derajat berada 
di kota Mekkah.

"Kita lihat dulu konsepnya seperti apa. Kalau sampai menarik bujur nol derajat, 
tentu posisi astronomis negara berubah semua. Peta tentu akan berubah," ujarnya.

Akan tetapi, menurutnya, ketetapan MMT oleh pemerintahan Arab Saudi ini harus 
didukung dunia internasional, tidak bisa bersifat parsial, atau hanya disetujui 
sebagian negara saja.

"Semua negara harus sepakat, seperti dengan GMT. Dengan begitu, barulah konsep 
ini bisa jalan, tidak bisa parsial," ungkapnya.

Pemerintahan Arab Saudi kini tengah membangun sebuah jam raksasa di pusat kota 
Mekkah, tepatnya di puncak Menara Abraj-Al Bait. Menara jam ini dikabarkan lima 
kali lebih besar dari menara jam Big Ben di Inggris. Selain itu, pembangunan 
menara raksasa tersebut juga merupakan langkah pemerintahan Arab Saudi dalam 
mewujudkan ambisi mengubah pusat waktu dunia dari Greenwich ke Mekkah.

Arab Saudi mengklaim bahwa kota suci Mekkah sebagai pusat episentrum dunia 
bahwa tidak ada kekuatan magnetik di kota ini. Akan tetapi, wacana MMT ini 
bukan perkara mudah karena harus mengubah paradigma dunia internasional yang 
sudah 126 tahun menggunakan standar waktu GMT.

http://sains.kompas.com/read/2010/08/16/13211419/Mekkah.Mean.Time.Tinggal.Tunggu.Waktu

Kirim email ke