---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 06 September 2011 14:20 UTC



** IRAN PERINGATKAN NATO

** BELANDA SEMAKIN TAK TOLERAN

** PERISIC DIVONIS PENJARA

** GEMA WARTA TOPIK INTERNASIONAL: BELANDA SEMAKIN TAK TOLERAN

** GEMA WARTA TOPIK TINJAUAN PERS: BERBELITNYA NAMA PEREMPUAN INDONESIA DI 
BELANDA 

** GEMA WARTA TOPIK INDONESIA: SUCIWATI TETAP OPTIMIS KASUS MUNIR AKAN TERUNGKAP



* IRAN PERINGATKAN NATO

Iran memperingatkan NATO menyusul penempatan radar NATO di Turki untuk 
menangkal rudal Iran. Menteri Pertahanan Iran, Ahmed Vahidi mengatakan Selasa 
tidak akan mentolerir pelanggaran terhadap kepentingan nasional.

Turki dan Amerika melaporkan Jumat bahwa sistem radar itu akan ditempatkan 
akhir tahun ini. Radar itu akan mendeteksi rudal, di antaranya dari Iran. 
Tadinya, sistem anti rudal itu akan ditempatkan di Eropa Timur, dan Rusia 
menyatakan keberatannya.


* BELANDA SEMAKIN TAK TOLERAN

Sebanyak tiga perempat warga menyatakan toleransi di Belanda berkurang sejak 
serangan 11 September 2001. Demikan kesimpulan angket yang digelar oleh biro 
penelitian Maurice de Hond atas perintah Radio Nederland. Sebanyak 73 persen 
dari 1500 responden menyatakan Belanda menjadi kurang toleran.

Ada perbedaan di antara para pemilih partai kiri dan kanan. Sebanyak 80 persen 
pemilih partai sosial SP dan GroenLinks menyatakan toleransi Belanda berkurang. 
Sementara ada 92 persen pemilih partai buruh PvdA menyatakan kurangnya 
toleransi itu. Sementara kurang dari 50 persen pemilih Partai Kebebasan PVV 
menyatakan toleransi di Belanda bekurang sejak peristiwa 11 September

Sekitar separuh responden (53 persen) tidak yakin kalau pembicaraan topik 
tertentu seperti misalnya soal islam dan masyarakat multi etnis bekurang sejak 
peristiwa itu. Sementara tigapuluh persennya setuju akan pengurangan itu. 
Kendati demikian responden menyatakan mereka bebas membicarakan apapun soal 
islam.

Pertanyaan lain yang diajukan terhadap responden adalah apakah pemerintah 
Belanda lebih berhati-hati dengan pemberian informasi. Maka mayoritas 58 persen 
responden menyatakan ya. Yang mencolok para pemilih PVV (78 persen) menyatakan 
pemerintah Belanda lebih menyembunyikan informasi sejak peristiwa 11 september.

Sebanyak 42 persen responden mengatakan kebebasan berpendapat menjadi lebih 
baik usai peristiwa 11 September.


* PERISIC DIVONIS PENJARA

Tribunal Yugoslavia di Den Haag, memvonis mantan komandan militer di Beograd, 
Momcilo Perisic dengan 27 tahun penjara.

Hakim pengadilan tribunal membuktikan dakwaan pembunuhan dan serangan yang 
dilakukannya terhadap warga Bosnia-Herzegovina dan Kroasia selama 
berlangsungnya perang saudara di awal tahun 90 an.


* BUAYA RAKSASA DITANGKAP DI FILIPINA

Buaya raksasa dengan berat 1075 kilo dan panjang 6,4 meter ditangkap di 
Filipina. Menurut pengawas lingkungan Josefina de Leon, binatang itu merupakan 
buaya terbesar yang pernah tertangkap. Buaya terpanjang sebelumnya yang pernah 
tertangkap mencapai 5,48 meter.

Reptil tersebut diduga menelan beberap kerbau di kota Bunawan dan seorang 
petani yang hilang sejak Juli lalu. Di kota itu seekor buaya juga menggigit 
kepala seorang gadis berusia 12 tahun. Buaya yang tertangkap itu diperkirakan 
berusia 50 tahun.


* WARGA AMERIKA FRUSTASI

Warga Amerika menjadi semakin frustasi baik terhadap presiden Amerika Barack 
Obama maupun terhadap kaum Republikan. Mereka berpendapat hanya sedikit yang 
dilakukan oleh keduanya untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang goyah.

Jajak pendapat yang digelar oleh The Washington Post/ABC News menyatakan 53 
persen orang Amerika tak puas dengan hasil yang dicapai oleh pemerintahan 
Obama. Sementara sebanyak 68 persen lainnya tidak puas dengan kaum Republikan.

Jajak pendapat yang digelar melalui telpon itu terjadi pada 29 Agustus dan 1 
September.


* BELANDA PIMPIN PENERIMAAN HOMO

Belanda memimpin dalam penerimaan masyarakatnya terhadap homoseksualitas, 
disusul Swedia dan Denmark. Demikan menurut penelitian Biro Perencanaan Sosial 
dan Budaya (SCP).

Kendati demikian, sebanyak sepuluh persen warga Belanda bersikap negatif 
terhadap kelompok tersebut.  Jumlah itu menurun dibanding tahun 2006 sebanyak 
15 persen.

Yang mencolok, kendati semakin banyak pihak yang protes dengan kekerasan 
terhadap homo, kelompok itu justru merasa tidak lebih aman.  Hal itu 
kemungkinan karena meningkatnya pemberitaan di media terhadap kekerasan 
dibanding sebelumnya, demikian menurut peneliti dari SCP.

Terutama kelompok agama orthodoks, migran non barat dan kaum muda yang sulit 
menerima kaum homo. Sementara setengah di antara kelompok yang sekali seminggu 
beribadah ke gereja, juga menolak homoseksualitas.

Penelitian menunjukkan, anak-anak sekolah juga kesulitan menerima 
homoseksualitas. Akibatnya kelompok pelajar yang homo tidak selalu aman di 
sekolah. Hampir sepertiga murid sekolah menengah mengatakan murid homo tidak 
mudah mengaku kecenderungan seksualnya.


* WARGA ITALIA MENENTANG BERLUSCONI

Sebanyak puluhan ribu warga Italia, berdemonstrasi menentang kebijakan 
penghematan yang digelar oleh pemeritahan perdana menteri Silvio Berlusconi. 
Organisasi buruh terbesar di negeri itu menyerukan untuk melakukan mogok massal.

Pemerintahan Italia ingin berhemat 45 milyar yang diperlukan untuk merebut 
kembali kepercayaan pasar keuangan.


* MLADIC DIBAYAR DAN DIKENDALIKAN

Mantan pemimpin militer Bosnia Serbia, Ratko Mladic dibayar dan dikendalikan 
oleh pimpinan militer Yugoslavia di Beograd.

Demikian pernyataan Tribunal Yugoslavia di Den Haag dalam vonis terhadap mantan 
jenderal Momcilo Perisic yang saat itu menjadi komandan militer di Beograd, 
ketika Slobodan Milosevic memegang kendali politik.


* TURKI JATUHKAN SANKSI KEPADA ISRAEL

Turki akan memberikan sanksi terhadap Israel, demikian dikatakan perdana 
menteri Recep Tayyip Erdogan, Selasa. Ia juga menekankan untuk mengunjungi 
jalur Gaza.

Hubungan kedua negara beku setelah publikasi laporan PBB soal penyerbuan 
komando Israel atas kapal Turki yang mengangkut bantuan ke Gaza. Peristiwa yang 
terjadi tahun lalu itu menewaskan sembilan warga Turki.

Pekan lalu Turki menarik duta besarnya di Tel Aviv dan mengusir dubes Israel 
dari negerinya.


* KONVOI KENDARAAN LIBYA DI NIGER

Konvoi kendaraan Libya dideteksi berada di Niger dengan muatan emas dan uang 
kontan, demikian dikonfirmasi jurubicara dewan interim Libya.

Uang kontan itu berasal dari Bank Sentral Libya di Sirte, tempat peristirahatan 
yang masih berada di tangan pengikut Muammar Ghadaffi.  Kabar tersebut didapat 
dari sumber-sumber di lingkungan suku Tuareg di Niger. Mereka tinggal di kedua 
wilayah perbatasan. Semakin banyak pengikut Ghadaffi yang melarikan diri ke 
Niger dalam beberapa jam terakhir.


* BERITA BURSA

Indeks AEX di Amsterdam untung 0.9 persen di tengah hari perdagangan atau 
berada pada titik 276,94 poin.

Nilai tukar euro tercatat $ 1,4210
Satu euro bernilai Rp 12.144
Satu dolar setara dengan Rp 8.560


* BELANDA SEMAKIN TAK TOLERAN

Hampir tiga perempat penduduk Belanda berpendapat, pasca serangan teror 11 
September Belanda jadi kurang toleran. Itu hasil angket mengenai serangan teror 
tersebut dan kebebasan berpendapat yang digelar biro jajak pendapat Maurice de 
Hond atas permintaan Radio Nederland.

Tidak semua hasil angket menghasilkan kesimpulan kuat seperti itu, namun jelas 
bahwa serangan atas gedung kembar World Trade Center mengubah cara pandang 
orang Belanda secara fundamental  mengenai toleransi yang sebelumnya 
diagung-agungkan. Ahli terorisme Edwin Bakker dari Universitas Leiden terkejut 
mengetahui 73% orang Belanda berpendapat Belanda kurang toleran anno 2011:

NULLDulu sebelum serangan 11 September kita akan menganggap angka ini 
keterlaluan. Karena kita bangga bahwa kita toleran. Yang juga terlihat adalah 
kecenderungan di kalangan pemilih golongan kiri,  lebih dari 90% berpendapat 
Belanda tidak lagi toleran. Saya pikir, mereka melihat perubahan ini sebagai 
sesuatu yang sangat negatif. Sedangkan tidak banyak pengikut PVV yang berpikir 
bahwa Belanda kurang toleran. Ada perbedaan pandangan politik di sini. Hasil 
penelitian secara keseluruhan menunjukkan konsekuensi serangan 11 September dan 
debat mengenai terorisme dan islam.
 
NULLBenar, kok
Meindert Fennema, sosiolog dari Universitas Amsterdam dan penulis buku 
NULLGeert Wilders, TovenaarsleerlingNULL NULL Geert Wilders, si murid pesulap, 
red. NULL sama sekali tidak terkejut bahwa 73% orang Belanda menganggap negara 
mereka kurang toleran sejak serangan teror 11 September 2001: NULLMemang benar, 
kok, Belanda jadi kurang toleran.

Namun apakah pasca 11 september kebebasan berpendapat di Belanda jadi terbatas? 
Untuk kebanyakan orang Belanda, masih normal-normal saja. Rata-rata pemilih 
kiri hampir tidak merasa dibatasi; hanya sepertiga yang merasa dibatasi. Dalam 
spektrum politik, dari kanan ke kiri, ada perbedaan kecil. Sekitar setengah 
pemilih partai liberal konservatif VVD yang beraliran kanan merasa kurang bebas 
berbicara.

Yang paling menonjol adalah pemilih partai kanan populis PVV pimpinan Geert 
Wilders; 66% merasa kurang bebas menyatakan pendapat. Yang lebih menarik lagi, 
71% menyatakan setelah serangan teror di New York ini kebebasan berpendapat 
sangat terbatas. Terlihat aneh, karena PVV justru dikenal sebagai partai yang 
blak-blakan. Meindert Fennema tahu sebabnya. Menurutnya, pemilih PVV 
mengidentifikasikan diri dengan pemimpin mereka:

 NULLGeert Wilders punya bodyguard dan harus dilindungi keselamatannya. Jadi 
kalau para pendukung mengidentifikasikan diri dengan Wilders, mereka akan 
bilang, NULLYa, sekarang Anda harus pakai rompi antipeluru jika ingin 
mengutarakan pendapat.NULL Sepertinya, menurut saya, itu satu-satunya 
penjelasan, karena mereka kan justru lebih blak-blakan mengutarakan pendapat.

Edwin Bakker juga merujuk pada perlindungan yang dibutuhkan Geert Wilders dan 
bagaimana pendukungnya justru melihat Wilders sebagai pahlawan yang 
memperjuangkan kebebasan pendapat.
 
Pengecualian
Sebenarnya yang menyolok adalah, lepas dari pendapat NULLhidup Anda berbahaya 
di negeri ini jika Anda mengeluarkan pendapat,NULL partai kanan populis PVV 
sama sekali tidak jauh beda dengan partai-partai lain. Mereka hanya punya 15 
sampai 20% perbedaan norma ketimbang yang diperlihatkan partai-partai lain.
Professor Fennema:

NULLTentu saja banyak pemilih PVV yang kelihatan seperti pemilih partai lain, 
mereka mirip pendukung partai liberal tradisional dan kristen demokrat. Karena 
PVV punya banyak persamaan dengan partai-partai itu.

Hasil angket Maurice de Hond bagi kedua ahli itu tidak mengejutkan. Tiga 
perempat orang Belanda berpendapat Belanda jadi kurang toleran pasca serangan 
teror 11 September. NULLDan mereka benar.


* BERBELITNYA NAMA PEREMPUAN INDONESIA DI BELANDA

Tinjauan Pers mengulas soal nama perempuan Indonesia yang tinggal di kota 
Utrecht serta Belanda paling toleran terhadap homo.

Harian Algemeen Dagblad mengulas Yulia Sugandi, perempuan Indonesia yang 
tinggal di kota Utrecht, Belanda dan memperjuangkan namanya. Di Belanda, nama 
depan dan nama keluarga merupakan hal yang penting. Setiap warga Belanda, 
seperti halnya warga Eropa lainnya kebanyakan menyandang dua nama tersebut. 

Namun ada kejadian unik yang menimpa Yulia Sugandi. Pada bulan Februari lalu, 
ia mendaftar di kotapraja Utrecht dengan nama tersebut. Tapi pekerja pemkot 
menjadikan namanya tanpa nama depan dan nama keluarga, semuanya jadi satu (full 
name) dan tidak ada pemisahan. Yulia tentu saja keberatan dan tidak menerima 
begitu saja. "Nama adalah pemberian orang tua, merupakan limpahan kasih sayang 
mereka."

Diperkuat KBRI
Upaya Yulia memperjuangkan nama depannya diperkuat oleh Kedutaan Besar Republik 
Indonesia KBRI di Den Haag. KBRI mengirim pernyataan resmi ke kotapraja Utrecht 
bahwa dalam akte lahir tercantum nama Yulia sebagai nama panggilan atau nama 
depan dan Sugandi yang merupakan nama keluarga.

Tidak itu saja pihak Imigrasi dan Naturalisasi Belanda, IND pun mengakui, Yulia 
Sugandi terdiri atas nama depan dan nama belakang. Nama itu juga digunakan di 
dokumen resmi lainnya seperti asuransi, universitas, tempatnya bekerja, bahkan 
teman-temannya pun mengetahui nama sebenarnya.

Tak Ada Koma
Bahkan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta yang mengeluarkan visanya pun 
menyatakan Sugandi adalah nama keluarga atau nama belakangnya. Ini berbeda 
dengan bagian urusan kemasyarakatan di kotapraja Utrecht. Alasannya karena di 
paspor tidak ada koma antara Yulia dan Sugandi.

Yulia Sugandi akan menikah dengan pria Belanda, Remco van de Pas. Menurut 
kotapraja Utrecht walaupun memiliki dan menggunakan nama belakang tidak berarti 
bahwa nama belakangnya diakui secara yuridis. Di bulan Oktober akan digelar 
proses pengadilan. Dan Yulia dengan temannya, seorang pengacara hak asasi 
manusia akan menyakinkan kebenaran itu.

Homo di Belanda
Kita beralih ke Belanda. Koran Trouw menulis, homo di Belanda paling diterima 
di seluruh Eropa, kendati mereka merasa lebih tidak aman. Belanda di antara 
negara-negara Eropa merupakan negara yang paling toleran.

Orang Belanda, tak bermasalah jika berdampingan dengan pasangan homo di 
tempat-tempat umum atau dengan guru homo di kelas anaknya. Pada tahun 2006 ada 
sekitar 15 persen warga Belanda yang bereaksi negatif terhadap homo sementara 
tahun ini menurun hingga 10 persen.

Namun ada pula kelompok-kelompok yang memandang homoseksualitas negatif. Mereka 
adalah antara lain orang-orang asing non barat, kelompok agama ortodoks serta 
kaum muda yaitu remaja di bawah usia 16 tahun.

Penerimaan Remaja
Menurut para peneliti dari Biro Sosial dan Budaya SCP, para remaja sulit 
menerima perilaku yang menyimpang di antara teman-temannya. Selain itu SCP juga 
meneliti penerimaan kaum homo di tempat kerja.

Sebanyak duapuluh persen kaum homo menutupi kecenderungan seksualnya di tempat 
kerja sedangkan sisanya secara terbuka menyatakan siapa mereka sebenarnya. Di 
antara kelompok yang terbuka itu ada yang menerima reaksi negatif dari 
lingkungan tempatnya bekerja. Laki-laki lebih banyak menerima reaksi negatif 
itu dibanding perempuan.


* SUCIWATI TETAP OPTIMIS KASUS MUNIR AKAN TERUNGKAP

Amnesty International melayangkan surat terbuka kepada Jaksa Agung RI Basrief 
Arief untuk melakukan penyelidikan baru dan independen terhadap kasus Munir, 
SH. Suciwati, istri almarhum Munir optimis tekanan internasional bisa membantu 
menuntaskan kasus Munir. Kapanpun juga.
7 September 2011 tepat tujuh tahun lalu Munir bin Thalib pembela hak azasi 
ternama di Indonesia ditemukan tewas pada penerbangan maskapai Garuda dari 
Jakarta ke Belanda. Otopsi yang dilakukan pemerintan Belanda menunjukkan ia 
meninggal karena keracunan arsenik. Tujuh tahun setelah pembunuhan Munir, dua 
orang dijatuhi hukuman tetapi yang bertanggungjawab di tingkat atas belum 
diseret ke pengadilan.

Suciwati: Saya mendapat kabar bahwa Pollycarpus akan dibebaskan bulan Desember 
mendatang. Informasi yang saya terima itu dari orang MA, yang tahu persis 
hakim-hakim yang ditunjuk yang akan menangani kasus Pollycarpus. Dan itu sudah 
dibayar. Saya mendapatkan informasi itu. Kita lihat Desember apakah itu terjadi.

Radio Nederland Wereldomroep (RNW): Apa gunanya surat terbuka Amnesty 
International melihat perkembangan politik Indonesia saat ini?


Suciwati: Saya selalu melihat sesuatu itu positif. Ketika dukungan 
internasional melemah, mereka diam. Ketika dukungan internasional dilakukan 
lagi, mulailah dia bergerak lagi, sehingga kemudian Muchdi ditangkap. Itu 
karena banyak pihak yang dulu juga mengirimkan surat kepada Mabes Polri, kepada 
Jaksa Agung, kepada SBY itu mereka menuliskan surat. Saya masih ingat ada 
sekian ratus orang parlemen Uni Eropa mengirimkan surat untuk penuntasan kasus 
ini dan kita melihat hasilnya. Memang kemudian ada tindak lanjut dengan 
penangkapan Muchdi. Saya melihat memang ada banyak hal yang janggal. Indonesia 
apa sih yang tidak bisa dipermainkan, apalagi di hukum? 

Tapi saya optimis. Kalau saya ingin sesuatu berubah, ya itu harus terus 
dilakukan. Tidak ada hal yang sia-sia buat saya, ketika kita melakukan sesuatu. 
Lebih baik itu daripada tidak melakukan sama sekali. Selama ini yang kita lihat 
kasus Munir dijadikan komoditi politik, untuk mencari keuntungan diri sendiri 
dan golongan. Itu sudah dilakukan SBY. SBY ketika pertama kali tahu ada kasus 
pembunuhan Munir, dia kemudian membuat Tim Pencari Fakta dna kemudian berjanji 
ini adalah sejarah bangsa. Karena melalui kasus ini kita bisa berubah menjadi 
bangsa yang baik atau tidak. Maka kasus ini harus dituntaskan. Dia berjanji 
begitu di depan rakyat Indonesia. Tapi dia tidak menindaklanjuti.

RNW: Anda optimis kasus Munir ini akan dituntaskan dan yang bertanggungjawab di 
tingkat atas dihukum?

Suciwati: Selama kita terus menerus menulis surat, selama kita mempertanyakan 
secara konsisten kepada orang-orang yang punya kewenangan, selama kita optimis 
dna ingin melihat Indonesia menjadi lebih baik, ya saya optimis kasus ini bisa 
tuntas. Insya Allah.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia

Anda bisa berhenti berlangganan dengan mengirim email ke:
berita-sign...@listserv.rnw.nl

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
ran...@rnw.nl

Copyright Radio Nederland Wereldomroep. 
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke