Q: 161
A: 111

Ibu Lies, sharing Anda sangat luar biasa dalam menjelaskan fenomena 
intuisi. Saya setuju bahwa Ibu Lies adalah tipe kanan. Dan saya yakin 
bahwa intuisi Ibu memang setajam itu. Itu sebabnya Ibu Lies 
berpenampilan lebih tomboy, lebih nyeni, dan "susah diatur" 
he...he...he..

"Sesuatu" yang perlu ditemukan, memang ada di dalam tips itu. Apa 
yang perlu kita lakukan, adalah mendemonstrasikan sebuah metaphora 
keputusan intuitif, berkaitan dengan "sesuatu" itu.

Saya mohon semuanya bersabar, dan kita lanjutkan permainan ini. Nggak 
rugi kok. Jawablah sebisa mungkin. Keep up the good thinking work.

Sukses buta Ibu Lies.

Sopa.


--- In bicara@yahoogroups.com, Lies Sudianti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rasanya saya tertarik untuk sharing tentang Keputusan Intuitif 
Penuh Percaya Diri ini berkenaan dengan pengalaman saya sendiri. dulu 
saya melakukannya dengan otomatis saya tidak mengkaitkan otak saya 
dengan komputer atau tugas otak kanan dan otak kiri tapi yang saya 
perdalam adalah intuisi itu sendiri.
>    
>   saya termasuk orang yang punya intuisi tajam entah karena tanpa 
sadar saya hobby baca silat dari SD dan sering menirukan cara 
meditasi para pendekar untuk meningkatkan lwekang atau tenaga dalam 
saya sampai sampai saya lebih banyak tidur dalam keadaan bersila 
daripada terlentang di tempat tidur dan ini semakin dimantapkan saat 
saya masuk Kempo dimana kami diajarkan untuk meditasi atau Zazen 
setiap latihan sehingga indra ke enam semakin tajam bahkan kita bisa 
mengetahui gerakan lawan dengan mata tertutup. 
>    
>   Saya juga suka baca buku buku karangan Karl May dimana saya 
sangat mengidolakan tokoh Winnetou yang orang Indian dimana mereka 
punya naluri yang sangat tajam malah orang naik kuda di kejauhan pun 
kedengaran, atau dari arah angin bisa mencium tanda bahaya.
>    
>   Dalam hidup memang kita sudah dilengkapi indra ke enam, intuisi 
atau suara hati. Seingat saya saat masih kecil kebetulan saya sekolah 
di sekolah Katholik dan selalu diajarkan agar kita selalu 
membersihkan pikiran dan hati kita dan selalu mendengarkan suara 
malaikat di telinga kanan dan mengabaikan suara setan di telinga kiri 
yang selalu berusaha menjerumuskan kita. dengan berjalannya waktu 
saya tahu bahwa suara malaikat dimaksud adalah suara hati yang akan 
selalu menyuarakan kebenaran untuk menyelamatkan kita namun kalau 
kita sering menyangkal kebenaran itu dan mengabaikan peringatan yang 
diberikan lama lama suara hati kita akan tumpul dan tidak bisa 
berfungsi lagi dengan baik.
>    
>   Tuhan telah melengkapi umat Nya dengan sarana untuk bertahan, 
coba kita lihat hewan, mereka memiliki intuisi yang sangat tajam akan 
bahaya, gajah gajah di Thailand sudah gelisah saat menjelang  tsunami 
kalau gunung akan meletus binatang sudah berlarian turun gunung dan 
saat pergantian musim burung burung terbang berbondong bondong untuk 
mencari tempat yang lebih nyaman dan memberikan kehidupan, namun 
sayang manusia telah merusak semuanya bahkan intuisi di dalam diri 
yang berfungsi sebagai alarm seringkali sudah mati karena terlalu 
sering disangkal.
>   Sebagai contoh saat orang pertama kali mencuri pasti dia deg deg-
an ada rasa takut dan tidak tenang, tapi pada saat dia merasa aman 
dan tidak apa apa dia sudah lebih tenang saat melakukan kejahatan 
berikutnya karena suara hati atau intuisinya sudah mati rasa.
>    
>   Oleh karena itu peliharalah intuisi anda dan untuk lebih 
mempertajam bisa melakukan latihan seperti yang dianjurkan Bung Sopa, 
atau bisa dengan seringkali melakukan meditasi karena saat meditasi 
otak kanan dan kiri akan mencari keseimbangan dalam kedamaian. Dan 
lama lama intuisi kita bisa setajam naluri binatang dan biasanya 
tindakan yang diambil dengan naluri yang murni lebih banyak benarnya. 
Selain itu intuisi juga memberikan tanda tanda pendahuluan misalnya 
kita mau pergi tiba tiba ada saja halangan, sebaiknya jangan marah 
marah atau stress coba duduk diam dan lakukan relaksasi sambil berdoa 
memohon petunjuk Nya maka anda akan takjub karena ternyata apa yang 
anda anggap halangan seringkali justru menyelamatkan kita dari 
bencana yang fatal.
>    
>   Saya sendiri biasanya kalau mau mengalami musibah biasanya akan 
ada tanda tanda sebelumnya, misalnya saat Handphone hilang sebelumnya 
saya akan mengalami masalah dengan Handphone itu misalnya jatuh atau 
ketinggalan di suatu tempat tapi masih kembali biasanya itu pertanda 
saya harus hati hati tapi kalau saya takabur maka saya pasti akan 
benar benar kehilangan HP tsb padahal hilangnya dengan cara yang 
tidak mungkin seperti hilang di dalam rumah sendiri.
>   Juga saat saya mengalami kecelakaan dan menabrak orang sampai 
meninggal di tempat yang sangat saya sesali karena sebelumnya 
beberapa kali saya sudah hampir kecelakaan dengan kendaraan itu tapi 
saya abaikan sehingga akhirnya saya mengalami kecelakaan yang membuat 
saya trauma cukup lama.
>    
>   Segi positip seringkali saya seperti seorang peramal, misalnya 
saya ingin menghubungi seseorang yang sudah lama tidak ada kontak 
sama sekali tiba tiba orang itu menelpon saya, bahkan dengan sahabat 
saya seringkali kami menerima miss call dari masing masing dan itu 
terjadi saat kita berniat mau menelpon eh pesan itu sampai ke HP dia 
dan jadinya miss call, memang sepertinya tidak mungkin tapi coba kita 
pikirkan lagi, HP adalah bikinan manusia dia bisa mengirimkan pesan 
melalui gelombang kenapa otak kita yang super canggih engga bisa?
>   Oleh karena itu jangan pernah memasukkan info negatif di otak 
kita karena memory akan menyimpannya dan akan mewujudkannya tanpa 
kita sadari. Misalnya kita malas ke kantor tapi bingung nyari nyari 
alasan, nach semua alasan yang coba kita visualkan akan dicatat oleh 
otak kita entah yang mana aku sendiri engga tahu tapi yang terjadi 
hari itu akan ada saja kejadian yang akan menghambat kita untuk 
ngantor, kadang kadang karena engga aware kita tetap sich sampai 
kantor tapi di jalan banyak halangan yang kita hadapi seperti sakit 
perut mendadak, ban kempis, jalan macet, kecelakaan dll itu semua 
katanya (aku baca dari buku karangan Lilian To orang Malaysia yang 
ahli fengshui/hongshui) merupakan kerja otak kita yang mencoba 
mewujudkan apa yang menurut dia kita inginkan. Jadi masukkan info 
yang positif saja ke otak. Kalimat negatif walau tujuannya positip 
pun bisa berbahaya. Misalnya kita memarahi anak kita dengan Hei 
jangan naik naik pohon nanti jatuh lho dan akhirnya anak kita
>  malah jatuh. Mungkin lebih baik kita ubah kalimatnya dengan Kalau 
naik pohon hati hati ya pegangan yang kuat dan pilih dahan yang kokoh 
jadi pesannya positip. Ini sudah saya buktikan dalam kehidupan saya, 
pesan negatip yang tanpa sadar kita kirimkan ke otak karena kita 
selalu negative thinking seringkali membuat kita sial ketimbang 
beruntung.
>    
>   Wah kok melantur ya, tapi sungguh, kalau kita selalu mendengarkan 
suara hati dan tidak pernah menyangkalnya dengan sering berusaha 
menipu diri sendiri yakin keputusan intuitif anda dalam hal apapun 
akan lebih banyak benarnya.
>    
>   salam EPOS,
>    
>   Lies Sudianti
>   Founder & Moderator the Profec
>   0816995258

Kirim email ke