*Pelajaran “Hidup” Dari Kolam Renang*

by MTA – Made Teddy Artiana, S. Kom

email : teddyartiana_photogra...@yahoo.om

*photographer, designer & company profile developer*

* *

* *

Pernah melihat bapak-bapak kursus privat renang ? Saya untungnya sudah. Pagi
ini, di kolam renang langganan kami. Dua orang lelaki dewasa –bertubuh
tinggi besar- masing-masing dengan pelatih mereka, baru belajar berenang.
Benar-benar menggelikan. Air bermuncratan kemana-mana, belum lagi melihat
wajah yang memerah, ekspresi ketakutan yang kadang tampak serta dengus nafas
mereka yang begitu jelas, membuat mau tidak mau keduanya menarik perhatian.
Tetapi yang paling unik dari adegan tersebut justru para pelatihnya. Yang
satu wajahnya demikian serius. Saya berani bertaruh jika bertemu dengannya,
Anda pasti menyangka dia berprofesi sebagai guru matematika. Sejak duduk di
Sekolah Dasar hingga sekarang, wajah seserius dia, tidak pernah saya jumpai
di kolam renang.



“Kemaren,” cerita pelatih ini, ”saya habis ngelatih, PM (Polisi Militer)
berenang. Wah susahnya bukan main. Mana cuman punya target 2 minggu lagi.
Padahal targetnya harus 25 meter. Saya sih sudah bilang ke dia…’Pak mana
cukup belajar berenang 2 minggu’…tapi ya kita coba juga. Akhirnya hanya bisa
10 meter doang !!”.



Cerita perkenalan yang membuat *down* siapa saja yang baru berniat belajar
berenang. Tapi itu belum seberapa, cara berkenalan, mengarahkan dan lain
sebagainya, pelatih ini lebih mirip seorang penyuluh mengenai bahaya flu
burung. “Relaks…jangan kaku..santai saja kakinya !!!!”, teriaknya dengan
wajah yang sangat tidak familiar. Tanpa senyuman. Hasilnya mudah ditebak, si
murid bertambah gugup. Dan mereka berdua lebih tampak bergumul, ketimbang
belajar berenang. *Asli*, lama-lama berada didekatnya membuat berenang
menjadi sama sulitnya dengan terbang !!!



Berbeda dengan yang pertama, pasangan yang kedua sangat menikmati
kebersamaan mereka. Jika pasangan pertama lebih banyak menghabiskan waktunya
ditepi kolam, dimana sang  murid banyak mendengarkan “petuah-petuah” dari
pelatihnya, pasangan kedua, langsung *nyebur*. “Berenang itu gampang Pak…dan
menyehatkan”, kata pelatih kedua,”Cuma perlu teori sedikit, terus coba deh.
Asal iramanya sudah ketemu, siapapun pasti bisa berenang. Yang pasti
diperlukan ketenangan. Tapi walaupun gampang, sebaiknya dikolam cetek dulu,
jadi kallo klelep, kaya tadi, minum airnya gak banyak..ha..ha..ha..”.
Merekapun tertawa bersama. Dan lihatlah, tanpa perlu diteriakin sang murid
tampak relak dan sangat menikmatinya.



Pelatih pertama sering sekali mengucapkan kata “sulit”, pelatih kedua
cenderung menggunakan kata “tantangan”. Contohnya begini, namanya belajar
berenang pastilah kedua orang murid itu, sesekali ‘tidak sengaja’ tersedak,
meminum air kolam seteguk, dua teguk. Pelatih yang pertama langsung berseru
“Yang paling sulit dari berenang, adalah mengatur nafas. Itu memang sulit”.
Sedangkan pelatih kedua, berkata “Disinilah *tantangan*nya. Pernafasan. Tapi
it’s ok..semua orang yang belajar berenang, pasti pernah minum air kolam”.
Luar biasa !!



Sungguh-sungguh adegan langka. Saya sangat beruntung menyaksikan keduanya
dengan mata kepala, serta telinga saya sendiri. Dua orang pelatih dengan dua
orang murid yang berbeda, dikolam renang yang sama, dalam waktu bersamaan.
Jadi teringat pengalaman pertama kali terjun kedunia *enterpreneur* sebagai
seorang *photographer* dan *resign* dari sebuah Bank Swasta terbesar di
Indonesia. Dunia enterpreneur yang memang asing, menjadi begitu menakutkan.
Sampai ketika sekali waktu saya bertemu dengan seorang begawan enterpreneur
Indonesia, Bob Sadino. Waktu itu, saya diminta oleh Kintamani publishing
untuk membuatkan konsep sekaligus mengeksekusi foto-foto untuk cover 2 buku
Om Bob berjudul “Belajar Goblok dari Bob Sadino” dan “Mereka Bilang Saya
Gila” yang sekarang sudah beredar luas. Om Bob, dalam satu kesempatan
curhat, sempat menasehati saya. “Kamu masih sangat muda De (Made…sebutan
untuk orang Bali, anak kedua..he..he..), dunia enterpreneur itu sangat
mengasikkan. Yang diperlukan bukan sekolah atau segudang teori. Dunia
enterpreneur, meskipun juga membutuhkan teori, lebih membutuhkan praktik
real dilapangan. Karena dilapanganlah kamu akan belajar nyata, tidak saja
dari kesuksesan tetapi juga dari kesalahan. Langkah pertama adalah, cintai
dunia itu. Kemudian terjun langsung kedalamnya.Kallo mau jadi jagoan karate
kita harus banyak-banyak bertanding, bukan banyak baca buku”



Betapa benarnya Si Om. Seringkali pendekatan kita terhadap segala sesuatu
secara psikologis, sangat menentukan tingkat keberhasilan kita*. *Suatu
masalah atau pekerjaan baru menjadi seratus kali lebih sulit dan mengerikan
jika pendekatan kita terhadapnya salah. Tetapi jika pendekatan kita benar
dan positif, hampir bisa dipastikan, setiap kesulitan yang menghadang akan
berubah menjadi tantangan yang menyegarkan. Jadi jika Anda ingin lingkungan
kerja Anda penuh ketegangan dan low creativity, mudah, maki-maki anak buah
Anda, apalagi mereka karyawan baru ketika melakukan kesalahan, buat mereka
melihat betapa mengerikan dan fatalnya melakukan kesalahan. Kurangi tawa
Anda, bila perlu angker-lah setiap saat. Pertahankan meeting-meeting yang
dingin tanpa sentuhan kemanusiaan. Dijamin apa yang Anda iginkan akan
terwujud. Tetapi… jika Anda merindukan performance yang luar biasa dari anak
buah Anda, jika Anda merindukan setiap orang dalam team Anda melakukan yang
terbaik dan terhebat untuk perusahaan, lakukan sebaliknya.



Sedikit menyambung soal kedua pelatih dan muridnya diatas. Anda bisa tebak,
kira-kira yang mana dari kedua orang itu akan lebih cepat bisa berenang.
Baru setengah jam dikolam renang, pelatih kedua telah berhasil membuat
muridnya berenang dua tiga kayuhan, sementara pelatih pertama masih sibuk
memberikan jurus-jurus jitunya, dibibir kolam renang. Nggak
nyangka..berenang seperti halnya *enterpreneurship, profesional* ataupun
skill apapun dalam hidup ini, harus dilakukan terutama dengan hati.

Jadi jika sampai saat ini guru, mentor, dosen Anda terus-menerus menekankan
betapa sulitnya sesuatu, dan lupa menekankan betapa manfaat, atau keuntungan
atau betapa menyenangkannya sesuatu itu, tinggalkan saja mereka. Kepandaian
mereka membuat sulit segala sesuatu, hanya akan membuat kesulitan baru untuk
Anda. Sebagai gantinya. Cari orang lain, lingkungan lain yang membuat
pekerjaan, bisnis, hobby, bahkan tantangan Anda menjadi demikian menyegarkan
!


Tetapi jika yang melakukan itu istri atau suami Anda, ya jangan dicari
gantinya, cukup dibawa ke kamar tidur, kunci pintu, pastikan segalanya aman,
redupkan lampu, buka bajunya, kemudian… *dikerokin aja* !!



*with friendship, respect & blessing
**Made Teddy Artiana, S. Kom*
**
Change your thoughts and you change your world.
*Norman Vincent
Peale*<http://www.brainyquote.com/quotes/quotes/n/normanvinc130593.html>
* *

[ My Photography PORTFOLIO ]
# Commercial Photography #
http://companyprofile.multiply.com
http://withbobsadino.multiply.com

# Wedding Special Photography #
Pernikahan Agung Puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X
GRAJ Nurkamnari Dewi & Jun Prasetyo MBA
http://nurkamnaridewi.multiply.com

# Wedding Photography #
http://candidwedding.multiply.com
http://weddingcandid.multiply.com
http://prewedding.multiply.com
http://prewedding1.multiply.com
http://prewedding2.multiply.com
http://prewedding3.multiply.com
http://outdoorprewedding.multiply.com
http://weddingceremony.multiply.com

# Jurnalism Photography #
http://fotojalanan.multiply.com
# Blogger #
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

[ CONTACT US ]
Esia. 96202505
Flexy. 70820318
m. 0815 740 900 80 - 0813 178 227 20
email. teddyartiana_photogra...@yahoo.com

Kirim email ke