Butir-Butir Airmata

By: agussyafii

Acara outbond belum selesai namun ada salah seorang anak Amalia sakit. AKhirnya 
saya bilang,  Adek boleh pulang dulu deh. Malam harinya saya mengantar Rumah 
Sakit Medika Lestari.  Ibunya menangis, anaknya menangis dari naik motor sampai 
di Rumah Sakit. Setelah mendaftar kami menunggu.

Batuk-batuknya terdengar keras, Saya membelikan balsem. Tak lama kemudian saya 
mengantarkan balsem yang dibutuhkannya. 'Dek, Mamah sayang kamu.' tutur ibunya. 
Sejak ayahnya meninggal karena sakit ibunya bekerja untuk menghidupi anak dan 
neneknya. Tinggal dalam kontrakan, toh hidupnya penuh syukur. Sesekali ibunya 
datang ke Rumah Amalia sekedar bersilaturahmi. 'Kebahagiaan itu ada didalam 
hati, kak agus.' tuturnya pada waktu itu.

Kebahagiaannya merupakan kebahagiaan kami. Dari kecil bahkan sebelum sekolah, 
saya sudah mengajarnya mengaji. Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu. 
kalo anak-anak umumnya suka bermain bersama teman-temannya, dia malah suka 
memilih untuk belajar mengaji.

Setelah itu tak lama kemudian giliran kami dipanggil. Dokter memeriksa 
tubuhnya. Sakitnya karena alergi. Dokter mengingatkan agar tidak makan pedas 
dan es sebab itu langsung berdampak kepada kesehatan tubuhnya. Tubuhnya yang 
ringkih terdengar napasnya terasa berat. Butir-butir airmata ibunya terus 
mengalir. 'Dengar tuh dek, mamah sudah kehilangan ayahmu. Apa kamu juga mau 
meninggalkan mamah?' kata ibunya penuh isak tangis. 

'Adek nggak mau kemana-mana, adek cuman kangen bapak..' Kata Anak itu menatap 
ibunya dengan polos, Airmata ibunya malam mengalir deras. Mata saya terasa 
bergetar, tak kuasa menahan airmata. Menyaksikan perstiwa itu terasa menyayat 
hati. Terkadang butir-butir airmata tidak lagi mampu dikendalikan, mengalir 
begitu saja.

----
'Segala sesuatu (di dunia ini) pasti memiliki timbangan dan takaran kecuali air 
mata, karena satu tetes darinya dapat memadamkan lautan api'. (Imam Ja’far, 
Bihârul Anwâr, jilid 93, hal. 331, Hadis No.14)

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( 
ISLAMI),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431




      

Kirim email ke