Kita semua sudah tahu bahwa tidak ada manusia yang bisa steril dari
segala macam kesulitan dalam hidup. Dalam episode tertentu kesulitan
pasti menghampiri. Entah kesulitan yang bersumber dari faktor
kesehatan, keluarga, ekonomi, pekerjaan, hubungan dengan sesama dan
semacamnya. Bahkan orang-orang yang secara materi dan kedudukan
tergolong mapan dan berkuasa sekalipun, tetap saja tidak bisa
menghindar sama sakali dari kesulitan. Buat orang-orang ini, kesulitan
bisa jadi justru bersumber dari harta dan kekuasannya. Karena itu kalau
ada orang yang  berharap terbebas dari kesulitan sama sekali di
sepanjang hidupnya, maka orang itu laksana berharap matahari terbit di
tengah malam buta. Betapa mustahilnya.
Orang-orang yang beriman yang lurus imannya, selalu beruntung dalam
menghadapi kesulitan jenis apapun. Keberuntungannya adalah ia bisa
memaknai dengan tepat atas setiap kesulitan yang dihadapi. Yaitu bisa
menangguk hikmah dari setiap kesulitan yang dihadapi. Kesulitan jenis
apapun justru memperkaya pengalaman ruhaniahnya. Kesulitan menjadi
semacam suntikan multivitamin bagi jiwanya sehingga makin kuat dan
kokoh.
Rahasia orang-orang yang beriman bisa beruntung dalam menghadapi setiap
kesulitan adalah dua hal. Pertama, akhlaknya benar. Saat mengalami
kesulitan ia berbaik sangka kepada Alloh. Ia yakin bahwa kesulitan
apapun, baik yang disebabkan kesalahan sendiri atau tidak, semuanya
sama. Sama-sama wujud tanda kasih sayang-Nya kepada dirinya. Kesulitan
menjadi media introspeksi diri untuk lebih memperbaiki diri. Ia mencari
tahu dalam dirinya, apakah kesulitan itu bagian dari teguran-Nya.
Menjadi kaca besar dalam hati dan pikirannya firman-Nya dan sabda
Nabi-Nya,” Tidak satupun malapetaka yang menimpa seorang hamba, baik
berat maupun ringan, kecuali disebabkan dosa yang dilakukannya. Apa
yang telah dimaafkan Alloh darinya itu lebih banyak. Rosul kemudian
membaca firman-Nya,” Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS : Asy-Syuraa (42) :
30).
Kedua, ilmunya cukup. Ia menguasai referensi tentang kesulitan dalam
hidup yang bersumber dari Al Qur’an dan sabda Nabi SAW. Ia tahu apa
sebabnya kesulitan itu datang. Ia tahu dari mana kesulitan itu berasal.
Tahu untuk apa kesulitan itu datang. Tahu bagaimana cara menyikapi
kesulitan dalam hidup. Tahu hikmah rahasia besar dibalik kesulitan buat
kebaikan hidupnya di muka bumi dan di akhirat nanti.
Agar kita sama beruntungnya dengan orang-orang yang beriman yang
imannya lurus. Maka perlu kita baca referensi dari al Qur’an dan sabda
Nabi berikut ini. Berbagai kesulitan dalam hidup kita boleh jadi karena
salah satu diantara beberapa hal berikut ini :

read more



      

Kirim email ke