Kisah Sebatang Bambu 

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu
ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bamboo lainnya. 

Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu. Dia berkata 
kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa 
saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?" 

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi
engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku
menjadi pipa saluran air itu." 

Sang petani menjawab, Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari 
rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat 
melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau 
sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di 
dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah 
selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air 
untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur." 

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam..., kemudian dia berkata kepada 
petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. 
Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih 
sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak 
tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang 
sekat-sekat penghalang itu.  Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, 
Tuan?" 

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui 
semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari 
semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah." 

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna 
bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki." 

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya 
menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran 
air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah 
banyak.





Selengkapnya 



More Collections:
http://mywordscollections.blogspot.com


Barnabas "jedhoed" Yudha

email:
barnabas.yu...@hotmail.com
barnabas.yu...@gmail.com

Kirim email ke