Kak, Apa Lailatul Qadar Itu?

By: agussyafii

Suatu malam anak-anak Amalia duduk melingkar, kami sedang belajar mengaji. 
Nampak anak-anak setelah menghapal surat-surat Juz Amma'. Adi bertanya, 'Kak, 
Apa sih Lailatul Qadar itu?'

Saya jelaskan kepada Adi dan juga anak-anak Amalia bahwa Lailat al qadar adalah 
anugerah Alloh SWT, dan hanya orang yang layak yang dapat memperolehnya. Mereka 
adalah orang yang sejak awal berpuasa dengan semangat kepatuhan, kecintaan dan 
tahu diri. Ia bukan hanya berpuasa dari makanan, tetapi semua anggauta badanya 
ikut puasa dari semua yang tidak sepantasnya dikerjakan.. Kesungguhan dan 
konsistensi berpuasa dan didukung oleh ibadah lainnya selama duapuluh hari 
pertama, insya Alloh bisa membawa suasana batin pelakunya pada kebersihan jiwa 
yang siap menerima anugerah lailat al qadar. Itulah maka lailat al qadar 
diisyaratkan turun pada akhir bulan Ramadhan. 

Diantara keutamaan Ramadhan adalah adanya suatu malam yang disebut lailatul 
qadar. Secara harfiah, lailat al qadar artinya adalah malam penentuan, artinya 
pada malam itu ada satu keputusan  sangat penting yang sangat menguntungkan 
bagi orang yang memperolehnya. Menurut al Qur'an, lailatul qadar berbobot 
setara dengan seribu bulan, bahkan lebih (khoirun min alfi syahr). Digambarkan 
bahwa pada malam itu aktifitas alam malakut sungguh luar biasa sibuknya, karena 
pada malam itu malaikat hilir mudik turun naik, naik ke langit membawa doa dan 
harapan manusia dan turun ke bumi menyampaikan keputusan Alloh SWT menyangkut 
berbagai perkara (min kulli amr). Digambarkan bahwa suasana super istimewa itu 
berlangsung pada malam itu sejak Isya hingga fajar terbit (salamun hiya hatta 
matla` al fajr).

'Kapan malam itu terjadi  Kak Agus?'  Tanya Fajar.

Anak-anak  Amalia terlihat mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Saya jelaskan 
kepada mereka  bahwa segala sesuatu yang bermakna tinggi pasti tidak sederhana. 
Ia tidak berada di tempat terbuka, tetapi tersembunyi di tempat yang pelik, 
oleh karena itu hanya orang yang tabah dan kuat serta sungguh-sunggguh sajalah 
yang berpeluang memperolehnya. Menurut sebuah hadis Nabi, lailatul qadar memang 
berada dalam salah satu dari 30 malam Ramadhan. Ketika didesak oleh para 
sahabat, Nabi menyebut waktu yakni pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari 
terakhir bulan Ramadlan (`asyr al ‘awakhir). Ketika didesak lagi Nabi menyebut 
waktu , yakni sekitar malam 27, 29 atau bahkan malam Id al Fitri.

'Apa maknanya  Kak?'  Tanya Lusi.

Artinya jika orang ingin meraih keutamaan, ia tidak boleh asal-asalan, atau 
mengambil jalan pintas, tetapi harus serius dari awal pekerjaan hingga akhir. 
Orang tidak bisa berspekulasi. kita tidak usah puasa dan tarawih pada awal 
bulan Ramadhan, tetapi cukuplah kita sungguh-sungguh pada malam-malam ganjil di 
akhir bulan, khususnya malam 27,29 dan malam Id. Bukankah lailatul qadar setara 
dengan seribu bulan ? apalah artinya tidak puasa duapuluh hari pertama, kan 
tertutup oleh pahala lailatul qadar ?

Ibadah mengandung arti tunduk, patuh, hormat dan tahu diri, bukan akal-akalan, 
karena kita berhadapan dengan Alloh SWT Yang Maha Mengetahui. Ibadah itu bukan 
hanya pekerjaan fisik, tetapi lebih pada pekerjaan hati dan hati nurani. 
Khusyuknya salat misalnya tidak terjadi setiap kita menginginkan, tetapi ia 
merupakan buah dari ibadah yang sudah lama dikerjakan. Mengerjakan salat bisa 
dilakukan dadakan, tetapi mendirikan salat (iqam as salat) hanya bisa dilakukan 
setelah lama mengerjakannya secara konsisten. Dari konsistensi itulah terbangun 
suasana batin, dan dari suasana batin itulah lahir kekhusyu’an. 

Dari hadis Nabi dapat difahami, bahwa nikmatnya salat khusyu' setara dengan 
perasaan orang yang jatuh cinta, indah, lembut dan penuh emosional, terkadang 
menangis.  Demikian juga ibadah puasa, sekedar tidak makan minum adalah mudah,, 
tetapi berpuasa dari semua hal yang tidak pantas membutuhkan pengalaman dan 
konsistensi. 

Itulah sebabnya kenapa malam Lailat al qadar adalah anugerah Alloh SWT dan 
hanya orang yang layak yang dapat memperolehnya. Mereka adalah orang yang sejak 
awal berpuasa dengan semangat kepatuhan, kecintaan dan tahu diri. Ia bukan 
hanya berpuasa dari makanan, tetapi semua anggauta badanya ikut puasa dari 
semua yang tidak sepantasnya dikerjakan.. Kesungguhan dan konsistensi berpuasa 
dan didukung oleh ibadah lainnya selama duapuluh hari pertama, insya Alloh bisa 
membawa suasana batin pelakunya pada kebersihan jiwa yang siap menerima 
anugerah lailat al qadar. Itulah maka lailat al qadar diisyaratkan turun pada 
akhir bulan Ramadhan. 

'Jadi, siapa hayo..yang sudah menyambut bulan suci ramadhan?'  Tanya saya.

'saya kak..' jawab anak-anak Amalia secara serentak. Malam semakin larut. Kami 
bersama-sama suka cita menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh kebahagiaan. 
Anak-anak Amalia sudah mempersiapkan diri untuk Tarawih, bertadarus dan 
I'tikaf.  Tak lama terdengar lagunya Opick yang dinyanyikan anak-anak Amalia, 
Ramadhan..Tiba..Ramadhan Tiba..Marhaban Ya Ramadhan..Marhaban Ya Ramadhan...

Wassalam,
agussyafii

---
Senyum menyambut ramadhan, senyum kemenangan adalah senyum amalia. Yuk, 
berkenan berbagi senyuman dalam sebuah program 'Senyum Amalia.' Kegiatan 
program 'Senyum Amalia' adalah Obrolan Puasa (Opus), Tadarus, Berbuka Puasa 
Bersama, Paket Bingkisan Senyum Amalia, akan diselenggarakan pada hari Ahad, 30 
Agustus 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan senyuman anda di 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12431





      

Kirim email ke