Tersenyum Sejenak

By: agussyafii

Suatu hari seekor semut mendatangi gajah dan kemudian sang semut membisikkan 
sesuatu ke telinga gajah. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sang semut, 
gajahnya tiba-tiba pingsan!

Tahukah anda kenapa gajahnya pingsan? Apa yang dibisikan semut kepada gajah?

Ternyata semutnya tadi membisikkan ke telinga gajah, 'aku hamil dan kau adalah 
bapaknya!'

Silahkan tersenyum sejenak. Sebab tersenyum adalah ibadah. Di bulan suci 
Ramadhan yang penuh berkah ini tersenyum mampu menyegarkan pikiran kita. Keluar 
dari segala kerumitan, menjaga pikiran agar selalu fresh sangat sehat menjaga 
kebugaran tubuh.

Pekerjaan kita setiap hari bergulat pada pikiran. Seperti yang dijelaskan dalam 
surat al-Syam / 91:8 bahwa kita secara fitri diciptakan Allah SWT dengan 
memiliki perangkat untuk mengetahui kebaikan dan keburukan, dan surat al-Balad 
/ 90:10 menyebutkan bahwa kepada kita diberi peluang untuk memilih satu di 
antara dua jalan hidup yang telah disediakan, jalan kebaikan dan jalan 
kejahatan. Untuk itu, pada setiap diri kita terdapat faktor-faktor penggerak 
untuk menuju ke dua jalan itu. Jika penggerak atau motif kepada kejahatan 
bersumber dari hawa nafsu yang digelitik oleh waswas setan untuk segera mencari 
jalan pemuasannya, maka penggerak kepada kebaikan sebenarnya merupakan gabungan 
dari berbagai motif yang diorganisir oleh aql dan qalb.

Meskipun Kita telah memiliki potensi kebaikan, tetapi penggerak kepada kebaikan 
tidak muncul dari ruang kosong, melainkan dari pengalaman perjalanan hidup 
seseorang, dari budaya di mana orang itu hidup, dan dari kegiatan yang 
dilakukan oleh masing-masing orang. Orang yang berada dalam lingkungan maksiat 
tanpa ada stimulus kebaikan yang mengimbanginya, maka penggerak kepada 
keburukan akan lebih subur pada orang itu. Sebaliknya orang yang hidup di 
tengah lingkungan yang sehat dan baik, dan ia sendiri menempuh cara hidup yang 
baik seperti yang dilakukan oleh orang lain, maka penggerak kepada kebaikan 
akan muncul dan terpelihara. Dalam lingkungan yang kondusif pada kebaikan, akal 
dan qalb dapat mengorganisir tuntutan berbagai dorongan psikologis dalam 
dirinya untuk diarahkan sesuai dengan iklim psikologis di mana orang itu hidup.

penggerak kepada kebaikan juga berhubungan dengan konsep hidup kita. Jika 
seseorang menempuh jalan hidup yang tidak benar, jauh dari petunjuk agama, maka 
penggerak kepada kebenaran terhalang pertumbuhannya, tetapi jika jalan hidupnya 
mengikuti petunjuk agama, beriman dan melakukan amal saleh, maka seperti yang 
diisyaratkan surat Yunus / 10:9, potensi iman yang ada di dalam hatinya 
mendesak dan mempengaruhinya untuk melakukan kebaikan.

Sesungguhnya orang-orang beriman dan melakukan amal saleh, mereka diberi 
petunjuk oleh Tuhan mereka karena imannya. (QS Yunus / 10:9).

jadi, tersenyum sejenak. Selanjutnya kita bekerja kembali dalam rangka 
memperbanyak amal shaleh dibulan suci ramadhan yang penuh berkah ini. 
Barokallah..


Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, ikutan tebarkan cinta dan kasih sayang bersama Amalia. Dalam program 
kegiatan 'Cinta Amalia' (CINMA) pada hari Ahad, 11 Oktober 2009 di Rumah 
Amalia. Kirimkan dukungan dan cinta anda di http://agussyafii.blogspot.com atau 
http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12431





      

Kirim email ke