Menurut saya, tidak masalah sih kalau seseorang seperti Soeharto yang berita kematiannya ditayangkan terus menerus di televisi. Dengan mengesampingkan yang telah Beliau perbuat, perlu diingat bahwa Beliau adalah Presiden RI yang ke-2, yang masa pemerintahannya cukup lama dan membuat sebagian besar rakyat Indonesia (utamanya rakyat kecil yang di pedesaan) sangat mengingat siapa itu Soeharto. Dan sekarang mantan orang nomer satu di Indonesia tersebut telah wafat. Kecuali penayangannya selama 2 minggu atau lebih, mungkin itu baru bisa dinilai berlebihan.
Kalau saya malah lebih eneg melihat proses rujuk - brantem Dewi Persik vs Syaiful Jamil yang tak ada henti-hentinya mewarnai infotainment di televisi. Bener2 pasangan yg cari sensasi saja. Walaupun ditayangkan selama seharian penuh, saya cuma sempat 10 menit nonton prosesi pemakaman pak Harto. Kenapa? Karena saya jadi ingat bapakku. Proses penguburannya kan secara militer. Jadi begitu terompetnya bunyi.. persis seperti kejadian di awal tahun 1989, di mana terompet tsb adalah penanda agar peti mati dimasukkan ke dalam liang kubur. :'( -- Peace, Love and Smile :) Rara -=[God bless you!]=- -- I Hate to be Alone http://www.i-rara.com/2008/01/28/i-hate-to-be-alone/ On Store, 'Teen World : Ortu Kenapa Sih?' - Juni 2006, Penerbit Cinta http://preview-teenworld.blogspot.com/