----- Original Message ----- From: "Sri Haryati" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Sigit Panggah" <[EMAIL PROTECTED]>; "sutrisno" <[EMAIL PROTECTED]>; "Suharto (Geologist)" <[EMAIL PROTECTED]>; "sardjani pamudji" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; "Prijo Rahardjo" <[EMAIL PROTECTED]>; "Nus Irwansjah" <[EMAIL PROTECTED]>; "Oyok Abang Effendi" <[EMAIL PROTECTED]>; "ike deswita" <[EMAIL PROTECTED]>; "Ibrahim" <[EMAIL PROTECTED]>; "Harso" <[EMAIL PROTECTED]>; "Didi" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; "Basrodin" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, August 07, 2006 8:08 AM Subject: [Manager-Indonesia] Fw: RE Hati-hati Menilai Sampul
> > Subject: RE Hati-hati Menilai Sampul > > >> >> >> >> Hati-hati Menilai Sampul >> >> Suatu ketika pada tahun 1986, di dalam kereta bawah tanah kota New York, >> Bernhard Goetz didekati empat orang anak muda yang meminta uang darinya. >> Hanya dalam hitungan detik, sekonyong-konyong Goetz menarik pistolnya >> lalu >> menembaki anak-anak muda itu. Ketika ditanyakan kenapa memilih Goetz, >> bukan >> penumpang lain, salah satu dari mereka mengangkat bahu sambil bergumam, >> "Dia >> (Goetz) tampak lembut." Mereka telah keliru menilai sampul dan berakibat >> fatal. >> >> Menarik pada saat Gorbachev terpilih sebagai pemimpin Uni Soviet, >> Menteri >> Luar Negeri Andrei Gromyko mengatakan, "Pria ini memiliki senyum yang >> manis, >> namun giginya terbuat dari besi." (Time, 1988, dalam Brehm dan Kassin >> 1989). >> >> Peringatan Gromyko itu berdasarkan pada asumsi bahwa manusia mudah >> dikelabui >> oleh penampilan. Apabila seseorang tampak lembut dan manis, terkesan, ia >> seolah-olah lemah dan tidak berdaya sebagai representasi kelembutannya >> itu. >> Kendati, Goetz begitu spontan bertindak keras terhadap penodongnya. >> Sedangkan Gorbachev digambarkan memiliki gigi (kekuatan) yang terbuat >> dari >> besi. >> >> Hal yang acap kali diujarkan orang justru terabai dalam praktiknya. >> Terasa >> mudah mengatakan,"Hati-hati, jangan menilai buku dari sampulnya." Namun >> diakui atau tidak sebagian besar orang sulit menemukan cara menilai dari >> sisi yang berbeda. Apalagi saat perjumpaan yang singkat. Kesan terhadap >> orang lain adalah persepsi sosial, yang sesungguhnya merupakan sumber >> penting dalam pola interaksi antarmanusia. Persepsi sosial menentukan >> hubungan seseorang dengan orang lain. >> >> Persepsi Sosial >> >> Menurut Brehm dan Kassin (1989), persepsi sosial adalah >> penilaian-penilaian >> yang terjadi dalam upaya manusia memahami orang lain. Tentu saja sangat >> penting, namun bukan tugas yang mudah bagi setiap orang. Tinggi, berat, >> bentuk tubuh, warna kulit, warna rambut, dan warna lensa mata, adalah >> beberapa hal yang mempengaruhi persepsi sosial. Contohnya di Amerika >> Serikat, wanita berambut pirang dinilai sebagai seorang yang hangat dan >> menyenangkan. >> >> Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen yang merupakan petunjuk-petunjuk >> tidak langsung ketika seseorang menilai orang lain. Tiga elemen tersebut >> bersumber pada: pribadi (person), situasi (situation) dan perilaku >> (behavior). Proses pembentukan persepsi sosial berdasarkan penilaian >> pribadi, antara lain yang dilakukan dengan cepat, ketika melihat >> penampilan >> fisik seseorang. Termasuk di dalamnya jenis kelamin, usia, ras, latar >> belakang etnik, dan beberapa aspek demografi lain. >> >> Sebagaimana kita percaya manusia terbagi dalam beberapa tipe, demikian >> pula >> kita memiliki konsep awal tentang beragam situasi berdasarkan pengalaman >> terdahulu. Situasi sering dianggap sebagai naskah kehidupan. Semakin >> banyak >> pengalaman yang orang miliki dalam satu situasi, maka semakin terperinci >> isi >> naskah yang disusunnya mengenai situasi tersebut. Ketika seseorang merasa >> sangat akrab dengan tipe situasi tertentu, maka peristiwa-peristiwa akan >> terletak tepat pada tempatnya, bagaikan potongan-potongan puzzle yang >> tersusun rapi. Hal ini berarti, semakin kaya pengalaman hidup seseorang, >> semakin bijak persepsi sosial yang dibentuknya dari situasi. >> >> Elemen perilaku adalah mengidentifikasi perilaku yang diproduksi oleh >> aktivitas seseorang. Perilaku membutuhkan bukti-bukti yang dapat diamati. >> Ketajaman pengamatan seseorang menentukan persepsi sosial yang >> dibentuknya >> berdasarkan gejala-gejala perilaku orang lain. Orang mengandalkan >> perilaku >> nonverbal untuk menguatkan penilaiannya, namun sering kali hasilnya >> kurang >> akurat. Masalahnya terletak pada terlalu banyak perhatian yang ditujukan >> pada kata-kata dan ekspresi wajah. Tombol komunikasi sepenuhnya berada di >> bawah kendali orang yang dinilai, sehingga ia dapat mengatur kata-kata >> dan >> ekspresinya. Namun isyarat bahasa tubuh dan perubahan intonasi suara >> adalah >> petunjuk yang sangat berharga dalam proses persepsi sosial bersumber pada >> elemen perilaku. >> >> Penelitian membuktikan persepsi sosial yang kita lakukan dalam upaya >> membangun relasi interpersonal sering cukup akurat, namun tidak selalu >> demikian. Dalam hal inilah perlu dilakukan pengasahan mendalam agar kita >> dapat lebih tajam menilai orang lain. >> >> Tak kalah penting untuk dipahami adalah dua perbedaan radikal dalam >> pembentukan persepsi sosial. Pertama, proses yang cepat dan otomatis. >> Tanpa >> terlalu banyak berpikir, menimbang, berhati-hati, dengan cepat orang >> menilai >> orang lain berdasarkan penampilan fisik, naskah kehidupan yang telah >> tersusun sebagai konsep awal situasi, dan hasil pengamatan perilaku yang >> terjadi se- ketika. >> >> Kedua, proses yang dilalui dengan penuh pertimbangan. Orang mengamati >> orang >> lain secara seksama dan menunda penilaian, sampai ia selesai menganalisis >> orang tersebut berdasarkan ketiga elemen persepsi sosial. >> >> Pada dasarnya kedua cara yang berbeda dalam membentuk persepsi sosial >> sah-sah saja dilakukan. Adakalanya penilaian dibuat seketika. Misalnya >> pada >> perjumpaan yang singkat. Namun pada saat lain diperlukan pertimbangan >> matang >> dan analisis yang panjang sebelum persepsi dibentuk. >> >> Tetap Perlu Berhati-hatikah? >> >> Tentu saja kita tetap perlu berhati-hati. Penjelasan di atas memberikan >> latar belakang yang layak diyakini betapa persepsi sosial sangat penting >> dalam konteks hubungan antarmanusia. Persepsi sosial yang memproduksi >> prasangka, berpotensi untuk berlanjut dalam tindakan-tindakan tertentu >> yang >> dapat menguatkan keutuhan hubungan atau sebaliknya malah merusak dan >> memporakporandakan persatuan. >> >> Bagaimana mungkin muncul tawuran antarpelajar, atau bahkan antarwarga, >> tanpa >> diawali persepsi sosial? Sayangnya saat ini orang semakin tidak sadar, >> bahkan hampir tidak mau tahu, bahwa persepsi sosial negatif atau >> prasangka >> buruk yang dibentuknya mengenai orang atau kelompok lain, berkekuatan >> memicu >> perpecahan. Citra manusia sejati adalah manusia yang membangun persepsi >> sosial positif, tidak mudah menilai buku hanya dari sampulnya, namun juga >> waspada dalam bertindak. Artinya, tidak berprasangka buruk, namun juga >> tidak >> mudah terkecoh oleh penampilan. >> >> Orangtua sering terdengar memberi nasihat supaya anak-anaknya >> berhati-hati >> dalam pergaulan. Kehati-hatian menilai orang lain sangat penting, karena >> kancah pergaulan sosial adalah situasi yang kompleks. Nasihat yang baik >> dapat menjadi lebih efektif apabila disertai contoh perilaku dan cara >> melakukannya. Jangan hanya mengharapkan anak-anak saja yang berhati-hati, >> sementara orangtua serta orang dewasa lepas kendali dan tanggung jawab >> mengenai persoalan ini. Berhati-hati berarti waspada, jitu dan bijak >> membentuk persepsi sosial dalam hubungan antarmanusia. >> >> >> > > > > > > ---------------------------- > Klub Manager Indonesia - KMI > Memberikan kesempatan untuk menilai kemampuan manajemen Anda sendiri > melalui kasus-kasus yang selalu kami hadirkan untuk kita diskusikan dan > analisa bersama. > Bagi yg belum bergabung, untuk bergabung, cukup dengan hanya mengirimkan > email kosong ke : > [EMAIL PROTECTED] > ---------------------------- > Hanya ingin menerima satu email perhari ? kirim email kosong ke : > [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > To subscribe e-mail to: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/buni/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/