Seputar Indonesia, April 2009<br /><br />Semua gambaran tentang problematika 
hidup akan semakin kuat saat kita membaca novel Bunuh Diri Massal 2008 karya 
Fajar Nugros dan Alanda Kariza. Novel ini bukanlah karya utuh kedua nama 
tersebut. Cerita dalam novel ini diawali dengan ide dari Ketua Bunuh Diri 
Massal (BDM) yang karakternya dibangun Fajar Nugros.KetuaBDM ini mulai 
membagikan kartu undangan kepada siapa pun untuk bergabung dengan acara yang 
digagasnya.<br /><br />Dalam benaknya, ketua BDM 2008 ini merasa bahwa acara 
yang akan digelarnya merupakan jawaban dari segala kesusahan hidup orang-orang. 
la merasa akan menjadi pahlawan bagi mereka yang sudah tidak mempunyai harapan 
hidup. Ia merasa semua orang harus melihat dan mengenang kegiatan akbar ini. 
Kegiatan yang mengabarkan kepada dunia tentang pandangan bahwa hidup membawa 
keputusasaan.<br /><br />Ternyata, gagasan bunuh diri ini mendapat respons yang 
luar biasa. Hampir tiga puluh ribu orang mendaftar untuk mengikuti acara bunuh 
diri massal yang rencananya digelar di lapangan Monas. Menariknya, untuk dapat 
mengikuti acara bunuh diri ini, peserta harus berkelamin laki-laki. Alasannya, 
laki-laki adalah sosok yang harus memberikan pengorbanan untuk sebuah kata 
cinta.<br /><br />Di sini cerita bertambah menarik, karena dari semua formulir 
pendaftaran yang masuk tak ada satu pun yang ingin mati karena alasan cinta. 
Hal tersebut membuat Ketua BDM 2008 muak. Namun, ada seorang peserta wanita 
yang menggugat kuasa kelamin dalam acara tersebut. Nina Josephina, calon 
peserta yang ditolak untuk ikut dalam acara tersebut merasa kalau acara 
tersebut diskriminatif.<br /><br />Dalam menentukan hidup mati, ternyata jenis 
kelamin masih berpengaruh. Novel ini seakan menegaskan kalau sistem patriarki 
masih membelenggu pikiran masyarakat bangsa ini, di mana perempuan selalu 
ditempatkan sebagai sosok yang lemah. Sikap tersebut diperlihatkan oleh Ketua 
BDM 2008 yang merasa kalau bunuh diri itu didedikasikan untuk cinta kepada 
perempuan yang selalu merasa menjadi korban cinta.<br /><br />Setelah selesai 
dengan masalah kelamin dan alasan bunuh diri, ketua BDM berhadapan dengan 
masalah lain, yaitu masalah lokasi. Sebelumnya, lokasi bunuh diri massal 
ditetapkan di lapangan Monas. Namun, pihak kepolisian tak mengizinkannya, 
karena ada acara yang digelar di lapangan Monas berakhir dengan kerusuhan. 
Padahal, acara tersebut mengusung tema nasionalisme, kebersamaan, dan 
pluralisme.<br /><br />Akhirnya, setelah mengalami perdebatan panjang tercetus 
kesepakatan. Acara bunuh diri massal digelar di Gedung DPR MPR. Gedung tersebut 
merupakan gedungnya para wakil rakyat yang merasa sebagai wakil rakyat. Dan 
karena acara bunuh diri merupakan acara rakyat yang hendak menentukan hak 
pilihnya, mau hidup terus atau mati di negara ini, gedung tersebut sangatlah 
cocok.<br /><br />Terasa satir saat gedung tersebut menjadi pilihan digelarnya 
bunuh diri. Pasalnya, para peserta bunuh diri merupakan rakyat yang nasib dan 
hidupnya digantungkan di pundak para wakil rakyat. Tapi, justru kesengsaraan 
dan kesusahan hidup yang mereka dapatkan. Dan itulah yang menjadi alasan kuat 
rakyat yang ingin menjadi peserta bunuh diri.<br /><br />Semua kisah mengalir 
terus seperti air dan berputar seperti waktu sampai pada akhirnya tibalah 22 
September 2008. Perizinan untuk penggunaan Gedung disepakati, yaitu dengan cara 
setrum di kursi para wakil rakyat.<br /><br />Rencana besar tak selalu ber 
jalan dengan benar. Itulah yang terjadi. Rencana ingin menjadi martir bunuh 
diri yang spektakuler yang diimpikan ketua BDM 2008 tak berjalan seperti 
rencana. Tepat pukul 10.00, 22 September 2008, hanya satu orang yang menjadi 
mayat dalam Gedung DPR/MPR tersebut, yaitu sang Ketua BDM 2008. la tewas di 
tangan Jojo, peserta yang dikaguminya setelah peluru dari pistol di tangan Jojo 
bersarang di kepalanya.<br /><br />Jojo berpikir tak satu orang pun yang boleh 
mendiktekan kematian orang lain. la memberikan pelajaran atas ego sang ketua 
BDM yang menentang keinginan Tuhan. la justru merasa kalau sang ketua hanyalah 
seorang pengtcut, yang mati saja ingin mengajak-ngajak orang<br /><br />Jojo 
telah menghentikan suatu hal ya.ng dipandang orang sebagai radikalisme, 
dipandang orang se¬bagai gerakan negatif. Harapan se¬lalu ada. Jojo melihat itu 
dari mata orang-orang yang ingin bunuh diri, yang sebenarnya masih berdoa agar 
tak jadi mati hari itu. It was nobody until I killed the biggest somebody to be 
on Earth. la pun mendendangkan lagu Imagine Jhon Lennon yang menyebarkan 
perdamaian.<br /><br />Novel ini penuh dengan kritik sosial dan politik yang 
dituangkan dengan getir, tajam dan satir. Gagasan tentang kritik sosial dan 
politik yang disajikan pada novel ini merupakan luapan kekecewaan pada 
institusi bernama negara yang tak mampu menyejahterakan rakyatnya, sehingga 
mereka menjadi putus asa dalam menjalani hidup.<br /><br />Bagaimana tidak, 
institusi negara yang seharusnya bekerja untuk menyejahterakan rakyatnya, 
justru membwa rakyatnya ke jurang penderitaan. Masyarakat kecil semakin hari 
semakin sengsara bahkan ditindas. Sementara itu para elite politik malah sibuk 
dengan upaya mempertahankan kekuasaan mereka. Yang jelas, politik pemerintahan 
tahun 2008 tidak akan berbeda jauh dengan politik pemerintahan tahun 2009 yang 
penuh dengan hingar-bingar pemilu memperebutkan kursi kekuasaan baik legislatif 
maupun eksekutif. Rakyat tetap akan mejadi bagian dari bangsa yang 
terlupakan.<br /><br />Penulis mencoba menggugat kembali jalan yang selama inj 
dianggap sebagai jalan keluar dari segala problematika kehidupan. Novel ini 
merupakan suatu gerakan penyadaran yang ditunjukkan oleh para pemuda bangsa 
ini, bahwa selalu ada harapan dan jalan keluar dari semua krisis multidimensi 
yang melanda bangsa ini, sekaligus sebagai kritik terhadap perilaku para wakil 
rakyat yang tak pernah memikirkan kesejahteraan dan nasib rakyatnya. (*)<br 
/><br /><strong>Wahyu Arifin,</strong> pegiat di lembaga pers Transformasi 
UNJ<br />

selengkapnya silakan klik http://www.dinamikaebooks.com/resensi.php
dan silakan klik detail bukunya di 
http://www.dinamikaebooks.com/details.php?view=967


Dinamika Ebooks
http://www.dinamikaebooks.com


------------------------------------

     || cerkit ||

arsip : www.gmail.com
login : cerita.kita
pwd   : ramebangetYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/cerkit/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/cerkit/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:cerkit-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:cerkit-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    cerkit-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke