Allah Tak Bisa Mencegah Tsunami Tapi Kita Bisa Mencegah Korban2 Allah bukanlah pencipta Tsunami dan juga tidak mampu mencegah terjadinya Tsunami. Tsunami merupakan bagian dari proses penciptaan yang hingga kini belum selesai, padahal Islam/Nasrani/Yahudi percaya bahwa dulu ada Tuhan yang menciptakan alam semesta ini dalam waktu tertentu. Dunia ilmiah membuktikan, kepercayaan semuanya adalah salah karena penciptaan bukan oleh satu elemen yang dinamakan Tuhan ataupun Allah, melainkan oleh proses kesinambungan oleh jutaan elemen2 yang tidak pernah selesai !!!!! Tidak akan ada kiamat dalam alam semesta ini karena "kiamat" itu sendiri masih merupakan bagian dari proses penciptaan.
> Jingjing Arab <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dan memuja negara Rusia, Amerika, > Cina Perancis dan Inggris sebagai penguasa hak Veto > Dewan Keamanan serta keterangannya "Hukum Dunia > ditentukan oleh Mereka bukan Allah" Saya bukan pemuja negara2 yang anda fitnahkan diatas, saya justru menjelaskan bahwa tidak terbukti Allah itu berkuasa, karena kekuasaannya hanya sebatas angan2 umatnya. Berbeda dengan negara2 tsb diatas, kekuasaannya bukan angan2 melainkan realitas yang tidak mungkin dibantah !!! > Apa ke 5 negara itu bisa menolak Tsunami, gempa > atau mungkin kiamat yang bakal datang. Kelima negara itu jelas tidak bisa menolak datangnya Tsunami, tapi bisa memprediksi dan melakukan pencegahan jatuhnya korban, bisa memberikan pertolongan yang dibutuhkan. Lalu apa hubungannya dengan pertanyaan anda apakah kelima negara tsb bisa menolak Tsunami atau tidak??? Pertanyaanmu itu sangat idiot karena Allah sekalipun tidak mampu mencegah Tsunami. Kalo Allah terbukti tidak mampu mencegah Tsunami, tidak mampu memprediksi Tsunami, tidak mampu mencegah jatuhnya korban2, lalu bagaimana mungkin Allah bisa lebih hebat dari kelima negara yang saya sebut diatas yang justru mampu memprediksi dan mencegah jatuhnya korban2???? Pernyataan anda sangat idiot bukan ??? > menganggap Allah cuma angan-angan. Kalau Iblis sudah > ada diantara kita, maka jelmaannya adalah HS. Camkan > ini...."Bagi yang membenarkan HS, maka dia sudah > termasuk Iblis !". Setiap kata diciptakan manusia untuk menyampaikan pesan, jadi kata realitas sangat berbeda dari kata angan2. Allah yang tidak bisa dibuktikan ada sudah jelas bukan realitas dan untuk istilah ini ada kata tersendiri yang kita namakan, abstract, angan2, mimpi, delusion, hallucination, dlsb. Jadi kalo anda mau menyebut Allah itu Realitas, lalu apa bedanya kalo saya sebut juga bahwa Arjuna adalah realitas, Dewi Kwan-Im adalah realitas, jadi kacau bukan??? kenyataannya Arjuna tidak bisa dibuktikan realitasnya, dan sama halnya Dewi Kwan-Im seperti juga Allah yang tidak bisa dibuktikan oleh siapapun juga. Itulah kita namakan sebagai "angan2" demi perkembangan penelitian ilmiah. Semua aktivitas ilmiah harus jelas definisinya, tanpa definisi yang jelas maka aktivitasnya tidak mungkin dinamakan aktivitas ilmiah tapi aktivitas entertainment/ hiburan. Aktivitas entertainment sangat beda dari aktivitas ilmiah, contohnya, aktivitas ilmiah membuktikan bahwa Ibrahim berasal dari dongeng2 cerita rakyat sama persis proses perkembangannya dengan hikayat Mahabharata maupun Bharatayudha. Berbeda dengan aktivitas entertainment yang didasari bukan dengan definisi2 yang jelas melainkan dengan keimanan, keyakinan, perasaan, kepercayaan, instinct dll, seperti contohnya, aktivitas mengunjungi istana Tuyul di Jawa, menyaksikan kehebatan Nyai Loro Kidul yang memakan korban2nya dilautan, dll..... kesemuanya ini merupakan aktivitas entertainment yang sama sekali bukan realitas. > Dia musuh semua kepercayan yang > percaya adanya Tuhan......Semoga sebelum ajal HS > akan bertaubat. Kalau tidak kita semua membayangkan > bagaimana sikapnya menghadapi hari kemudian itu, Memang begitu, ajaran Islam mewajibkan semua yang beda kepercayaannya dengan apa yang dipercaya umat Islamnya dianggap musuh, dan ini khas untuk agama Islam, tidak ada agama lain yang menganggap umat yang tidak percaya itu sebagai musuh. Bahkan sesama Islam sendiri juga dianggap musuh karena adanya beda dalam cara2 ibadah maupun cara2 melaksanakan kewajiban2nya. Kenapa anda harus menganggap saya musuh??? Padahal saya khan tidak menganggap anda atau semua umat beragama sebagai musuh!!! Saya justru mengajak anda semua untuk melindungi semua umat beragama tanpa membedakan apa agamanya. Perjuangan saya bukanlah sendirian dan jangan anda menganggap pendapat yang saya tulis semuanya ini hanya anggapan saya pribadi. Tetapi seluruh dunia yang maju sejalan dengan pendapat saya, yaitu menegakkan HAM dan Demokrasi demi melindungi semuanya tanpa membedakan agamanya. Salahkah saya ...........???? Janganlah menggunakan kebencian, malah memfitnah saya yang penuh kebencian!!! Renungkanlah dengan sabar dan penuh kedamaian, bahwa yang saya tulis se-mata2 demi kita semua, bukan untuk anda semata, bukan untuk menegakkan Syariah yang biadab melainkan menegakkan hukum yang beradab. > terutama untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya > didunia saat dia memaki-maki semua bentuk > kepercayaan kepada Tuhan. Bukan bentuk kepercayaan kepada Tuhannya itu yang saya maki2, saya justru mencerca jatuhnya korban2 untuk kepercayaan kepada Tuhan itu sendiri. Berapa kali sudah saya katakan dengan jelas dan tegas, apapun kepercayaan anda, apapun angan2 anda, tentu tidak akan saya salahkan, karena semua umat manusia membutuhkan cara2nya sendiri dalam memberi entertainment kepada jiwanya untuk merasakan kepuasan, kebahagiaan, maupun kedamaian. TETAPI, kalo kepercayaan atau angan2 itu kemudian digunakan untuk mencelakakan sesama manusia seperti halnya kepercayaan yang diajarkan dalam agama Islam dimana penyembah berhala halal dialirkan darahnya, MAKA PENJAGALAN PARA PENYEMBAH BERHALA YANG DILESTARIKAN DALAM ALQURAN MERUPAKAN AJARAN YANG MAHABIADAB YANG AKAN MEMPENGARUHI UMATNYA UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN2 BIADAB SEPERTI YANG SAMA2 KITA SAKSIKAN DALAM TEROR JIHAD ISLAM YANG SEKARANG MENJADI PROBLEM DUNIA DALAM PENUMPASANNYA. Saya menyesalkan, korban yang jatuh bukan hanya pada umat yang bukan Islam tetapi juga sesama Islam sendiri dan kesemuanya hanya bersumber kepada ajaran yang mengharamkan, memusuhi, dan membenci mereka yang menolak menyembah Allah seperti yang diajarkan dalam AlQuran agama Islam. Pesan saya cuma sederhana, gunakanlah agama dan kepercayaan anda cuma untuk membahagiakan diri anda sendiri dan juga orang lainnya meskipun berbeda kepercayaannya. Gunakanlah kepercayaan anda sebagai entertainment, bukan sebagai alat hukum yang mengadili baik atau jahat dan benar atau salah. Dan untuk hal ini, hanya satu caranya, yaitu letakkanlah HAM dan Demokrasi diatas kitab suci dari agama yang anda percaya. Dengan beragama yang berlandaskan kepada HAM dan Demokrasi, saya jamin hidup anda akan selamat, selain itu hanya malapetaka yang anda hadapi. Ny. Muslim binti Muskitawati.