Refleksi. Apakah perlu adanya ruangan panti pijat-pijit di gedung Dewan Penipu 
Rakyat (DPR)?  Anggota DPR bukan orang bodoh bin goblok untuk menjadikan gedung 
dPR panti pijat. 

Bukankah bisa dipesan para pemijit-pijat untuk segera datang mengusir 
ketegangan otot urat paha para anggota DPR di kantor. Bisa juga anggota DPR 
bolos sebentar  dari pekerjaan untuk tugas luar pergi ke panti pijat-pijit guna 
melempiaskan ketegangan urat tongkat paha agar bisa diilhami insipirasi metode 
berpikir rational dan lagam kerja efektif untuk menipu rakyat.

     
     


http://us.detiknews.com/read/2010/09/01/083517/1432421/10/gedung-baru-dpr-tak-boleh-jadi-panti-pijat

Rabu, 01/09/2010 08:35 WIB

Gedung Baru DPR Tak Boleh Jadi Panti Pijat
Elvan Dany Sutrisno - detikNews




Jakarta - Janji Ketua DPR Marzuki Alie untuk membatalkan rencana pembangunan 
sarana spa di gedung baru DPR harus ditepati. Gedung DPR adalah rumah aspirasi 
bagi rakyat jelata, bukan panti pijat anggota DPR.

"Gedung baru DPR harus benar-benar cerminkan gedung parlemen, bukan pusat 
rekreasi atau panti pijat," ujar Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saefudin kepada 
detikcom, Rabu (1/9/2010).

Yang harus dilengkapi di gedung baru DPR, menurut Lukman, adalah sarana yang 
menunjang kerja anggota DPR. Lukman mencontohkan, ruang anggota dan ruang staf 
ahli memang layak ditingkatkan kapasitasnya.

"Perpustakaan harus dibuat besar dan komplit, bukan malah spa, sauna, juga 
kolam renang. Kesannya kok sangat berlebihan," papar Lukman.

Lukman mengajak semua anggota DPR memahami fungsi gedung baru. Lukman berharap 
gedung baru DPR benar-benar menjadi tempat kerja yang efektif bagi anggota DPR.

"Utamakan efektifitas kerja saja agar aktualitas fungsi DPR lebih baik," 
harapnya.

(van/anw) 



Kirim email ke