http://www.mediaindonesia.com/read/2010/09/04/166684/70/13/Ayo-Rekreasi-di-Gedung-DPR-


Ayo Rekreasi di Gedung DPR 
Sabtu, 04 September 2010 00:01 WIB      


DEWAN Perwakilan Rakyat sepertinya sudah kebal kritik. DPR tak memedulikan 
saran, masukan, kritik, bahkan makian publik. Begitu deras dan kerasnya kritik 
publik terhadap rencana pembangunan gedung DPR, tapi DPR bergeming. Daripada 
lelah, gerah, dan jengah dengan ketulian DPR, barangkali lebih baik kita 
berpikir dari sebaliknya. Yaitu, mari memakai kacamata DPR. 

Hasilnya, yang tampak melalui kacamata itu, tak dinyana, kegigihan DPR 
membangun gedung baru senilai Rp1,6 triliun, yang dilengkapi dengan fasilitas 
spa dan kolam renang itu, merupakan salah satu bentuk konsistensi, bukan 
ketulian politik DPR. Semua itu justru gagasan cemerlang, sangat cemerlang, 
yang layak dicatat sejarah. 

Fasilitas rekreasi dan relaksasi itu menjadikan Gedung DPR RI itu sebagai 
gedung parlemen pertama dan satu-satunya yang dibangun dengan filosofi yang 
mendalam, yaitu di belakang dan di depan pengabdian yang tulus kepada rakyat, 
bersemayamlah gairah penciptaan kembali (re-kreasi) dan pentingnya melepaskan 
energi-energi negatif (relaksasi). 

Siapa tahu, parlemen negara lain akan menyonteknya. Bahkan, akan semakin 
mengagumkan, bila fasilitas spa yang ada di gedung baru itu juga berbentuk 
paket yang terdiri dari luluran, jacuzzi, dan sauna. Toh, para anggota DPR bisa 
membicarakan masalah negara sambil luluran, berendam di jacuzzi, atau 
berhangat-hangat di tempat sauna. 

Kolam renang yang dibangun pun harus dilengkapi berbagai fasilitas. Yang paling 
penting adalah papan luncur mini, seperti di kolam renang anak-anak. Fasilitas 
itu selalu mengingatkan anggota DPR bahwa mereka pernah dikritik masih taman 
kanak-kanak, dan sekarang sudah naik kelas orang dewasa. Bukankah hanya orang 
dewasa yang layak berspa ria? 

Bukan cuma fasilitas spa dan kolam renang, bila perlu, gedung DPR yang baru 
juga dilengkapi dengan fasilitas kebugaran agar tubuh wakil rakyat tetap sehat. 
Bukankah mens sana in corpore sano? Gedung DPR yang baru perlu juga dilengkapi 
dengan salon. Dua layanan terpenting yang tersedia di salon adalah penghalusan 
wajah dan pembersihan telinga. Penghalusan wajah berguna agar anggota DPR tidak 
tebal wajah. Fasilitas pembersihan telinga bermanfaat agar anggota DPR semakin 
peka dan lebih terang benderang mendengar suara rakyat. Sekalian saja gedung 
DPR yang baru kelak dilengkapi dengan panti pijat. 

Segala macam pijat tersedia di sana. Dari pijat refleksi, siatsu, hingga 
kerokan bila masuk angin karena bergadang memikirkan dan memperjuangkan nasib 
rakyat. Anggota DPR tidak perlu merogoh kocek untuk menikmati semua fasilitas 
rekreasi dan relaksasi itu. Negara akan menyediakan ongkosnya dari APBN. 

Agar prorakyat, khusus Minggu semua fasilitas itu terbuka untuk rakyat. Dan 
rakyat pun bersorak-sorai, "Ayo rekreasi di gedung DPR!" Kita mendukung semua 
gagasan cemerlang itu. Toh, tiada guna mengkritik DPR. 

Barangkali sudah menjadi sifat DPR, jika publik menolak sejumlah kebijakannya, 
termasuk pembangunan gedung baru, DPR justru tetap menjalankannya dengan beribu 
alasan. Sebaliknya, siapa tahu, jika publik mendukung, DPR justru urung 
membangun gedung baru itu. 
Mungkin hanya dengan logika terbalik seperti itu DPR baru bisa disadarkan. 
Capek deh! 



Kirim email ke