saya ubah, .. this one is versi-nya 
dari sisi the male ..
klasik sih, just buat penyeimbang ..

--- Retny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> When You Divorce Me, Carry Me Out in Your Arms
> 
Alasan saya mencintainya pada waktu  dulu, telah
berubah menjadi sesuatu yang melelahkan. Saya seorang
wanita yang 
sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan
 halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti
seorang anak
kecil yang menginginkan permen. Dan  suami saya
bertolak belakang dari saya, rasa sensitifnya kurang,
dan
ketidakmampuannya untuk menciptakan suasana yang
romantis di dalam pernikahan  kami telah mematahkan
harapan saya tentang cinta.

Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan
keputusan saya  kepadanya. Saya menginginkan
perceraian.

"Mengapa?" dia bertanya dengan  terkejut.

"Saya lelah. Terlalu banyak alasan yang ada di dunia
ini," jawab saya.

Dia terdiam dan termenung sepanjang malam dengan rokok
yang tidak  putus-putusnya. 
Kekecewaan saya semakin bertambah. Seorang pria yang
bahkan tidak  dapat mengekspresikan perasaannya, 
apalagi yang saya bisa harapkan darinya? Dan akhirnya
dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk
mengubah  pikiranmu?"


Seseorang berkata, mengubah kepribadian orang lain
sangatlah sulit, dan itu benar. Saya pikir, saya mulai
kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa mengubah
pribadinya. Saya menatap dalam-dalam matanya dan
menjawab dengan pelan,
"Saya punya  pertanyaan untukmu. Jika kamu dapat
menemukan jawabannya yang ada di dalam hati saya,
mungkin saya akan 
mengubah pikiran. Seandainya, katakanlah saya menyukai
setangkai bunga yang ada di tebing gunung, dan kita
berdua tahu, 
jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah
kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya
melihat selembar 
kertas dengan coret-coretan tangannya, di bawah sebuah
gelas yang berisi susu hangat, yang bertuliskan:

"Sayang, Saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu.
Tetapi izinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya
mencoba untuk kuat melanjutkan membacanya kembali...

"Kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu
mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di
depan monitor. 
Lalu saya harus memberikan jari-jari saya untuk
memperbaiki programnya.
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu
keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya
supaya bisa masuk 
mendobrak rumah, membukakan pintu untukmu.

"Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu
nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi: saya
harus memberikan  mata untuk mengarahkanmu.


"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'tamu' kamu datang
setiap bulannya: saya harus memberikan tangan saya
untuk memijat kakimu yang pegal.

"Kamu senang diam di dalam rumah, dan saya kuatir kamu
akan jadi 'aneh'. Lalu saya harus memberikan mulut
saya untuk menceritakan lelucon dan cerita-cerita
untuk menyembuhkan kebosananmu.

"Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk
kesehatan matamu. Saya harus menjaga mata saya
sehingga ketika nanti kita tua, saya masih dapat
menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.
Saya akan memegang tanganmu, menelusuri pantai,
menikmati sinar matahari dan pasir yang indah.
Menceritakan warna-warna
bunga kepadamu yang bersinar seperti wajah
cantikmu....

"Juga sayangku, saya begitu yakin ada banyak orang
yang mencintaimu lebih dari cara saya mencintaimu.
Tapi saya tidak akan mengambil bunga itu lalu
mati...."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat
tintanya menjadi kabur dan saya membaca kembali...

"Dan sekarang sayangku, kamu telah selesai membaca
jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini,

tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang
berdiri di sana dengan susu segar dan roti
kesukaanmu...."

Saya segera membuka pintu dan melihat wajahnya yang
dulu sangat saya cintai. Dia begitu penasaran sambil
tangannya memegang susu dan roti.  Saya tidak kuat
lagi dan langsung memeluknya dan rebah di bahunya yang

bidang sambil menangis....                      
                                
banyak cerita bagus di :
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/layar/resonansi/index.html

silakan dinikmati, many chicken soup 4 the soul
stories
are available at that site.



regards,


dani





                
____________________________________________________ 
Yahoo! Sports 
Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football 
http://football.fantasysports.yahoo.com


Milis Curhat The Friendliest Way ...
Curhat@YahooGroups.Com

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/curhat/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke