Ada Apa Dengan (Cinta) Jilbab ?




Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu 'alaykum warohmatullahi wabarokaatuh,



Sungguh Islam ini diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia, tetapi 
semata-mata untuk rahmat sekalian alam, rahmatan lil alamiin. " Maa anzalna 
alaykal qur'aana li tasqoo ", sungguh Kami turunkan al Quran tidak untuk 
menyusahkanmu (al ayah). Jadi apapun yang diwahyukan Allah ke manusia adalah 
semata-mata untuk maslahat manusia juga.



Fenomena (mencintai) jilbab beberapa dekade terakhir menjadi suatu fenomena 
yang sangat menarik. Adanya kesadaran diantara muslimah untuk mengenakan jilbab 
dianggap sebagai suatu kekuatan akan kebangkitan intelektualitas seorang 
muslimah karena adanya suatu kebutuhan spiritual dari diri pribadi muslimah. 
Hal ini sangat berbeda dengan beberapa puluh tahun yang lalu, yang masih 
menganggap jilbab adalah kuno atau tidak modern dan lain sebagainya. Di sisi 
lain masih adanya penolakan penggunaan jilbab dari umat muslim sendiri



Ada beberapa alasan kenapa banyak dari muslimah yang ramai-ramai mengenakan 
jilbab, diantaranya adalah :



  1.. Ingin Mempercantik Diri


Wanita biasanya akan senang apabila ia dikatakan cantik, meski mungkin hal ini 
tidak diucapkannya di bibir bahwa ia suka dikatakan cantik. Hal ini adalah 
sunatullah, karena Allah menciptakan wanita dengan kecenderungan   "menarik 
hati" laki-laki dengan kecantikannya. Rasulullah pernah memerintahkan seorang 
sahabat untuk melihat mata seorang wanita anshar sebelum ia meminangya karena 
kata Rasulullah di dalam mata seorang wanita anshar itu terdapat sesuatu yang 
membuat seorang laki-laki mempunyai kecenderungan untuk membulatkan tekad 
meminangnya.



Banyak diantara muslimah yang mengenakan jilbab karena ia merasa cantik kalau 
mengenakan jilbab. Keindahan dan kecantikan adalah sunatullah, Allah 
menciptakan sekuntum bunga dengan keindahan, Allah menciptakan hamparan gunung 
dengan keindahan, Allah menciptakan dunia dan isinya dengan penuh keindahan, 
begitu pula Allah menciptakan wanita dengan penuh keindahan. Jadi, untuk tahap 
awal mungkin tidak apalah jika niat memakai jilbab adalah demikian.



Alasan mengenakan jilbab di kalangan muslimah karena ia merasa cantik apabila 
mengenakan jilbab adalah alasan yang wajar. Apalagi sekarang ini banyak sekali 
jilbab yang cantik dengan mode yang masih dianggap syar'i. Dari kacamata 
laki-laki, memang apabila seorang wanita mengenakan jilbab ia  akan terlihat 
lebih anggun, cantik dan yang lebih penting lagi ia terlihat lebih berwibawa 
dan menyejukkan di matanya dari pandangan syetan. Karena sungguh Allah 
memerintahkan kita untuk menjaga pandangan (QS. 34.21).



  2.. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Alasan kedua kenapa seorang wanita berjilbab adalah aktualisasi diri dari 
wanita. Perspektif diri bahwa ia akan diakui oleh komunitasnya adalah dengan 
cara mengikuti apa yang menjadi "kelaziman" di antara komunitasnya. Sebagai 
contoh, orang yang bekerja di lingkungan berjilbab, maka ia akan "memaksakan" 
dirinya untuk ikut berjilbab. Dan dengan berjilbab identitas keislaman seorang 
muslimah dapat diketahu.



Alasan yang kedua ini tidaklah disalahkan, tetapi dalam suatu skala kadar 
"kepatutan" alasan yang masih rendah.  Namun demikian dengan seiring 
berjalannya waktu ia akan menyesuaikan dengan sendirinya. Sebagaimana dulu 
ketika Rasulullah dari Madinah kembali ke Mekkah dimana ketika itu kekuatan 
pasukan Rasulullah tidak mungkin tertandingi oleh pasukan Quraisy Mekkah. Maka 
dengan "terpaksa" Abu Sofyan dan penduduk Mekkah lainnya berbondong-bondong 
memeluk Islam. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu penduduk Mekkah menjadi 
sadar bahwa Islam adalah ajaran yang benar.



  3.. Kebutuhan Menjaga Diri


Sebagaimana Allah wahyukan di Surat Al Ahzab, bahwa jilbab dikenakan adalah 
untuk penjagaan diri.



Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya  ke seluruh 
tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, 
karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang. (QS.33.59)



Fakta membuktikan, bahwa dengan perempuan memakai jilbab, tangan-tangan jahil 
laki-laki atau niat jahat laki-laki yang lain dapat diminimalisir dengan 
mengenakan jilbab. Banyak laki-laki jahil yang mengurungkan niat jahatnya jika 
"calon korbannya" adalah seorang perempuan berjilbab. Dan laki-laki lebih 
terjaga pandangannya dengan wanita yang mengenakan jilbab.



  4.. Menerima dan Melaksanakan Apa Adanya Perintah Allah


Alasan yang keempat adalah seorang muslimah mengenakan jilbab karena ia melihat 
bahwa apa yang diperintahkan oleh Allah adalah harus dilaksanakan tanpa 
kecuali. Alasan ini timbul karena semata-mata muslimah lebih melihat bukan 
suatu kepatutan apabila apa yang diperintahkan oleh Allah di dalam al Quran 
tidak dilaksanakannya. Mereka berpedoman "ud 'uni fi islimi kaafaah" masuklah 
engkau ke dalam Islam secara keseluruhan. Jadi tidak ada yang perlu dibantah 
apa yang ada di dalam Al Quran.



Seorang muslim sejati ia akan berkata " sami'na wa atho'naa" kami dengar dan 
kami laksanakan, tidak akan pernah ada di dalam dirinya " sami'na wa ashoynaa" 
kami dengar dan kami bantah. Biasanya muslimah ini dia sudah "matang " dalam 
pemahaman perintah Allah. Ayat di QS An Nur 31 dan Al Ahzab 59 sudah cukup 
baginya untuk dapat "mencintai" jilbab karena Allah.



Namun demikian di sisi lain kaum muslimah masih banyak yang belum mengenakan 
jilbab. Banyak alasan yang menjadikan mereka tidak mengenakan jilbab. Alasan 
tersebut antara lain adalah ;



  1.. Belum Adanya Pengetahuan atas Perintah Jilbab


Alasan ini memang cukup banyak, hal ini disebabkan karena memang belum tahu 
bahwa perintah atas jilbab adalah suatu kewajiban. Kebanyakan di antara mereka 
adalah muslimah yang memang belum pernah melihat apalagi mendengar perintah 
jilbab karena ybs belum pernah ikut dalam suatu kajian keagamaan atau membaca 
ayat-ayat Allah. Mereka hidup di lingkungan yang memang benar-benar awam dan 
jauh dari nuansa keagamaan, seperti di daerah-daerah terpencil atau bahkan di 
lingkungan kumuh "daerah hitam" di kota-kota besar.



Untuk itu adalah kewajiban kita semua untuk dapat menyampaikan kepada mereka. 
Sungguh suatu kesalahan kita semua apabila ada saudara kita dalam suatu 
"kebutaan" atas perintah Tuhannya.









  2.. Penolakan Berdasarkan Tafsir Pribadi


Inilah golongan yang telah mendengar tapi menolaknya "sami'na wa ashoynaa ". 
Golongan ini banyak diantara mereka yang sebenarnya adalah orang yang cerdas 
dan alim dalam pengetahuan agamanya, tetapi ia menolak mentah-mentah perintah 
Allah.



Diantara mereka menafsirkan perintah jilbab hanya untuk istri & anak nabi 
beserta sahabat, sebagaimana mereka tafsirkan di QS Al Ahzab ayat 59  Hai Nabi, 
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri 
orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka. 
Orang mukmin diartikan orang yang beriman pada zaman Rasulullah yaitu para 
sahabat, karena turunnya ayat waktu itu adalah di lingkungan para sahabat, 
sehingga tidak ada kewajiban buat mereka untuk mengikuti perintah Allah di ayat 
tersebut. Ayat tersebut mereka tafsirkan sudah mansukh atau sudah dihapuskan 
karena perintah itu bersifat hanya pada waktu itu saja yaitu ketika jibril 
turun akan memberikan wahyu sementara Siti Aisyah istri nabi dalam keadaaan 
tidak berjilbab, lalu jibril tidak jadi menyampaikan wahyu Allah dan mewahyukan 
terlebih dahulu kepada nabi perintah untuk berjilbab. Selain hal tersebut 
alasan lain adalah perintah tersebut seperti orang menyuruh makan/minum kepada 
seorang tamu yang hanya disampaikan dari tuan rumah sesaat itu saja, 
selanjutnya tidak lagi.



Sungguh orang-orang seperti ini  dalam dalam kesesatan tafsir yang luar biasa. 
Bahkan ada seorang cendekiawan muslim yang berijtihad "menolak" perintah 
tersebut. Sampai sampai istri dari cendekiawan tersebut dilarang untuk memakai 
jilbab. Mudah-mudahan Allah mengampuninya, waLlahu a'lam.



  3.. Adanya Kendala dengan Lingkungan Sekitarnya


Kondisi lingkungan memang sangat berperan dalam kehidupan kita. Baik buruk 
lingkungan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kondisi 
kita. Banyak kendala yang dihadapi oleh muslimah belum mengenakan jilbab yang 
disebabkan oleh lingkungan.



Biasanya lingkungan di tempat kerjanya/sekolah tidak memperbolehkan untuk 
dirinya berjilbab. Sebenarnya hal ini paling sering terjadi di kalangan pekerja 
muslimah. Perusahaan biasanya mempunyai dress code yang melarang penggunaan 
jilbab dengan alasan tidak praktis, tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, 
tidak ingin perusahaannya di cap sebagai perusahaan dengan golongan agama 
tertentu, tidak fashionable/suitable dengan lingkungan kerja, diluar 
"kewajaran" dan alasan-alasan lainnya. Untuk masalah ini, baik di dalam maupun 
diluar negeri  di telah banyak ditangani pengadilan dan kebanyakan diantaranya 
dimenangkan oleh pihak muslimah yang ingin berjilbab.



Bisa juga terjadi muslimah tersebut ingin berjilbab atau tahu akan perintah 
jilbab tetapi jarang berkumpul di majlis ilmu sehingga ketahuan dan keinginan 
berjilbab tersebut lama kelamaan terkikis karena ybs lebih banyak bergaul di 
lingkungan yang kurang atau jarang berkumpul dalam majlis ilmu.



  4.. Adanya Kendala di dalam Dirinya


Kendala lain kenapa muslimah belum mengenakan jilbab adalah belum adanya 
kemantapan di dalam dirinya. Padahal semua orang sebelum memutuskan melakukan 
sesuatu pasti akan ragu-ragu dan mengkhayal hal-hal yang buruk atau 
berandai-andai sehingga niat yang awalnya ada lama kelamaan terkikis habis, ini 
adalah salah satu bisikan syetan sehingga seorang manusia penuh dalam keragu 
raguan.



Kendala di dalam diri muslimah belum mengenakan jilbab  biasanya adalah 
disebabkan karena :



a.       Membanding-bandingkan atau mengambil contoh yang salah seperti ; si 
anu dan si anu pakai jilbab tapi tingkah lakunya kok masih jelek seperti itu. 
Akhirnya di dalam dirinya terrekam contoh kejelekan yang hanya tampak  di 
hadapannya atau sebatas yang ia kenal saja. Kesalahan dalam mengambil contoh 
ini dapat berakibat mengurangi motivasi diri dalam mengenakan jilbab. Hal ini 
dapat diatasi dengan cara antara lain adalah ;

-          Mulailah berpikir positif, hindari rasa buruk sangka.

-          Ambil pelajaran dan teladani orang-orang saleh.

-          Lebih banyak datang ke majlis ilmu,

-          Bergaul dengan orang yang lebih paham dalam masalah agama.

-          Sering-sering membaca al Quran dan buku-buku agama.

-          Tidak menolak atas kecenderungan memakai jilbab, arahkan 
kecenderungan memakai jilbab ini sebagaimana ada di dalam hati dan jangan 
menghindari kecenderungan ingin mengenakan jilbab.

-          Tetapkan hati, mulailah dari hal-hal yang ringan, seperti mengenakan 
pakaian yang dianggap lazim dalam batas kesopanan.



b.      Alasan lain belum mengenakan jilbab dalam diri seorang muslimah adalah 
dia menganggap dirinya adalah seorang yang buruk atau jahat atau belum berhati 
baik atau tingkah lakunya masih belum islami atau belum sempurna ibadahnya dan 
lain sebagainya. Ia akan mengenakan jilbab kalau dirinya sudah berubah baik. 
Padahal kalau kita lihat, selain Rasulullah siapa sih yang sempurna dalam Islam 
? Jadi sudah suatu sunatullah kalau iman itu kadang bertambah dan kadang 
berkurang, "al imaanu yazidu wa yanqusu". Namun demikian untuk  mencapai iman 
yang sempurna dicapai dengan bertahap. Untuk perkara jilbab apa perlunya kita 
menunggu sampai kita dibilang "sempurna dalam ibadah". Al Quran diturunkan 
kepada Rasulullah secara bertahap, perintah untuk meninggalkan khmar itu juga 
bertahap sampai benar-benar dilarang sepenuhnya. Demikian juga kita menjadi 
muslim yang baik juga perlu bertahap, tidak ada yang berubah sekejap mata. 
Allah saja menciptakan alam semesta bertahap, yaitu dalam 6 masa (QS. 7:54), 
manusia diciptakan juga bertahap dari sel sperma, zygote, segumpal darah, janin 
sampai dengan bayi yang lahir ke dunia. Itulah sunatullah, jadi apa perlunya 
kita menunggu memakai jilbab sampai kita benar-benar dikatakan sebagai "orang 
berkelakuan baik" atau  muslim yang baik. Yang jelas setelah wanita berubah 
mengenakan jilbab secara perlahan tingkah lakunya akan mengikuti dengan 
sendirinya, asalkan dia sering datang ke majlis ilmu dan bergaul dengan 
orang-orang saleh serta ada kemauan atau niat yang kuat di dalam dirinya.



c.       Alasan lainnya adalah kalau wanita mengenakan jilbab, maka ia tidak 
akan bebas dalam beraktifitas. Mengenakan jilbab akan membuat berkurang 
kecantikannya, susah dalam bergerak (ribet), susah dalam bergaul, susah dalam 
beradaptasi dengan lingkungan, dan alasan susah-susah yang lainnya. Sungguh, 
alasan seperti itu  sekarang ini cukup mudah untuk dapat diatasi. Coba kita 
lihat sekarang berapa banyak artis film/sinetron yang mengenakan jilbab berapa 
banyak tokoh atau ilmuwan di negara-negara muslim yang mengenakan jilbab, 
berapa banyak wanita yang berjilbab bergaul dengan lingkungannya dengan nyaman 
dan masih banyak yang lainnya. Dari hasil penelitian, seorang wanita yang 
mengenakan jilbab kulit tubuhnya menjadi lebih terjaga, lebih halus dan bahkan 
lebih bersih. Hal ini disebabkan karena debu dan sinar matahari tidak langsung 
mengenai pori-pori kulitnya, meski wanita sudah menggunakan sun block. Untuk 
rambut kepala akan lebih halus dan terjaga dari rusaknya  rambut seperti rambut 
memerah atau rambut bercabang, karena memang sinar matahari dapat secara 
langsung membuat rambut kita rusak. Jadi, justru fakta membuktikan mengenakan 
jilbab akan mampu mempercantik tubuh wanita.



Itulah fenomena jilbab yang insya Allah dengan jilbab salah satunya kebangkitan 
Islam akan dimulai, karena bagaimana pun juga wanita yang berjilbab selain dia 
lebih cantik, anggun, identitas diri seorang muslim juga salah satu ciri wanita 
yang saleh adalah wanita yang melaksanakan perintah Allah, dan dari rahim  
wanita yang saleh lah terlahir anak yang saleh. Dan tidak berlebihan kalau 
Rasulullah berkata bahwa sebaik baiknya perhiasan di dunia adalah wanita yang 
saleh. Maka berbahagialah duhai perempuan.



Jadi marilah kita mulai "gerakan cinta jilbab"..



Mohon maaf kalau ada kesalahan. Jazakumullahu khoiran katsiiron



Assalamu alaykum warohmatullahi wabarakaatuh.



By : ari (3-07-2006)







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke