MediaMuslim.Info <http://www.mediamuslim.info/>  - 

Walaupun efek yang
ditimbulkan penyakit al-`isyq sangat hebat dan sulit melepaskan diri
dari jeratannya namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila
penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi
rahimahulloh berkata: "Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang
menerimanya. Adapun orang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu
tidak berguna baginya." Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia
harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap
bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.

Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:

Ikhlas kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala.
Jika seseorang yang terkena penyakit al-`isyq benar-benar ikhlas dan
menghadapkan wajahnya kepada Alloh dengan tulus, niscaya Alloh Subhanahu
wa Ta'ala akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas
di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan
taubat.

Berdo'a.
Merendahkan diri kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, secara tulus
menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan
segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.

Menahan pandangan.
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan
syahwat dan keinginannya.

Banyak berpikir dan berdzikir.
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan
dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan
dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia
berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.

Menjauh dari orang yang dicintainya.
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang
dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan
beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh
masalah akan menjadi mudah.

Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
Sebab mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan
dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal
lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia
dapat melupakannya.

Menikah, sebab pernikahan itu mencukupi segalanya.
Penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah
wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika
sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala
untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab
tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Alloh Subhanahu
wa Ta'ala agar diberi jalan keluar.

Menengok orang sakit.
Mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir
tentang kematian dan kehidupan setelahnya.

Senantiasa menghadiri majelis ilmu.
Duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.

Memangkas habis ambisi.
Dengan cara membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras
untuk dapat menundukkan hawa nafsu.

Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna.
Menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan
kesempurnaannya secara lahir dan bathin.

Menjaga kharisma.
Agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam
perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi
keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat
menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan
orang-orang mulia menjadi hina.

Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya.
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan
harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.

Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya.
Ibnul Jauzi rahimahulloh berkata: "Sesungguhnya manusia penuh dengan
najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam
keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya.
Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil.
Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang
zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang
dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita."

Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya.
Baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau
ditinggal karena sudah bosan.

Memikirkan akibat perbuatannya.
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu
akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.

Meyakini Keutamaan Ujian Hidup.
Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian
hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia
bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan
derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.

Berpikir Kerugiannya.
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput
disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang
mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi'atnya
berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.

Melihat konsisi para pemabuk cinta.
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang
dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan
akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk
cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan
luhur dan keinginan yang kuat.

Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan
penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat
ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan
sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada
Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing
kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.  Wallahu a'lam

(Sumber Rujukan: Diringkas dari kitab Al-`Isyq, Bila Hati Dimabuk
Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-Hamd. oleh Ghani)



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke