Kasih Sayang Ibu...    
oleh : Royani Tauhid
 
Cucianmu sudah ibu cuci, Ni!? Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah. 
Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku sudah 
kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa mencuci 
baju-baju kotorku. ?Ibu tahu, kamu pasti lelah?. Aku hanya bisa tersenyum 
memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah abad, ibuku termasuk 
wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju semua anggota keluarga. 
Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi karena ibuku punya kebiasaan unik 
yaitu tidak bisa melihat barang-barang kotor. Tangannya langsung bergerak 
membereskan apa saja yang tidak sedap dipandang.

Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja 
ya biar ibu bisa istirahat? kataku suatu hari. Ibu memandangku, ?Kamu nggak 
suka ya kalau bajumu ibu cucikan?. ?Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat 
ibu bekerja keras tiap hari?, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. 
?Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan 
pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi?. Yah..aku tak pernah 
lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan 
nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.

Aku ingat sebuah pepatah ?Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi 
sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu? . Aku termenung 
sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah 
sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, 
tapi ibuku malah balik bertanya ?Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak 
beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok?, ibuku tak mau 
menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.

Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil? kata beliau suatu kali ketika 
aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. ?Melihat 
kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan 
saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu? Aku teringat kakak-kakaku, 
alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku 
yang masih kuliah.

Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita 
buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan 
pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat 
khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa 
rabbayanii shaghiiraa. Amiin 

Untuk Ibunda tercinta, I always love you. 

 
Yathie 
(Laa ilaaha illaa annta subhaanaka inni kunntu minazhahaalimin...Laa haula 
walaa quwwata illaa billaahil'aliyyil'azhim)

Kirim email ke