*Home* <http://www.republika.co.id/launcher/view/mid/1/kid/1> » *Nasional*<http://www.republika.co.id/launcher/view/mid/158/kid/1/rid/126>
Bangsa Ini Butuh Landasan Kuat Tangkal Bahaya Pornografi By Republika Contributor Senin, 22 September 2008 pukul 03:22:00 JAKARTA Bangsa ini membutuhkan landasan hukum yang kuat dan definitif untuk menangkal bahaya pornogarafi. Pasalnya, kemerosotan moral akibat pornografi di Indonesia terus meningkat. Sekjen Aliansi Selamatkan Anak Indonesia, Inke Maris, mengatakan, saat ini Indonesia merupakan peringkat tiga untuk kategori pengakses internet dengan kata seks. Dua tahun lalu, kata Inke, Indonesia masih peringkat ke enam. "Itu lebih "hebat" dari prestasi olimpiade," kata Inke, saat menghadiri sarasehan tentang UU Prornografi, di Jakarta. Fenomena itu, menurut Inke karena selama ini tak ada hukum yang secara tegas melarang pornoaksi. "Kita butuh undang-undang yang secara tegas menyebutkan kata pornografi secara definisinya. Jika tidak, maka para perusak moral dengan modus pornografi itu selamanya terbebas dari jeratan hukum," paparnya. Selain itu, lanjut Inke, kejahatan pornografi ini pun tak hanya menim menimpa orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Padahal, di negara lain seperti Malaysiua, Singapura, Filipina, bahkan Amerika Serikat sekalipun melindungi anak-anak dari bahaya pornografi ini. "Ini memperkuat perlindungan anak. Karena pemerintah me2wajibkan agar anak dibebaskan dari eksploitasi seksual komersial salahsatunya pornografi," lanjut dia. Ketua Umum Perhimpuanan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP), Azimah Soebagijo, mengatakan pengesahan RUU Pornografi ini mendesak sekali. Pasalnya, bnerdasarkan hasil sebuagh penelitian, korban dari kejahatan pornografi terus meningkat. "Kita khawatir masyarakat kita jadi seksual aktif, boro-boro mikirin produktifitas, yang ada kehancuran keluarga dan pernikahan," ungkapnya. Azimah menuturkan, jika pengesahan ini ditunda akan semakin berbahayta. Pasalnya, sebentar lagi masyarakat Indoensia akan disibukkan pemilu 2009. Hal ini, kata dia, bisa dijadikan kesempatan bagi orang yang anti RUU ini. Undang-undang ini kan titipan DPR sebelumnya. Kalau yang dulu akhirnya sampai paripurna saja, maka sekarang jangan dihambat. Kita tak tahu pada pemilu yg akan datang DPR nya akomodatif ataui tidak," kata dia. Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, mengatakan tak ada argumentasi kuat untuk menolak RUU ini. Pasalnya, kata dia, RUIU tahun ini berbeda dengan RUU yang dibuat beberapa tahun lalu. Contohnya, pada RUU ini adat istiadat, seni budaya tetap bisa eksis. "Dulu dikecam, kaena mengatur cara pakaian, namanya saja yg dulu porno aksi, perempuan tak boleh menggunakan pakaian yang menonjolkan bagian tubuh yang merangsang,. Ini sudah dicoret, artinya parlemen mendengar, ini kok tak dihargai," ungkapnya. Saat ini, menurut Ade muncul upaya sejumlah pihak yang menggunakan cara taidak fair untuk menolak RUU ini. Merka, kata Ade, melakukan kebohongan publik dengan mengatakan apa yang sebenarnya tak dikatakan dalam RUU ini. Banyak juru bicara yang menentang uu ini, menuduh RUU ini mengandung muatan yang mengancam kebhinekaan, itu bohong," tegasnya. Novelis Indonesia, Tasmi PS, mengat6akan upaya penolakan RUU ini berbau industri. Pasalnya, saat ini jumlah industri yang bergerak di b\idang pornografi ini semakin menjamur. Bahkan, kata Tasmi, banyak advertising yang menggunakan kemasan pornografi untuk menarik massa."Apalagi dengan munculnya teknologi Internet," kata dia. Menurut Tasmi, perlindungan moral bangsa ini hanya akan terwuji\ud apabiola ada payung hukumnya. "Segala macam razia oleh aparat tak ada tindak lanjutnya, hanya shock therapy," ujarnya. Karenanya, ia meminta kepada pihak yang anti RUU ini agar memberi kesempatan kepada yang pro, untuk membuktikan efektifitas dan manfaatnya. "Bagi yang anti RUU ini tolong beri kesempatan dan lihat efektifitasnya," ungkapnya. * C64/pt* -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest >> al-Ra'd [13]: 28 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ =================================================== Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar =================================================== website: http://dtjakarta.or.id/ ===================================================Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/