... Ringkasan Buku ...
http://buku-islam.blogspot.com



Judul               : Jadwal Waktu Shalat Abadi Menurut Al Qur'an dan As
Sunnah
Penulis            : Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin
Penerbit          : Maktabah Al Hanif
Cetakan          : Januari 2006
Halaman          : 68



Allah berfirman (yang artinya):
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktu-waktunya
atas orang-orang yang beriman". (An Nisa': 103).

Berdasarkan ayat yang mulia ini, perlu bagi kaum muslimin untuk mengetahui
waktu-waktu shalat wajib. Alhamdulillah buku yang ditulis oleh Syaikh
Utsaimin Rahimahullah sangat gamblang dan jelas memaparkan tentang
waktu-waktu shalat tersebut. Dengan berdasar kepada Al Qur'an dan As Sunnah.

Berikut saya kutipkan sebagian dari buku tersebut semoga bisa menjadi
penjelasan yang ringkas buat para pembaca. Pasal-pasal lainnya dalam buku
tersebut tidak saya sertakan semata-mata untuk ringkasnya tulisan ini.


[PENJELASAN TENTANG WAKTU-WAKTU SHALAT]
-----------------------------------------
Alhamdulillah, Allah Ta'ala telah menjelaskan waktu-waktu ini dalam
Kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya Shallallahu'alaihi wa sallam secara gamblang
dan tuntas.
Penjelasan yang terdapat dalam Kitabullah terdapat dalam firman-Nya Ta'ala
(yang artinya):

"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan
(oleh malaikat)." (Al Isra': 78).

Adapun dalil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, telah
disebutkan dalam Shahih Muslim dari 'Abdullah bin Amr bin al 'Ash
Radhiyallahu'anhuma bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda
(artinya):

"Waktu Zhuhur jika matahari telah tergelincir sampai bayangan seseorang sama
tinggi dengan seseorang itu selama belum masuk waktu 'Ashar. Waktu 'Ashar
sampai matahari berwarna kuning. Waktu shalat Maghrib selama sinar matahari
belum hilang. Waktu shalat 'Isya' sampai tengah malam. Waktu shalat Subuh
mulai terbitnya fajar selama matahari belum terbit."

Dalam salah satu riwayat disebutkan:
"Dan waktu 'Isya' sampai tengah malam dan beliau tidak membatasi dengan
ausath (tengah-tengah)."

Berdasarkan ayat dan Sunnah Nabawiyah yang mulia di atas baik yang berupa
ucapan maupun perbuatan, tampaklah dengan jelas bahwa waktu-waktu shalat
wajib adalah sebagai berikut:

1. Waktu shalat Zhuhur mulai matahari zawal, yaitu matahari telah melewati
tengah-tengah langit, hingga panjang bayangan sesuatu sama dengan tingginya.

Penjelasannya adalah bahwa apabila matahari semakin naik, maka bayangan
sesuatu sedikit demi sedikit akan menjadi semakin pendek hingga matahari
condong ke arah barat. Apabila matahari telah condong ke arah barat, maka
bayangan itu akan kembali memanjang. Ini berarti waktu shalat Zhuhur telah
masuk. Demikian pula apabila bayangan sesuatu itu kembali memanjang hingga
menjadi sama dengan panjang sesuatu itu, berarti waktu shalat Zhuhur telah
keluar (habis).


2. Waktu shalat 'Ashar dimulai ketika panjang bayangan sesuatu sama
dengannya sampai matahari menguning atau memerah.

Adapun waktu daruratnya adalah sampai matahari terbenam. Hal ini berdasarkan
hadits Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwasannya Nabi Shallallahu'alaihi wa
sallam bersabda (artinya):

"Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shala Shubuh sebelum matahari terbit,
maka dia telah mendapatkan shalat Subuh, dan barangsiapa mendapatkan satu
rakaat shalat 'Ashar sebelum matahari tenggelam, maka dia telah mendapatkan
shalat 'Ashar". Muttafaq'alaih.


3. Waktu shalat Maghrib mulai terbenamnya matahari hingga hilangnya syafaq,
yaitu cahaya kemerah-merahan.


4. Waktu shalat 'Isya yang akhir mulai hilangnya syafaq hingga tengah malam.
Waktu shalat 'Isya' tidak sampai terbitnya fajar. Allah Ta'ala berfirman
dalam al Qur'an (artinya): "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam", Allah tidak mengatakan: "sampai terbitnya
fajar". As Sunnah juga telah menjelaskan bahwa waktu 'Isya' berakhir hingga
tengah malam sebagaimana tersebut dalam hadits 'Abdullah bin 'Amr
Radhiyallahu'anhuma.


5. Waktu shalat Fajar (Subuh) mulai terbitnya fajar kedua - yakni munculnya
cahaya putih yang membentang di ufuk timur, yang sesudah itu tidak ada gelap
lagi - sampai terbitnya matahari.



[PERSONAL VIEW]
---------------
Berdasarkan firman Allah (yang artinya):
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktu-waktunya
atas orang-orang yang beriman". (An Nisa': 103).

Maka sudah seharusnya kita mengetahui waktu-waktu shalat yang diwajibkan
Allah kepada kita kaum muslimin.
Penjelasan tentang waktu-waktu shalat tersebut ada pada ayat yang lainnya
yaitu Surat Al Isra': 78 dan perinciannya ada pada hadits-hadits diantaranya
hadits dari 'Abdullah bin 'Amr bin al 'Ash Radhiyallahu'anhuma yang telah
disebutkan di atas.

Alhamdulillah, dari membaca buku karya Syaikh Muhammad bin Shalih al
Utsaimin ini, kita bisa memahami bahwa tidak mungkin seorang muslim hanya
berpegang kepada Al Qur'an semata. Tetapi harus juga berpegang kepada As
Sunnah (hadits). Kalau seorang muslim hanya berpegang kepada Al Qur'an
semata, tentu dia akan kebingungan dengan waktu-waktu shalat yang
diperintahkan dalam Al Qur'an. Penjelasan yang rinci tentang waktu-waktu
shalat tersebut ada pada Sunnah Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam. Berkata
Syaikh 'Utsaimin dalam buku ini

"Keduanya -yakni Al Qur'an dan Sunnah- berasal dari sisi Allah Ta'ala."
(hal. 14).

Kemudian Syaikh membawakan sabda Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
(artinya):

"Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi al Kitab (al Qur'an) dan sesuatu yang
serupa dengan itu bersamanya (yakni as Sunnah)." (Hadits ini diriwayatkan
oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad shahih).



Demikian, semoga ringkasan ini bermanfaat. Amiin.
Terima kasih kepada Maktabah al Hanif atas ijinnya membuat ringkasan ini.






Ringkasan buku ini dibuat oleh Abu Isa Hasan Cilandak
di Depok, 05 Syawal 1429 H / 05 Oktober 2008


Kirim email ke