Shalat Taubat
 
Bagi mereka yang membiasakan shalat taubat mungkin ada yang masih terselip 
sebersit tanya di hati tentang dosa apa yang dilakukan sehingga harus 
melaksanakan shalat taubat [biasa, sabotase nafsu, tidak terima diberi beban]. 
Seakan shalat taubat hanya bagi mereka yang melakukan dosa besar saja, padahal 
setiap saat kita ini senantiasa melakukan dosa yang merupakan awal dari 
dosa-dosa yang lain, yaitu lalai dari mengingat Allah.
 
Ingat Allah bukan hanya dalam pengertian misalnya ketika kita ditanya, “Namamu 
siapa ?”, kemudian kita menjawabnya, “Fulan.”. Kita menjawab dengan menyebutkan 
nama kita karena kita memang ingat tentang nama kita. Itu namanya mengingat 
[recall memory] karena ada suatu sebab, bukan berkekalan dalam kesadaran setiap 
saat bahwa nama kita Fulan. Nah, lalai dari mengingat Allah ya seperti itu, 
kita ingat kalau Allah itu Tuhan kita, tetapi kesadaran kita tidak bersama-NYA, 
hati kita tidak untuk-NYA dan ketika nafsu kita menguat terjadilah 
perselingkuhan itu. Perselingkuhan antara diri kita dan nafsu kita yang 
akhirnya melahirkan setan, begitu yang saya pahami dari apa yang pernah 
diajarkan Syaikh Luqman. Berarti tanpa disadari setiap saat ketika kita lalai 
dari Allah, setiap saat itu pula kita memproduksi setan, lebih parah lagi kita 
juga sering menggoda setan untuk menggoda diri kita sendiri, “Setan godain kita 
dong !”.
 
Adakah maksiat yang terjadi ketika hati seseorang hadir kesadaran bersama Allah 
?
 
Adakah kerelaan terhadap nafsu manakala hati hanya untuk Allah ?
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada celaan tidak ada pujian, semua 
kembali kepada-NYA.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada kesedihan tidak ada kegembiraan, 
semua pemberian-NYA.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada cobaan tidak ada peringatan tidak 
pula anugerah, semua Rahmat-NYA.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada kekhawatiran tidak ada ketakutan, 
semua jaminan-NYA.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada kekuatan tidak ada keunggulan, semua 
pemberian-NYA.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada siksa tidak ada pahala, semua 
ketentuan-NYA.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada yang lain, yang ada hanya ALLAH.
 
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada yang tidak ALLAH.
 
Bila hati lalai dari Allah, itulah awal dosa kita dan itulah yang harus selalu 
kita mohonkan ampunan setiap harinya, itulah awal taubat kita. Dadi ojo 
rumongso ora nate tumindak dosa.
 


      Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke