Ketulusan Seorang Suami

By: M. Agus Syafii

Ketulusan seorang suami mencintai istrinya begitu indah dan membekas dalam 
hati. Air matanya mengalir membasahi pipi, rambutnya telah memutih. Laki-laki 
itu duduk diam membisu, terdengar suara merdu itu melantunkan "Satu Jam Saja" 
Terbayang wajah orang yang dicintainya, ingin rasanya mengulang kembali pada 
masa lalu hanya untuk sejenak duduk berdua bersama istrinya yang dicintai. Kini 
yang telah tiada. Wajahnya, senyumnya selalu dikenang begitu manis. Sampai 
kemudian istrinya harus menghembuskan napas yang terakhir. Jiwanya tak yang 
tertolong lagi. Dirinya shock dan terpukul atas kebergian istri yang 
dicintainya. Berkali-kali jatuh pingsan, menjadi lemah tak berdaya. Sebagai 
suami, kini merasakan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.

Air matanya mengalir deras, benda-benda kesayangan, buku-buku, poto-poto yang 
di dinding terlihat jelas wajah istrinya. Usapan tangan yang lembut, sapaan 
setiap menjelang tidur membuat dirinya tidak mau memindahkan benda atau apapun 
yang berkaitan dengan istrinya. Dalam kesendirian, merasuk rasa kesepian, 
hatinya dipenuhi dengan berbagai tanya, "Ya Allah, mengapa Engkau tidak ambil 
nyawaku saja? Bukankah aku yang penuh dosa ini yang pantas menghadap 
kehadiratMu?" Kehilangan orang dicintai menanggung beban yang begitu teramat 
berat. Ditengah lelah dan perih akhirnya ia menyadari apapun yang telah terjadi 
adalah ketetapan Allah yang harus diterimanya dengan ikhlas. Kesadaran untuk 
menerima ketetapan Allah itulah yang menguatkan dirinya agar tetap menjalankan 
tugas sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya dan bagi sesama dengan aktifitas 
sosialnya di Rumah Amalia. Kenangan indah akan istri yang dicintainya tetap 
tersimpan dan menjadi penyembuh luka perih.
 Kesepian dan kesendirian perlahan menghilang.  Ia menemukan makna hidup yang 
membuatnya semakin lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan 
lebih peduli terhadap penderitaan orang lain.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Yuk, menjemput jodoh di medan 
perjuangan dengan hadir & doa bersama, memohon kpd Allah agar disegerakan 
jodohnya. pada kegiatan "Hari Nan Fitri Bersama Amalia" (HANIF), Ahad, 23 
Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi 
Paket sembako, baju baru untuk anak2, konsumsi, tas. Kirimkan ke Rumah Amalia 
Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. 
Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: 
agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, http://agussyafii.blogspot.com



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke