Semakin Besar Luka, Semakin Besar Kekuatan Yang Dibutuhkan

By: M. Agus Syafii

Perih terluka karena orang yang kita cintai untuk bisa menyembuhkan membutuhkan 
kekuatan dalam memulihkan luka perih dihati. Semakin besar luka itu, semakin 
besar pula kekuatan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka itu. Seorang Ibu 
bertutur bahwa pernikahannya yang sudah berlangsung sepuluh tahun, tiba-tiba 
suaminya bertingkah laku aneh, hampir setiap hari menelponnya justru disaat 
dirinya sedang dikantor, suaminya mengeluh dan menuduh sang istri tidak setia. 
Waktu berkenalan dulu memang suami tipe pecemburu, tentu saja cemburu itu 
menghilang ketika mereka sudah menikah, namun perkembangan akhir2 ini suaminya 
bilang tidak benar2 mencintainya, terkadang menelpon meminta doanya agar dia 
supaya tenang karena bila teringat sikap istrinya timbul marah lagi. Suaminya 
juga suka menuduh bahwa dirinya sombong karena kariernya dikantor menanjak 
terus sedangkan usahanya tidak maju-maju. Padahal dia tidak pernah merendahkan 
suaminya. Hal seperti itulah timbul
 pertengkaran karena kemarahan yang sudah tidak bisa terkendalikan.

Beliau merasa sudah tidak tahan hidup dalam rumah tangga seperti itu namun 
didalam lubuk hatinya tidak mau berpisah. Siang itu kedatangannya di Rumah 
Amalia berkenan untuk bershodaqoh dengan harapan mendapatkan keridhaan Allah 
sehingga mampu membukakan pintu hati suami. Tutur beliau dengan isak & tangis. 
Airmatanya mengalir begitu saja. Walaupun hatinya terluka perih, ibu itu 
berdoa. Dirinya memohon agar Allah berkenan menyejukkan hati suami yang 
dicintainya. Allah menjawab doanya. Tak lama kemudian komunikasi dirinya & 
suaminya mencair, sekalipun tidak mudah tetapi tidak ada lagi tutur kata saling 
menyerang bahkan suaminya mengajak untuk sholat berjamaah. Anak-anak juga 
merasakan kesejukan di dalam rumah. Sejak itu rumah tangga mereka berubah, 
kesabaran sang ibu membuahkan hasil. Ibu bersama anak-anak & suami akhirnya 
lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Cinta yang tulus 
membutuhkan pengorbanan untuk mengokohkan rumah tangganya dari
 hempasan badai. Subhanallah.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Terima kasih atas partisipasi & kehadiran teman-teman pada kegiatan "Hari Nan 
Fitri Bersama Amalia" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah 
Amalia. Alhamdulillah, kegiatannya berjalan lancar, mohon maaf bila ada 
kekurangan & kehilafan kami. Teriring doa kami "Semoga Allah mengabulkan doa & 
harapannya, serta melimpahkan rizki, kesehatan & keberkahan selalu untuk anda & 
keluarga." Amin ya robbal alamin
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke