Ketika sudah memasuki usia sekolah atau prasekolah, daya imajinasi dan 
eksplorasi anak biasanya semakin berkembang. Perkembangan ini juga diikuti 
dengan peningkatan kenakalannya. Tak jarang kenakalan ini berbuah pada aksinya 
merebut barang atau mainan teman-temannya. Meskipun anak mungkin belum memahami 
perbuatannya, aksi semacam ini bisa dianggap sebagai "mencuri". Karena itu, 
berikan pemahaman mengapa ia tak boleh mengambil mainan temannya untuk 
dijadikan miliknya sendiri.

"Anak usia sekolah sudah bisa diajak bicara dan sudah seharusnya diberi tahu 
bahwa mencuri itu salah. Hal ini harus segera diatasi agar tak berubah ke arah 
kriminal di masa depan," ungkap Bhavin Dave, MD, Direktur Asosiasi Bayi dan 
Balita Children Medical Center.

Ketika anak melakukan perbuatan tersebut, ada beberapa hal yang harus Anda 
lakukan:

Tanyakan penyebab. Setiap perbuatan pasti ada sebabnya. Berilah kesempatan 
kepada anak Anda untuk menjelaskannya. Anak-anak usia 5 tahun ke atas sering 
kali jujur ketika ditanya secara langsung.

Tunjukkan sifat tenang. Anak-anak di usia ini memiliki rasa kepedulian, 
solidaritas, dan keadilan yang tinggi. Maka dari itu, Anda bisa menjelaskan 
kepadanya bahwa mencuri bisa menyakiti orang, dan secara tidak langsung hal itu 
akan membuat mereka kehilangan teman. Berikan penjelasan dengan ekspresi yang 
tenang, tetapi tegas.

Tetapkan aturan. Anda pasti punya aturan tersendiri untuk mendisiplinkan anak. 
Tambahkan satu aturan lagi, yaitu tidak mencuri. Peringatkan ketika ia 
melanggar aturan ini untuk pertama kalinya. Namun jika aturan itu masih 
dilanggar untuk kesekian kalinya, maka berikan sebuah hukuman.

Memberi hukuman. Ketika anak melakukan kesalahan, beri dia hukuman. Namun 
hukuman tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk meminta maaf 
kepada temannya. Minta maaf bisa membuat seorang anak merasa malu kepada 
teman-temannya, dan hal ini membuat mereka merasa segan untuk mengulang 
perbuatannya kembali.

Beri perhatian lebih. Jika hal ini masih sering terjadi, maka coba periksakan 
anak ke dokter anak atau psikiater. Mungkin saja ia menderita suatu penyakit 
tertentu, misalnya attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau 
gangguan perkembangan dalam aktivitas motorik anak; kleptomania; atau hal-hal 
lainnya.



sumber : 

http://sambilminumteh.blogspot.com/2011/10/kalau-anak-gemar-mencuri.html


 
Salam,
Yuli

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke