Pintu Yang Selalu Terbuka

By: Muhamad Agus Syafii

Bagaimana kita menilai rumah kita? Sebagai simbol kemewahan, identitas, tempat 
bermalam, sekedar melepaskan lelah? Ataukah kita melihat sebagai tempat untuk 
berteduh dan memberikan kesejukan bagi siapapun orang yang datang ke rumah 
kita? Rasulullah mengajarkan kepada kita "baiti jannati" rumahku adalah 
surgaku, Rumah menjadi gambaran yang terindah dari surga dan suatu kelegaan 
yang ramah bagi setiap orang yang lelah dan letih menjalani kehidupan.  
Tidakkah anda ingin membuka rumah bagi orang-orang disekeliling anda dan teman 
dari anak-anak ikut bermain dihalaman rumah anda? Sahabat berbagi cerita dengan 
anda? Bahkan pasangan hidup kita dan anak-anak kita juga bahagia berada di 
dalam rumah? Semua itu terjadi karena keramahan kita dan kenyamanan disaat 
menumpahkan keluh kesahnya merasa nyaman dan damai berada disamping kita.

Sahabatku, mari..buka lebar pintu rumah kita, sediakan secangkir teh hangat 
dengan kasih sayang. Hidangkan sesuatu yang manis, indah & membahagiakan dalam 
hidup anda untuk orang-orang yang anda cintai dan anda sayangi, pasangan anda, 
anak-anak anda, orang tua anda, sahabat anda, teman terdekat supaya mereka 
merasakan kedamaian hati anda. “Kasihilah makhluk di bumi, nanti engkau 
dikasihi yang di langit.” (HR. Thabrani)

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku, penuhi hati dengan syukur agar hidup lebih indah, menyehatkan dan 
membahagiakan. yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", 
Ahad, 15 April 2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan 
berpartisipasi dlm bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, 
paket sembako, konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok 
ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi 
anda sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 
431, http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke