Ya Allah, Kuatkan Hamba

By: Muhamad Agus Syafii

"Ya Allah, kuatkan hamba," ucap lirih seorang laki-laki yang hatinya hancur. 
Laki-laki itu separuh baya. Wajahnya terlihat lebih tua daripada usianya 
sendiri. Awalnya ketika pernikahannya cukup membahagiakan sampai istrinya hamil 
dan melahirkan. Diusia anak laki-lakinya berumur sembilan bulan, istrinya 
meninggalkannya dan anak laki-lakinya. Istrinya meninggalkan karena kehidupan 
yang susah, 'aku menikah agar aku hidup bahagia bukan hidup susah.' begitu kata 
istrinya. Dalam seorang diri tanpa istri, dirinya merawat anak dan mengasuh. 
Apapun pekerjaan dilakukan untuk menghidupi sang buah hati.  Kepergian istrinya 
telah membuat luka dihati, Peristiwa itu membuat dirinya menjauh dari Allah. 
Ibadah yang biasa dilakukan, tidak dilakukannya lagi. 'Buat apa sholat bila 
hidup menderita.' begitu tuturnya. Dengan hati yang terluka, perjalanan hidup 
ada kemudahan. Rizkinya lancar, anaknya tumbuh besar sampai menginjak kelas dua 
SD.

Anaknya menjadi kebanggaan. disekolah selalu ranking satu. Semua surat dalam 
Juz Amma' telah dihapal.  Bahkan anaknya sudah mampu membaca al-Quran dengan 
lancar. Kebahagiaan menyelimuti hidupnya, terkadang terselip kekecewaan, 
kemarahan dan perih dihatinya belumlah hilang. Sampai suatu hari anak laki-laki 
yang dicintainya sakit keras dan seminggu kemudian dipanggil oleh Sang Pecipta. 
Meninggal anak yang dicintainya benar-benar membuat hati terasa hancur, tidak 
ada lagi yang tersisa senyuman dibibir. Air matanya mengalir. 'Sudah tidak ada 
yang tersisa Mas Agus. Saya sudah tidak punya apapun dalam hidup ini kecuali 
hanya Allah.' Ucapnya malam itu di Rumah Amalia. Matanya basah, beberapa kali 
ia nampak mengusap air mata yang yg mengalir dipipi.

"Saya mengira dengan cara menjauhi Allah, saya akan menemukan kembali apa yang 
hilang, yang terjadi malah sebaliknya, makin banyak kehilangan demi kehilangan. 
Saya kehilangan Allah, kehilangan istri, saya kehilangan anak dan saya 
kehilangan diri saya sendiri.' desahnya panjang memilukan, terasa perih dihati. 
'Ya Allah, ampunilah hamba, Astaghfirullah,' ucapnya lirih. Malam semakin 
larut. Ditengah hatinya hancur, ia telah menemukan secercah cahaya, karena 
hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dirinya memohon pertolongan.

--
Sahabatku yg disayang Allah, aminkan doa ini agar Allah mengubah air mata kita 
menjadi senyuman. "Ya Allah, lihatlah air mata kami ini, kepedihan dihati kami. 
Hanya Engkaulah sumber kebahagiaan kami, ku mohon ubahlah kesedihan kami 
menjadi kebahagiaan dan ubahlah air mata kami menjadi senyuman."

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, 
konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke