188. Raungan Singa Sang Buddha

Para bhikkhu, singa - si raja binatang buas keluar dari sarangnya di malam hari. Kemudian ia menggeliat, mengamati empat penjuru di sekelilingnya, dan tiga kali menyuarakan raungan singanya.11 Mengapa? (Dia melakukan hal itu dengan berpikir:) "Semoga aku tidak menyebabkan kematian makhluk-makhluk kecil yang berkeliaran!"

"Sang Singa" - ini, para bhikkhu, adalah nama untuk Sang Tathagata, Sang Arahat, Yang Telah Sepenuhnya Tercerahkan. Para bhikkhu, ketika Sang Tathagata menjelaskan Dhamma secara terperinci di sekumpulan orang, itulah raungan singanya.

Para bhikkhu, ada sepuluh kekuatan Tathagata (12) yang dimiliki Sang Tathagata. Dan karena memilikinya, maka Sang Tathagata mendapat kedudukan tertinggi, mengeluarkan raungan singanya di sekumpulan orang dan memutar Roda Dhamma (13) tertinggi. Apakah sepuluh kekuatan itu?

(1) Di sini, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, penyebab sebagai penyebab dan bukan-penyebab sebagai bukan-penyebab. (14) Inilah kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata, yang menjadi alasan mengapa Beliau mendapat kedudukan tertinggi, mengeluarkan raungan singanya di sekumpulan orang, dan memutar Roda Dhamma tertinggi.

(2) Kemudian, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, lewat penyebab dan kondisi akar,(15) hasil tindakan-tindakan yang dilakukan di masa lalu, masa mendatang dan masa kini. Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(3) Kemudian, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, jalan yang menuju pada semua keberadaan.(16) Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(4) Kemudian, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, dunia dengan segala elemennya yang berbeda-beda." (17) Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(5) Kemudian, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, kecenderungan-kecenderungan semua makhluk. (18) Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(6) Kemudian, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, kondisi-kondisi kemampuan batin yang rendah dan tinggi dari makhluk-makhluk lain, dan orang-orang lain. (19) Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(7) Kemudian, Sang Tathagata memahami, seperti apa adanya, mengenai jhana-jhana, pembebasan, konsentrasi, dan pencapaian-pencapaian meditatif, kelemahan-kelemahan dan kemurniannya, dan kemunculannya dari itu semua.(20) Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(8) Kemudian, Sang Tathagata mengingat kehidupan-kehidupan masa lalunya yang banyak jumlahnya, yaitu satu kelahiran, dua kelahiran, tiga kelahiran, empat kelahiran, lima kelahiran, sepuluh kelahiran, dua puluh kelahiran, tiga puluh kelahiran, empat puluh kelahiran, lima puluh kelahiran, seratus kelahiran, seribu kelahiran, seratus ribu kelahiran, berkalpa-kalpa pengerutan dunia, berkalpa-kalpa pengembangan dunia, berkalpa-kalpa pengerutan dan pengembangan dunia ... (seperti dalam Teks 41) ... Demikianlah dengan aspek-aspek dan hal-hal khusus Beliau mengingat kehidupan-kehidupan masa lalu yang banyak jumlahnya. Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....


(9) Kemudian, dengan mata dewa yang telah dimurnikan dan mengungguli manusia, Sang Tathagata melihat makhluk-makhluk mati dan muncul kembali, yang lebih rendah dan lebih tinggi, yang elok dan buruk, dengan tempat tujuan yang baik atau buruk. Beliau memahami keadaan makhluk-makhluk sesuai dengan perbuatan mereka ... (seperti dalam Teks 41) ... Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata ....

(10) Kemudian, Sang Tathagata, dengan hancurnya noda-noda, di dalam kehidupan ini juga masuk dan berdiam di dalam pembebasan pikiran yang tak-ternoda, pembebasan oleh kebijaksanaan, setelah menyadarinya sendiri lewat pengetahuan langsung. Ini juga kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata, yang menjadi alasan mengapa Beliau mendapat kedudukan tertinggi, mengeluarkan raungan singanya di sekumpulan orang, dan memutar Roda Dhamma tertinggi.

Para bhikkhu, inilah sepuluh kekuatan Tathagata yang dimiliki Sang Tathagata. Dan karena memilikinya, maka Sang Tathagata mendapat kedudukan tertinggi, mengeluarkan raungan singanya di sekumpulan orang, dan memutar Roda Dhamma tertinggi.


(X, 21)

Catatan kaki

12 Dasa Tathagata-balani. AA: "Ini adalah sepuluh kekuatan yang dimiliki hanya oleh Tathagata, karena Beliau tidak memiliki persamaan dengan yang lain." Walaupun para siswa mungkin memiliki sebagian dari sepuluh kekuatan itu, hanya para Buddha yang memiliki seluruhnya sekaligus, sempurna dalam setiap hal. Sepuluh kekuatan Tathagata juga terdapat di MN 12, dan diberikan secara terperinci di Vibh 335-44 (§ 809-31) dan AAnya.

13 Brahma-cakkam. AA: "Brahma di sini berarti terbaik, tertinggi, superior. Brahma-cakka adalah dhamma-cakka, Roda Kebenaran. Dan ini berunsur dua, yang bergantung pada pengetahuan penembusan (pativedha-ñana) dan pengetahuan mengajar (desana-ñana). Pengetahuan penembusan dihasilkan oleh kebijaksanaan dan membawa Sang Tathagata menuju pencapaian buah mulia Beliau sendiri (ariyaphala); pengetahuan mengajar dihasilkan oleh kasih sayang yang memungkinkan Sang Tathagata memimpin makhluk- makhluk lain untuk mencapai buah mulia. Yang disebut pertama adalah supra-duniawi (lokuttara), sedangkan yang disebut belakangan adalah duniawi (lokiya). Tetapi dua jenis pengetahuan itu tidak dimiliki oleh yang lain, karena hanya Yang Sepenuhnya Tercerahkan saja yang memiliki jenis pengetahuan itu."

14 Thanañca thanato athanañca atthanato. AA: "Fenomena itu, yang merupakan penyebab dan kondisi (hetu-paccaya) bagi munculnya fenomena lain, merupakan 'penyebab' (thana); dan fenomena yang bukan-penyebab dan kondisi bagi kemunculannya adalah 'bukan penyebab' (atthana)." Di Vibh 335-38 (§809), sebagai contoh dari penyebab dan bukan-penyebab, diberikan berbagai kemungkinan dan ketidakmungkinan yang disebutkan di AN I, xv (- MN 115).Beberapa di antaranya diterjemahkan di Teks 9.


15 Thanaso hetuso. AA menjelaskan thana di sini sebagai kondisi-kondisi (paccaya) yang dapat mengubah hasil dari kamma; sedangkan hetu (kondisi akar) berarti kamma. Di Vibh 338 (§810) dikatakan: "Sang Tathagata memahami demikian: 'Ada beberapa tindakan jahat yang dilakukan, yang karena dicegah oleh kelahiran kembali yang beruntung (gati) ... oleh tubuh yang beruntung (upadhi) ... oleh waktu yang beruntung (kala) ... oleh usaha yang beruntung (payoga), tidak menjadi matang; ada beberapa tindakan jahat yang dilakukan, yang karena kelahiran kembali yang sial ... tubuh yang sial ... waktu yang sial ... usaha yang sial, menjadi matang." Perubahan di dalam hasil kamma baik juga diperlakukan mirip seperti itu.

16 Sabbatthagamini-patipada. AA: "Di antara banyak orang yang masing-masing telah membunuh satu makhluk hidup saja, niat kamma satu orang bisa membawanya ke neraka, dan niat kamma orang lain bisa membuatnya terlahir di dunia binatang. Demikianlah Sang Buddha secara pasti mengetahoui sifat suatu tindakan, yaitu niat-niat bajik atau tak-bajik yang muncul pada situasi yang sama (tetapi akan membawa pada tempat tujuan yang berbeda)."

17 AA: "'Banyak elemen', seperti misalnya elemen mata, dll., elemen sensualitas, dll.; 'berbeda' mengacu pada berbagai sifat dari elemen-elemen itu. Dunia: dunia dari kelompok kehidupan, landasan indera, elemen-elemen."

18 Adhimutti. Vibh 339 (§813): "Ada makhluk-makhluk yang memiliki sifat yang rendah dan makhluk-makhluk yang memiliki sifat yang tinggi. Mereka yang memiliki sifat yang rendah akan berhubungan, mendekati dan bergaul dengan makhluk-makhluk yang memiliki sifat yang rendah (seperti itu juga). Mereka yang memiliki sifat yang tinggi akan berhubungan, mendekati dan bergaul dengan makhluk-makhluk yang memiliki sifat yang tinggi (seperti itu juga). Demikianlah yang telah terjadi di masa lampau dan akan terjadi di masa mendatang."

19 Indriya-paropariyattam. Vibh 340 (§814): "Sang Tathagata memahami kecenderungan mereka (asaya), kecenderungan yang mendasarinya (anusaya), kebiasaan (caritta) dan sifat-sifatnya (adhimutti); Beliau memahami makhluk yang hanya memiliki sedikit debu di matanya dan yang memiliki banyak debu; yang memiliki kemampuan spiritual yang tajam (keyakinan, dll.) dan kemampuan yang lemah; yang bersifat baik dan buruk; yang mudah diajar atau yang sulit diajar; yang mampu dan yang tidak mampu."

20 Jhana-vimokkha-samadhi-samapatti. Empat jhana terdapat di Teks 39, dll.; untuk delapan pembebasan, lihat Nyanatiloka Thera, Buddhist Dictionary, s.v. vimokkha. Konsentrasi-konsentrasi itu adalah: dengan pemikiran (vitakka) dan pemeriksaan (vicara), tanpa pemikiran tetapi dengan pemeriksaan, dan tanpa keduanya. Sembilan pencapaian meditatif merupakan empat jhana, empat pencapaian tanpa-bentuk, serta berhentinya persepsi dan perasaan.

Pengetahuan yang berkenaan dengan, misalnya, kemajuan atau bagian dari jenis-jenis tertentu "pencapai-jhana" yang disebutkan di Vibh 342-43 (§828): mereka yang, setelah mencapainya, percaya bahwa mereka telah gagal; mereka yang, setelah gagal, percaya bahwa mereka telah mencapainya, dll.; mereka yang mencapainya dengan cepat atau dengan lambat, muncul darinya dengan cepat atau lambat, mencapai dengan cepat dan muncul darinya dengan cepat atau mencapai dengan lambat dan muncul darinya dengan lambat, mereka yang memiliki atau tidak memiliki keterampilan di dalam konsentrasi atau di dalam mempertahankan konsentrasi, mereka yang memiliki atau tidak memiliki keterampilan di dalam dua hal itu.



** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke