To: <[EMAIL PROTECTED]> From: "Rojali Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> Date sent: Fri, 20 Oct 2000 10:45:23 +0700 Send reply to: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Re[2]: [padhang-mbulan] INGAT 13 OKTOBER !!! BERDIKARI DONK. > Begini aja, simplenya ada yang bisa menginventarisir produk-produk dari > muslim?, jika ada lalu kita publikasikan, dengan begitu masyarakat jadi > mengerti dan tahu, lalu dengan sendirinya akan berusaha membeli produk2 > buatan saudara sendiri. > Tapi produk2 muslim juga jangan sembarangan alias qualitas juga harus bagus. > Dengan cara itu saya rasa produk-produk kaum kuffar yang membenci Islam bisa > dibendung, Insya Allah. > Wah, Saudi Arabia dll. bakal hidup pakai apa, karena minyaknya juga dipompa perusahaan Amerika... > Wassalam > RD > > > ----- Original Message ----- > From: Agus SUTOTO <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Kalau dari perspektif sejarah dekat, bisa ditengok, prinsip berdikarinya > Bung > > Karno, kita mengalami jaman sulit waktu itu, tetapi rakyat bersama-sama > ikut > > menggalang kekuatan apa adanya. Juga konsep Swadeshi dan Ahimsa Mahatma > Gandhi, > > refleksi perlawanan terhadap penindasan. Buntutnya, sampai sekarang > terasa, di > > India, harga BBM mahal (+/- 8 kali BBM kita), tetapi, ongkos transpor > lebih > > murah dari kita, karena a.l. kebijaksanaan pemerintah untuk swa sembada > mass > > transportation dengan bis2 Tata-nya, Bajaj dsb. bikinan sendiri yang lebih > > banyak dibanding dengan mobil2 mewah/konsumtif belaka. Kenapa kita tidak > mulai > > riset dan pengembangan IPTN sebagian dialihkan untuk pembuatan bis/truk/KA > dsb. > > yang merakyat gitu. > > Jiran dekat Malaysia, malah meniru sekaligus mempraktekkan prinsip > berdikari > > Bung Karno dan sukses. Kita terlalu banyak mengeluarkan kebijaksanaan, > tapi kita > > makin jauh dari sikap bijaksana. Tiru juga riset unggul dan aplikasi, > termasuk > > teknik pemasaran agrobisnisnya Thailand. Konsep pemberdayaan ekonomi > menengah di > > Taiwan, instead of ekonomi konglomerat. > > > > Lain hal lagi tapi masih terkait, kenapa demo2 terutama dari LSM hanya > ditujukan > > kepada pemerintah saja, kenapa tidak ada demo kepada rakyat/konsumen. > Contohnya, > > mbok ya konsumen di demo, jika harga2 kebutuhan naik, misalnya minyak > goreng > > 10%, instead of beli 1 kg , dikampanyekan beli 0.9 kg, 10 % puasa 3 hari > dari 30 > > hari puasa dari goreng2an, makan rebus2an saja. Kampanyekan 3 hari tanpa > > kolesterol, biasakan puasa Senin Kemis Nasional (tapi waktu buka/sahur > jangan > > minum Coca Cola donk}. Nanti produsen kan akan menyesuaikan harga dengan > > sendirinya. > > > > Kampanye daerah bebas mobil, misalnya sekitar Monas, semua rakyat dan > pejabat > > naik sepeda, baik ojekan maupun sepeda sendiri, ada tempat penitipan > sepeda, > > sepatu roda, skate board, kuda dsb. (boleh juga kalau ada pejabat yang > naik > > kursi roda atawa delman keq, dikawal pasukan bersepeda/berkuda dsb). Kali > > Ciliwung juga bisa dimanfaatkan selain wisata, juga transportasi rakit > bisa > > digalakkan, tuh (program kali bersih). Lihat di RRC dan Belanda, rakyatnya > > sehat2 (jago2nya Olimpiade, jhe) karena gemar bersepeda (sepeda motornya > > diekspor ke negri kita!!!). Polusi juga berkurang, kan (Program Langit > Biru). > > Cobalah bikin kampanye semacam ini, Insya Allah, kita makin sehat dan > ber-seri > > seri. Wallahua'lam. > > =================================================reply separator==== > > > > On Wed, 18 Oct 2000, Rojali Dahlan wrote: > > > > > Kang Payman, > > > Sulit untuk tidak menggunakan produk mereka, hampir mustahil karena > sudah > > > merakyat contohnya ya... software windows itu....udah gitu bajakan > lagi..:)) > > > Kalau cuma ndak minum coca cola, khan sudah ada embahe cola, ya > kola-kola. > > > > > untuk memulai semua itu adalah marilah kita mulai dari hal-hal yang itu > > kita mampu dahulu. Jadi hal-hal kecil yang memang tidak perlu memakai > > barang-barang mereka ngapain, mungkin hanya demi sebuah gaya(style) saja > > kita memakai. > > Coba sajalah kita lihat perjuangan aburrahman bin auf yang pada awalnya > > juga memulai usaha dari pasar orang-orang yahudi dan akhirnya bisa membuat > > pasar sendiri buat umat islam. Dan lama-kelamaan pasar orang yahudi yang > > penuh dengan riba dll gulung tikar. Bukankah usaha abdurrahman bin auf > > juga tidak langsung frontal. Jadi untuk memulai semua ini memang > > benar-benar diperlukan kesadaran yang sepenuhnya segenap kaum > > muslimin. Sebab kalau kita tidak kompak maka tidak akan memberikan > > pengaruh yang berarti. Coba aja deh kalau saja umat islam yang ada di > > indonesia semuanya sadar akan tentang pengurusan harta, terutama untuk > > zakat mereka mau konsisten menyisihkan sedikit hartanya untuk > > membersihakan hartanya maka kalau hanya sekesdar membuat rumah sakit, > > pabrik yang besar itu bukanlah sesuatu hal yang sulit. > > Jadi ketergantungan itu sedikit demi sedikit harus bisa kita lepaskan. > > Hal ini khan juga pernah dilakukan oleh rosullah yang menyuruh salah satu > > sahabatnya belajar membuat senjata kepada orang-orang kafir sampai > > mahir. Jadi pemboikotan yang saya usulkan ini bukanlah pemboikotan yang > > tanpa perhitungan. Untuk hal-hal yang itu memang bisa bermanfaatan bagi > > masyarakat dan kita memang belum bisa memproduksinya justru kita harus > > berusaha untuk mempelajarinya sehingga kita mahir dan bisa membuat produk > > yang seperti anda sebutkan. Seperti software2 kompie dll. Jadi janganlah > > diartikan secara membabi buta. > > sebagaimana usulan yang dulu kalau bisa makan ayam kampung sendiri ngapain > > harus ke KFC ????? itu hal sederhana yang sebenarnya bisa mulai kita > > latih... > > > > > Wassalam > RD > > > > > > ----- Original Message ----- > > > From: cak payman <[EMAIL PROTECTED]> =====deleted==== > > > > > > Padhang mBulan Net - Padhang mBulan mailing list > > Untuk BERLANGGANAN, kirim e-mail kosong ke > > [EMAIL PROTECTED] > > Untuk BERHENTI, kirim e-mail kosong ke > > [EMAIL PROTECTED] > > Informasi: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > -------------------------- eGroups Sponsor -------------------------~-~> > Get FREE long-distance phone calls on Tellme! > Dial 1-800-555-TELL, say "Phone Booth" > http://click.egroups.com/1/9816/8/_/8113/_/972013562/ > ---------------------------------------------------------------------_-> > > Padhang mBulan Net - Padhang mBulan mailing list > Untuk BERLANGGANAN, kirim e-mail kosong ke > [EMAIL PROTECTED] > Untuk BERHENTI, kirim e-mail kosong ke > [EMAIL PROTECTED] > Informasi: [EMAIL PROTECTED] > > >