MEDIA INDONESIA Minggu, 23 Oktober 20
Ketua RT Dibunuh Warga Miskin Kantor Desa Dirusak JAMBI (Media): Seorang ketua rukun tetangga (RT) di Jambi tewas dibunuh warga yang tidak puas karena tidak terdaftar sebagai warga miskin penerima dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak. Saman, 52, ketua RT Dusun Sungai Benit, Sungai Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi, tewas setelah beberapa jam dirawat di Rumah Sakit Muarobungo, Jumat (21/10) malam. Saman mengalami luka parah akibat dibacok Hendri alias Bujang, 30, warga setempat, pada siang harinya. Kapolres Bungo AKB Joko Irwanto mengatakan peristiwa terjadi di depan rumah Hendri. Ketika itu, Hendri yang bekerja sebagai penyadap karet menanyakan alasan dirinya tidak didaftar sebagai penerima dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak. Dana kompensasi tersebut diberikan pemerintah bagi keluarga miskin sebesar Rp100.000 per bulan. Pada tahap pertama, dana diberikan sekaligus untuk tiga bulan (Oktober, November, Desember) sebesar Rp300.000. "Tersangka yang bekerja sebagai buruh penyadap karet itu tidak senang karena tidak didata oleh ketua RT sebagai keluarga miskin," kata Joko. Karena mendapat jawaban tidak memuaskan, Hendri dan Saman kemudian terlibat pertengkaran. Ketika terdesak, Hendri lari masuk rumahnya dan mengambil pisau. Saman mengejar Hendri masuk rumah, tetapi kemudian disambut dengan bacokan dan tikaman senjata tajam bertubi-tubi. Saman mengalami luka di perut, dada, dan bagian tubuh lainnya. Karena parahnya luka di perut, usus Saman terburai keluar. Melihat korban terkapar berlumuran darah, Hendri langsung melarikan diri. Sementara itu, korban segera dilarikan ke rumah sakit oleh warga. Namun, nyawanya tidak tertolong. Ketua RT itu tewas Jumat malam. Malam itu juga, Hendri ditangkap anggota Polres Bungo. "Tersangka Hendri kini diamankan di Polres Bungo bersama barang bukti pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Saman guna pengusutan lebih lanjut," kata Joko. Kantor desa dirusak Di tempat terpisah, gara-gara kemelut dana kompensasi BBM, sejumlah warga merusak Kantor Desa Nalo Gedang, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi. Kaca-kaca jendela kantor itu pecah. Namun, tidak ada korban dalam aksi warga yang tidak kebagian dana kompensasi BBM itu. Kemarahan warga miskin juga terjadi di Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Ratusan warga di tiga desa di Kecamatan Juntinyuat yang merasa miskin tetapi tidak mendapat dana kompensasi BBM mendatangi kantor-kantor desa setempat. Karena tidak puas mendapat keterangan dari aparat desa, mereka kemudian bertemu bersamaan di kantor kecamatan. Mereka menanyakan alasan nama mereka tidak didaftar sebagai keluarga miskin yang berhak mendapat dana kompensasi. Sebagian mengaku memang mempunyai rumah permanen dengan lantai keramik, tetapi kehidupan mereka sekarang sudah jatuh miskin. "Rumah saya memang permanen, ada keramiknya, tetapi sekarang benar-benar miskin. Dapat Rp10 ribu sehari saja susah. Apa keramik harus dibongkar supaya terlihat miskin?" kata Kadima, seorang warga. Dia mengaku pernah didatangi petugas, namun dikatakan tidak miskin karena lantai rumahnya sebagian sudah pakai keramik. Walaupun makian serta umpatan terlontar dari warga yang emosional, tidak terjadi aksi anarkistis. Ditindak tegas Di Jakarta, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Aryanto Boediharjo menyatakan Polri akan menindak tegas perusak balai desa atau balai kelurahan terkait dengan kasus kartu kompensasi BBM di sejumlah daerah. Tindakan perusakan fasilitas pemerintahan seperti itu, ujarnya, merupakan bentuk pelanggaran hukum. Karena itu, siapa pun pelakunya akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. ''Kita sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku perusakan," katanya di Mabes Polri, kemarin. Aryanto menyatakan pelaku akan dijerat dengan pasal perusakan fasilitas pemerintah. Mantan Direktur Lalu Lintas Polri tersebut menyarankan masyarakat menempuh cara-cara yang tidak melanggar hukum dalam menuntut hak. Antara lain dengan mendaftarkan diri ke petugas yang memang kini membuka kembali pendataan keluarga miskin. Selain kepada masyarakat, polisi menyarankan kepada aparat desa, baik tingkat RT, RW, maupun kelurahan, agar mendata keluarga miskin secara adil sehingga KKB tersebut tepat sasaran. "Jadi bisa meminimalkan peluang bagi masyarakat untuk berbuat anarki," cetusnya. (SL/Fud/Ant/X-7 SPONSORED LINKS Conservative <http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Conservative+politics&w1=Conservative+p olitics&w2=Bali+indonesia&w3=Indonesia+hotel&w4=Organizational+politics&c=4& s=97&.sig=aqQlHx9hjKCuxYDD0fUZOA> politics Bali <http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Bali+indonesia&w1=Conservative+politics &w2=Bali+indonesia&w3=Indonesia+hotel&w4=Organizational+politics&c=4&s=97&.s ig=29J6ykPv5mTiyYBlfdloxg> indonesia Indonesia <http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Indonesia+hotel&w1=Conservative+politic s&w2=Bali+indonesia&w3=Indonesia+hotel&w4=Organizational+politics&c=4&s=97&. sig=OGSkV8BI5Is6AeCyDi7Tqw> hotel Organizational <http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Organizational+politics&w1=Conservative +politics&w2=Bali+indonesia&w3=Indonesia+hotel&w4=Organizational+politics&c= 4&s=97&.sig=ILbpGek3s_gV84wG_xFGfg> politics _____ YAHOO! GROUPS LINKS * Visit your group " nasional-list <http://groups.yahoo.com/group/nasional-list> " on the web. * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/> . _____ [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/GEEolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/