Saya 2 kali selamat dari usaha pencopetan (siapa yang tanya?)..

Yang pertama, ada orang yang bertampang 'sangar' tapi pake pakaian kerja,
rapih..
Tetep aja kelihatan serem, bos.. :-p
Modusnya: menginjak sepatu kita..  Klo sekali/maksimal dua kali sih gpp/gak
curiga..
lah ini saya udah pindah" masih aja sepatu saya diinjak".. akhirnya saya
ambil langkah
aman.. pindah ke depan, barisan dekat pintu keluar.. masa'  sih di depan
(dekat supir
dan pintu depan) masih beraksi juga.. :-P
Alhamdulillah selamat dari incarannya..

Yang kedua, untuk bis model lama.. yang gak ada bangku dekat pintu
belakangnya
(bisa main tenis meja).. :-p
Modusnya: Ada pagar betis (dan kemungkinan orang di depan pagar betis yang
menghalangi kita untuk pindah ke depan..
Satu orang (bertato) memegang lengan kiri saya.. sementara 'pagar betis'
menjaga
saya untuk melewati area belakang.. Saya sampai beberapa kali melepaskan
diri
dari pegangan si orang bertato tadi.. Namun karena saya bertekad untuk maju,

saya tidak peduli.. saya terus merangsek ke depan..

Anehnya setelah saya (Alhamdulillah) lolos dari 'pagar betis' (beberapa
orang), ada
seorang wanita yang berdiri (menghalangi?) di bagian tengah; padahal bagian
depan
masih ada ruang.. Waktu itu saya tidak berpikir macam"; yang penting selamat
dulu deh..
yang ada saya tetap bersikeras/memaksa untuk maju ke bagian depan (dekat
pintu keluar
dan baris sopir)..

Tidak lama setelah saya, ada orang lain (calon korban) yang juga berjuang
melepaskan
diri dari 'cengkraman' gerombolan bertato tadi; dan dia selamat.. Namun
setelah kejadian
tersebut, saya sempat bepikir, jangan" wanita tadi kalau bukan orang bodoh
(yang tidak
mampu melihat kejadian tersebut) atau merupakan anggota sindikat copet
(dengan modus
terang"an tersebut)..

---------
Pada kejadian ketiga, akhirnya saya kena kecopetan juga.. :-(
Yang ketiga modusnya bis penuh sesak.. saya karena terburu" pulang (sudah
agak malam),
akhirnya naik bis *beep* (disensor).. yang jelas, di depan bangku paling
belakang, di tangga
dan di bagian tengah semua penuh sesak.. Waktu itu saya bawa tas+notebook
dan tangan
kanan saya memegang dompet - karena saya pikir, kalau saya benar" kehabisan
uang,
saya gak bisa pulang nih..

Singkat cerita, saya merasa ada gerakan dari saku kiri atas kemeja..  namun
tidak merasa ada
gerakan tangan.. lagipula tangan saya memang sudah 'sibuk' dengan beban..
jadi ya pasrah..
sebenarnya saya sudah pasrah sejak awal masuk (dan sadar situasi di bis
itu).. :-p
Setelah beberapa detik, saya sadar bahwa hp saya tidak ada di saku kiri
kemeja.. :-(

Saya sempat 'limbung' dan bergumam, hp saya hilang/kecopetan.. Saya sempat
refleks 'memeriksa'
saku orang di depan saya; dan dia diam saja/tidak marah.. mungkin dia pikir,
toh barangnya bukan
di dia atau karena tindakan saya tidak sampai mencurigakannya.. Akhirnya
beberapa orang (dari area
yang 'mengapit' saya) turun dari bis.. Lantas setelah saya 'curhat' kepada
penumpang lain, orang yang
di depan saya bilang: tuh copetnya yang pada turun tadi.. dan dia turun
beberapa saat sesudah itu..
Sesudah orang ini turun, ada yang bilang: yang barusan ngomong juga kawanan
copet juga..
Bedebah (kaya' film" silat tempo doeloe).. :-P

-------------
Kejadian" di atas saya alami sendiri sewaktu baru (kembali) bekerja di
Jakarta, awal 2003..
Akhirnya saya putuskan untuk cepat" punya sepeda motor sendiri.. karena
merasa kurang aman
di bis kota.. di samping soal ongkos dan waktu juga sih.. :D
Kebetulan pekerjaan saya tidak bisa diprediksi (jam kerja tetap).. kadang
pulang sampai larut malam..
kadang sampai dini hari atau besok pagi-nya.. (ini juga gak ditanya ya..
:-p)..

Berikut ini tambahan tips (mungkin ada kesamaan dengan di bawah):

- Biasakan bawa tas sebagai (ikhtiar) tempat menyimpan hp, dompet dan uang
anda..
  Tentunya pilihlah tas yang tidak mudah untuk dibuka orang lain..
- Jangan biarkan tas berada di belakang/punggung anda - tidak terkontrol..
   Usahakan tas selalu di depan/dekapan anda..
- Selain tas, bisa juga menggunakan jaket untuk sedikit menutupi hp di ikat
pinggang anda..
   masalahnya jaket bikin panas dan 'keringetan'.. :-p
- Kalau terjadi hal" yang tidak diinginkan, berpikirlah yang jernih.. kalau
berani, bisa bela diri atau
  menggalang massa, silahkan lawan.. kalau tidak, ya pasrah saja.. habis mau
gimana lagi? :-)
- Kalau transportasi umum tidak cukup meyakinkan, kendaraan pribadi (mis:
sepeda motor)
  kelihatannya bisa menjadi alternatif.. Karena anda toh harus tetap bekerja
dan selamat (apalagi
  kalau sampai bawa notebook kantor).. Yang penting jangan sembrono dan
melanggar hukum
  dalam berlalu-lintas..
- ... (silahkan ditambahkan lagi)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 12/26/06, loekyh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Mestinya para pencopet bisa ditangkap kalau Polri secara rutin
> menyebar reserse atau intelejen di bis2 umum yg memantau kegiatan
> pencopet. Jakarta kok spt lawless region aja.
>
> Perasaan aman adalah HAM dan jaminan keamanan di ruang publik adalah
> kewajiban yg harus diusahakan pemenuhannya oleh negara.
>
> Anyway, saran2 dan nasehat2 anda sangat berguna di lawless
> metropolitan city, Jakarta.
>
> Salam
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com <mediacare%40yahoogroups.com>, iwan suci
> jatmiko
>
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Dari Milis Tetangga......
> >
> > Original Message -----
> > From: Diana Tiana Wahyu
> >
> > To: [EMAIL PROTECTED] co.id ; Riswari, Sabaria H ; Fiesta Ardianti
> ; DeeNee ; Nfs, Erika
> >
> > Sent: Wednesday, December 20, 2006 11:35 AM
> >
> > Subject: Serrreem!! Modus Baru Gerombolan Copet di Bis!!!
> >
> >
> >
> > Hallo selamat pagi...
> >
> > Saya mau berbagi pengalaman nich,
> >
> > Tadi pagi ada kejadian yang sangat mengerikan sepanjang berangkat ke
> > kantor,
> > seperti biasa saya naik bis P19 dari Blok M dan turun di depan Hotel Le
> > Meridien. Bagi penumpang tetap bis P19, saya sudah hapal dengan
> wajah-wajah
> > pencopet yang berkeliaran didalam bis. Rata-rata gerombolan mereka
> berkisar
> > 3
> > sampai maksimum 5 orang, gaya mereka biasanya seperti orang yang mau
> > berangkat
> > kerja (pakai hem dan membawa tas sandang atau map). Modus operandi
> mereka
> > biasanya dilakukan dengan berdiri atau menghalangi penumpang yang hendak
> > turun
> > baik melalui pintu depan ataupun belakang. Sudah berkali-kali saya
> > menyaksikan
> > copet beraksi baik mengambil dompet maupun hp (barang yg paling mudah
> > dicuri),
> > sayangnya saya tidak dapat berbuat apa-apa ...
> >
> > Dan pagi ini sungguh luar biasa ... sepanjang Blok M menuju ke arah Ratu
> > Plaza
> > semua baik-baik saja, artinya penumpang yang naik turun adalah
> penumpang
> > biasa,
> > namun begitu bis berhenti didepan STC ( Senayan Trade Center ) dekat
> Ratu
> > Plaza,
> > bis di stop oleh gerombolan orang sejumlah kurang lebih 8 orang, spt
> biasa
> > mereka bergaya "copet mau kerja", tadinya saya tidak begitu
> memperhatikan
> > mereka, tapi begitu melihat sebagian besar tangan-tangan mereka bertato
> > saya
> > mulai berhati-hati. Bis terus melaju, kejadian pertama terjadi sewaktu
> > salah
> > satu penumpang laki-laki hendak turun di kolong GKBI, tanpa salah
> apa-apa
> > laki-
> > laki itu di pukul dan didorong dari dalam bis oleh salah satu pencopet,
> > saya
> > bertanya-tanya ada apa ini ?, saya perhatikan laki-laki yang turun tadi
> > tampaknya benar-benar seperti karyawan.
> >
> > Tak lama kemudian mulai banyak penumpang yang akan turun di Benhil,
> disitu
> > mulai terdengar teriak-teriakan penumpang yang kena pukul, rupanya
> kepala
> > copet
> > dengan beringas mulai memukul penumpang laki-laki, saat itu saya semakin
> > waspada biasanya anggota copet yang lain akan beraksi saat kita lengah.
> > Perlahan-lahan dengan disertai beberapa pukulan penumpang laki-laki
> dapat
> > keluar dari bis, dan ada seorang perempuan muda yang sebelum turun
> sempat
> > berkata "awas tuch gerombolan copet !!" , dan perempuan itu langsung
> > didorong
> > kepalanya oleh salah satu copet dan diludahi !.
> >
> > Saat itu penumpang lain sudah mulai panik selain melihat pencopet
> memukul
> > kesana kemari , kami terjebak diantara 8 orang copet tersebut.
> Ketika saya
> > berdiri untuk turun, tiba-tiba kepala copet menuju kearah saya dan tanpa
> > bicara
> > apa-apa seorang bapak yang duduk disebelah saya ditampar, dipukul dan
> > berkali-
> > kali ditonjok perutnya dengan keras dan kasar oleh pencopet itu,
> sementara
> > bapak itu berteriak-teriak kebingungan dan kesakitan karena dia tidak
> > merasa
> > berbuat salah thd penumpang lain. Untung dia segera sadar dan
> berdiri, saat
> > itu
> > saya belum bisa keluar dari bis dan berdiri didekat pintu masuk, dengan
> > jarak
> > yang sangat dekat bapak tersebut ditendang kuat-kuat oleh copet tadi
> > membuat
> > dia hampir terjatuh dan saya terdorong ke arah Supir bis, saya reflek
> > mencari
> > pegangan agar tidak jatuh dan kesempatan itu dipakai oleh penumpang
> lain
> > untuk
> > segera turun dari bis begitu juga saya (saya terus berdoa mohon
> > perlindunganNya) .
> >
> > Sampai dibawah ada beberapa orang yang bisa meloloskan diri selain saya.
> > Kami
> > kemudian mengambil kesimpulan bahwa :
> >
> > 1. Orang-orang yang dipukul atau diludahi adalah orang-orang yang sempat
> > memberi peringatan kalau ada copet
> > didalam bis itu.
> > 2. Copet-copet itu ingin membersihkan bis dari laki-laki, artinya mereka
> > kemudian bisa dengan leluasa bisa beraksi
> > tanpa perlawanan dari perempuan.
> > 3. Copet-copet itu membuat keonaran dan tindakan brutal sebagai shock
> > terapi
> > buat penumpang agar lain waktu tidak
> > menghalang-halangi tindakan mereka dengan mengingatkan penumpang
> lainnya.
> > 4. Copet-copet itu ingin mengalihkan perhatian kita agar mereka bebas
> > beraksi.
> > 5. Mereka membawa senjata tajam dengan begitu mereka merasa percaya diri
> > untuk
> > bertindak begitu brutal (hati-hati
> > bagi penumpang)
> >
> > Rekan-rekan dari kejadian pagi ini, sebaiknya kita :
> >
> > 1. Tidak menggunakan perhiasan sama sekali kecuali jam tangan
> (jangan yang
> > bermerk!) jika hendak menggunakan
> > kendaraan umum.
> > 2. Bagi perempuan, gunakan tas dengan model aman (tidak mudah
> dibuka) dan
> > jangan biarkan kedua tangan penuh
> > menjijing barang-barang lain (tas tentengan, payung dll) karena akan
> > membatasi ruang gerak kita dalam kondisi
> > darurat.
> > 3. Matikan hp selama perjalanan (menjawab telepon dalam kendaraan
> umum akan
> > memancing orang lain berbuat
> > jahat).
> > 4. Perhatikanlah orang-orang disekitar anda, jika sedang berdua dengan
> > teman
> > jangan terlalu larut dalam obrolan.
> > 5. Jangan membuka tas sepanjang perjalanan karena dengan demikian orang
> > lain
> > dapat mengetahui isi tas kita.
> > 6. Sediakan uang receh didompet kecil terpisah sehingga tidak perlu
> > membuka
> > tas sewaktu membayar ongkos.
> > 7. Jika kita sudah mengenali orang yang baru naik adalah copet,
> secepatnya
> > turun dengan gerakan yang tidak
> > mencurigakan pencopet tersebut.
> > 8. Selalu berdoa saat meninggalkan rumah dan selama berada dijalan.
> >
> > Mudah-mudahan informasi ini berguna buat rekan-rekan sekalian
> terutama yang
> > masih menggunakan kendaraan umum dan ingat kata bang Napi
> "Wasssspada Lah
> > !".
> >
> > Thank you and best regards,
> >
> > Aji Mira Esmeralda
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke