*Serangan melambung menghadapi Israel*
Ketika disebutkan bahwa Israel adalah Negara terkuat di dunia saat ini, baik dari sisi diplomasi maupun dari sisi militer mungkin banyak yang angkat tangan untuk mengungkapkan keberatannya. Akan tetapi itulah fakta yang terjadi di depan mata seluruh manusia di dunia. Drama 22 hari pembantaian anak-anak umat Islam warga Palestina yang disuguhkan sebagai kado tahun baru disetiap stasiun televisi dan radio seakan tidak dapat dihentikan kecuali karena kelelahan pihak Israel sendiri. Israel adalah Negara yang cinta perang untuk beragam tujuan. Diantara tujuannya adalah tujuan eksistensi kekuatan dan ekspansi wilayah (Perang Arab-Israel 1948, 1967, 1973 dan Perang Libanon 1982, 2006), tujuan ekonomi (Perang Kanal Suez 1956), dan tujuan pembantaian (Intifadah 1987, 2000, dan Gaza 2009). Keberaniannya timbul dari keberhasilannya yang utama yaitu menjadikan Amerika sebagai back up secara politik terhadap Dewan Keamanan PBB dan dunia secara umum. Bukan Cuma itu, Israel juga mendapatkan back up secara penuh dalam bidang kemiliteran dan senjata perang dari Amerika selain juga dalam bidang ekonomi (CIA-World Factbook). *Ekonomi Israel* Israel memiliki pasar ekonomi yang berbasis pada teknologi tinggi. Israel memiliki ketergantungan dalam hal minyak mentah dan bahan baku industri. Meskipun begitu, selama 20 tahun ke belakang, Israel telah mengembangkan sektor pertanian secara intensif sehingga mampu swasembada dalam berbagai produk pertanian kecuali gandum. Israel biasanya mengalami defisit anggaran nasional, akan tetapi Amerika dan bank Dunia selalu siap membantu untuk meng-cover anggaran yang diperlukan, dalam bentuk uang ataupun perangkat militer. Setelah terjadi penurunan GDP di tahun 2001 dan 2002 akibat perang intifadah dengan umat Muslim Palestina, GDP Israel di tahun 2003 kembali tumbuh sebesar 5%, dan 5.4% di tahun 2007. Usaha pemerintahnya untuk berhati-hati dalam kebijakan fiskal serta mereformasi struktur ekonomi nasional telah membantu Israel untuk menstabilkan pertumbuhan ekonominya. *Strategi Serangan Melambung* Telah disebutkan sebelumnya bahwa penyokong Israel yang paling utama adalah Amerika Serikat, terutama dalam hal kemiliteran dan perang. Namun apakah Amerika sebegitu bodohnya memasukan pos bantuan wajib ke Israel dalam anggaran belanja nasional mereka? Jika ya, maka para senator di Amerika hanyalah sekumpulan orang bodoh yang berfaham zionisme. Jika tidak, maka Amerika harus mencari jalan lain. Diantaranya adalah dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika untuk memberikan sumbangsihnya kepada Israel, dan kita telah mendapatkan banyak daftar tentang perusahaan-perusahaan yang memiliki andil besar dalam pembantaian dan pembunuhan umat Muslim di Palestina serta penghancuran infra strukturnya. Umat Islam di dunia saat ini harus menghentikan kekejaman Israel dan menghentikan ambisi Zionisme untuk terus membunuh anak-anak kecil generasi Islami. Lantas strategi apa yang dapat kita lakukan untuk berjuang dari Indonesia, yang tidak dapat pergi berjihad ke Palestina? Dalam situasi peperangan, dikenal adanya strategi menyerang frontal atau sporadis, dimana kedua pasukan yang bertempur bertemu muka dan bertarung untuk mencapai kemenangan. Namun ada juga strategi dimana salah satu pasukan menghancurkan perbekalan logistik lawan terlebih dulu baru kemudian menyerang setelah diyakini bahwa cadangan logistic sudah menipis ataupun habis. Strategi ini dikenal dengan strategi serangan melambung. Untuk kita yang berada di Indonesia, jauh dari pusat pertempuran, maka strategi melambung adalah yang paling tepat. Kita telah mengetahui bahwa perbekalan perang Israel berasal dari dana-dana bantuan yang dikoordinir oleh Amerika dan jaringan Zionisme internasional, sebagaimana kita juga telah mengetahui daftar perusahaan-perusahaan yang memberikan sumbangan tersebut, baik melalui website resmi mereka maupun melalui fatwa-fatwa ulama internasional. Oleh karena itu, bagi yang ingin memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian serta menghentikan pembantaian masal anak-anak dan perempuan di Palestina, strategi melambung dapat diterapkan dengan berhenti mengkonsumsi barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan yang termasuk dalam daftar pemberi sumbangan kepada Israel dan zionisme. Walaupun secara teknis agak berbeda, akan tetapi substansi strategi ini adalah sama, yaitu mengosongkan cadangan logistik pasukan lawan. Strategi melambung pertama adalah terjadi disaat peperangan berkecamuk dan kita menghancurkan cadangan logistik pasukan lawan yang terisi penuh, sedangkan strategi melambung yang kedua, yang sesuai dengan kondisi kita, adalah kita tidak berkontribusi dalam mengisi cadangan logistik pasukan lawan. *Bentuk-bentuk Serangan Melambung* Bagi kita di Indonesia ataupun yang tidak dapat pergi berjihad ke Palestina, ada beberapa bentuk serangan melambung sebagai kontribusi nyata kita terhadap proses perdamaian dan penghentian pembunuhan masal terhadap anak-anak dan wanita Muslim di palestina, diantaranya yaitu, *pertama*mengosongkan perbekalan perang Israel dengan berhenti menggunakan produk-produk yang menopang keangkuhan Israel dan zionisme. *Kedua*, membersihkan hati dan harta dengan membayar zakat secara rutin. Cara ini selain akan membuat perasaan menjadi lebih empati juga akan menumbuhkan ekonomi umat Islam sehingga kedepannya, umat islam dapat saling membantu dari sisi ekonomi di dunia Internasional. Dan yang *ketiga* adalah menghentikan aktivitas ekonomi yang berdasarkan *riba*, *gharar*, serta * judi*, dan segera beralih ke ekonomi Islam yang berlandaskan konsep keadilan. Jika artis-artis Hollywood seperti Salma Hayek, Sharon Stone, Whitney Houston, Halle Berry, Drew Barrymore, Brooke Shields, Andie Macdowell, dan Lucy Liu mampu mengambil tindakan untuk melakukan strategi serangan melambung dengan memboikot produk-produk yang memberi kontribusi kepada kekejaman Israel di Palestina, bagaimana dengan kita? Wallahu Musta'an. *Muhamad Abduh International Islamic University Malaysia Kuala Lumpur g0630...@student.iium.edu.my* *+60163503502 Penulis adalah Mahasiswa asal Indonesia di Pascasarjana Ekonomi IIU Malaysia * *Ketua Islamic Economic Forum for Indonesia Development (ISEFID).* -- Muhamad Abduh Department of Economics International Islamic University Malaysia +60163503502 http://statistician81.multiply.com -- Muhamad Abduh Department of Economics International Islamic University Malaysia (IIUM) H/P: +60163503502 [Non-text portions of this message have been removed]