Dear all,
 
Kabar buruk ini dengan terpaksa kami sampaikan... semoga kita dapat mengambil 
pelajaran dari sistem kapitalisme yang buruk ini.
 
Wass.wr.wb
Ekonomi Dunia Tempati Posisi Terburuk Sejak PD II 
March 9th, 2009 in BERITA & OPINI | Kirim ke email teman 

EKONOMI : Krisis Global
Oleh Hidayatullah Muttaqin
 
Ilustrasi: Guardian.co.uk
Kerasnya “hantaman” krisis global sudah dirasakan dunia sejak “meloncatnya” 
harga minyak mulai tahun 2007 lalu yang kemudian secara massive diikuti oleh 
kehancuran sistem keuangan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Kerasnya 
“hantaman” krisis global ini sangat terlihat dari upaya banyak negara 
mengeluarkan paket stimulus ekonomi, termasuk paket bailout yang menelan 
trilyunan dollas AS.
Namun apa daya, perekonomian yang sudah didorong sedemikian rupa agar tidak 
pecah, akhirnya terhempas juga. Pasar global terus bergejolak dalam “gelombang 
yang berat”, pengangguran semakin lebar, kebangkrutan industri terjadi di 
mana-mana, dan lebih banyak lagi “bank raksasa” di negara-negara maju menjadi 
“pengemis”.
Ekonomi Global Menciut
Bank Dunia dalam pandangan terbarunya mengatakan, perekonomian global 
kemungkinan menciut untuk pertamakalinya sejak Perang Dunia II dan perdagangan 
anjlok ke tingkat paling rendah dalam 80 tahun terakhir.
Prediksi Bank Dunia ini lebih pesimis dari perkiraan Dana Moneter Internasional 
(IMF) yang dikeluarkan Januari lalu. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia 
tahun ini sebesar 0,5%. Sementara Bank Dunia tidak menyebutkan secara khusus 
angka estimasi pertumbuhan ekonomi yang negatif tersebut.
Dampak Penciutan

Negara-negara berkembang akan menanggung dampak yang paling berat dari 
kontraksi ekonomi. Perekonomian mereka akan mengalami defisit antara SU$ 270 - 
700 miliar akibat tekanan biaya impor dan beban hutang.
Sementara itu, Bank Dunia melaporkan Asia Timur akan menghadapi “pukulan” 
paling berat akibat menurunnya perdagangan dunia. Produksi industri dunia 
diperkirakan menurun 15% tahun ini dibanding tahun 2008.
Menurut Bank Dunia, akan lebih banyak hutang berisiko tinggi yang diambil 
pemerintah dan swasta dari perekonomian yang sedang tumbuh -emerging markets.. 
Hutang-hutang tersebut hanya dapat diperoleh di pasar modal dengan tanggungan  
bunga yang sangat tinggi, sebagaimana penerbitan obligasi internasional senilai 
US$ 3 miliar oleh pemerintah Indonesia bulan Februari lalu.
Di samping resiko biaya hutatang yang sangat tinggi, swasta dan pemerintah dari 
negara-negara emerging markets akan menghadapi beban pembayaran hutang yang 
cukup tinggi. Bank Dunia mengatakan tahun ini hutang swasta yang jatuh tempo 
mencapai US$ 1 trilyun dan hutang pemerintah yang harus dibayar sebesar US$ 3 
trilyun.
Dalam laporan Bank Dunia, 94 negara akan mengalami pelambatan pertumbuhan 
dengan ledakan tingkat kemiskinan hingga 43%. Krisis ekonomi akan menambah 
jumlah penduduk miskin sebesar 46 juta jiwa. Akibatnya, ketergantungan pada 
bantuan luar negeri menjadi lebih besar.
Krisis tahun ini akan menjadi titik balik apakah sistem Kapitalisme dapat 
bertahan dengan paket-paket stimulusnya. Ataukah semakin terpuruk dan lemah 
sehingga secara sistematis akan mengalami kerusakan permanen, berupa kehancuran 
institusi dalam jangka tertentu?
Kita membutuhkan solusi di luar sistem Kapitalisme. Solusi itu adalah institusi 
yang dapat menerapkan hukum-hukum Allah dalam mengatasi krisis, yakni Khilafah 
Islamiyah. [JURNAL EKONOMI IDEOLOGIS / www.jurnal-ekonomi.org]

REFERENSI BERITA
Bloomberg (9/3/2009), Global Economy to Shrink First Time Since WWII, World 
Bank Says.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke