Jika mereka punya ribuan atau jutaan ton, dan anda cuma punya se ons
dua ons, ya sami mawon Mas...
Anda bisa disuruh sujud mutar-mutar empat puluh hari empat puluh malam
untuk dapat ons yang ke tiga ...
Gunung emas yang terbesar di dunia dan jauh lebih banyak emasnya dari
punyanya Sulaiman dan Firaun bahkan juga mereka yang punya...
Berbahagialah..., karena Anda boleh puas dengan claim bahwa gunung
tersebut nangkring di negara anda asal emasnya bukan untuk Anda...

Lagipula, jika Anda berikan perangkat yang cukup ke engineer
kimia-inti, dengan mudah mereka dapat mengubah pasir menjadi emas
beneran...  Sebagaimana sekarang mereka mampu bikin intan palsu dengan
kualitas intan beneran...
Nah, kalau mereka punya engineer dan alat tsb dan anda tidak punya...
Dengan senang hati tentunya, mereka akan kasi satu ons lagi jika anda
mau sujud mutar-mutar 40 hari lagi...
Kalo nga, tentunya anda nga akan makan, karena anda harus punya emas
untuk beli beras...
Lalu anda akan dikuras lagi karena semua utang negara yang tadinya
utang kertas fiktif, sekarang sudah berubah jadi utang emas...
Lalu anda akan bayar pajak yang 35 % (rata-rata) dengan emas...
Lalu anda akan bayar bunga bank dengan emas...
Hidup anda memang penuh dengan emas...
Sambil nyengir, anak saya berkomentar, "saya kan produksi emas tiap
hari Ayah...!" Jadi ya, tenang aja...! katanya.

Nga pake emas, nga dosa to ?
Kebanyakan emas juga repot, firaunpun sampai perlu membawanya ke liang
kuburnya...
Tapi mummynya terpaksa diam saja ketika maling menggondolnya ...

Masih banyak alternatif lain agar ekonomi dunia dapat menyokong
kelangsungan hidup (dan alam) yang sustainable...
Bukan tipu-tipuan dan neo-kolonial (kenapa meyebutnya neo-liberal?) ...
Sila baca Quran dan meminta sungguh-sungguh pada Yang Kuasa,
bukan sekedar denger-denger ucapan ahli kitab (Quran juga disebut
Kitab dan Al Kitab di dalam Quran sendiri) terdahulu, lalu
mengamininya.
Ada yang berminat bareng-bareng merancang dan mengusulkan sistemnya
serta implementasi proses perubahannya dari sistem sekarang dengan
meminimumkan dampak negatifnya ?

Salam Z

2009/3/31 A Nizami <nizam...@yahoo.com>
>
> Mata Uang Global Baru ini dikaitkan dengan apa nilainya?
> Kalau dengan US Dollar, jangan. Karena US Dollar itu cuma AS yang bisa bikin 
> dan dimonopoli oleh mereka.
>
> Sebaliknya, kalau tanpa jaminan sama sekali, apakah uang yang dicetak 
> pemerintah Zimbabwe sama crediblenya dgn Indonesia? Bisa2 tiap negara main 
> cetak seenaknya sehingga nilainya jadi tidak karuan.
>
> Sebenarnya, AS dulu hingga tahun 1971 selalu memback-up uang kertas yang 
> mereka keluarkan dengan emas. Kecuali saat perang Saudara di mana dibutuhkan 
> banyak uang untuk membiayai perang sehingga mereka mencetak Greenback yang 
> sama sekali tidak dijamin dgn emas. Hasilnya inflasi gila2an dan segera 
> diberlakukan kembali uang kertas yang dijamin dgn emas (Credit Money).
>
> Emas itu dipakai sejak tahun 2500 BC atau hampir 4500 tahun sementara uang 
> kertas tanpa jaminan (Fiat Money) baru 39 tahun dari 1971 (kecuali waktu 
> perang saudara di AS). AS biasanya memakai uang yang dijamin dgn emas/perak.
>
> Nah harusnya Mata Uang Global Baru ini harus ada jaminannya entah emas, 
> perak, tembaga atau langsung Trimetalism. Apakah ribet dgn 3 logam? Ini sama 
> dengan memelihara 3 mata uang asing seperti US Dollar, Euro, dan Yen.
>
> Bagaimana pun juga negara yang memproduksi emas, perak, dan tembaga itu 
> banyak. Bukan satu negara seperti di AS. Emas juga banyak dipakai sebagai 
> cincin kawin/mahar di seluruh dunia. Jadi harusnya stok ada. Kalau mau 
> praktis, tetap pakai uang kertas yang dijamin dgn emas, perak, dan tembaga.
>
> Kalau tidak mau dijamin pakai itu, lalu dijamin pakai apa?
>
> Ini sedikit artikel tentang Greenback dari Ensiklopedi MS Encarta. Cikal 
> bakal dari Uang Fiat sekarang:
>
> http://encarta.msn.com/encyclopedia_761574159/greenback..html
> Greenback
> Encyclopedia Article
> Find | Print | E-mail | Blog It
>
> Greenback, popular name for the paper currency issued by the federal 
> government during the American Civil War to facilitate the payment of war 
> expenses; it was so called because the reverse side of each note was printed 
> in green ink. This action by the government constituted the first issue of 
> legal tender notes since the adoption of the U.S. Constitution in 1787. The 
> law authorizing this currency, passed in February 1862, provided for an issue 
> in the amount of $150 million. Further issues totaling $300 million were 
> authorized in July 1862, and March 1863.
>
> The greenbacks were not backed by gold reserves, and their market value began 
> to depreciate almost immediately after issuance. Thus, they contributed to a 
> sharp inflation of the entire economy. In 1866 an act was passed providing 
> for the gradual retirement of the greenbacks. It was repealed two years 
> later, however, and the notes continued to circulate without gold reserve 
> backing until 1879. In that year, when the amount of greenback currency in 
> circulation was about $347 million, the greenbacks were made redeemable in 
> gold; thereafter they circulated on the same basis as all other forms of 
> legal tender.
>
> ===
> Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
> ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900
> Informasi selengkapnya ada di:
> http://www.media-islam.or..id
> Ingin belajar Islam?
> Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com
>
> Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info: 
> http://agusnizami.wordpress.com
>
> --- Pada Rab, 1/4/09, Harlizon MBAu <harli...@gmail.com> menulis:
>
> > Dari: Harlizon MBAu <harli...@gmail.com>
> > Topik: Re: Bls: [ekonomi-nasional] Mata Uang Global Baru... Uang: Utang 
> > Jin...
> > Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> > Tanggal: Rabu, 1 April, 2009, 12:12 AM
> > >>> INTRO: Ini untuk
> > menanggapi komentar terakhir Mas Parastryono Adhi yang
> > bersubject "Bukan Infrastruktur... "
> > Namun karena isinya terkait dengan "Uang" dan "Sistem
> > Ekonomi", saya taro
> > dalam subject "Mata Uang Global baru... Uang: Utang Jin"
> > seperti diatas.
> > Sebelumnya dan sesudahnya saya mohon maaf jika ada
> > kata-kata saya yang bisa
> > saja menyinggung, tapi sebenarnya bukan untuk dimaksudkan
> > demikian, tapi
> > hanya sekedar untuk mengingatkan. terutama mengingatkan
> > diri saya sendiri
> > yang lebih bodoh dari kodok ini... <<<
> >
> > Kalau nga salah, uang kertas (bank notes, fiat money dsb)
> > di sekolah sekolah
> > ekonomi diajari sebagai "surat utang"...
> > Sepertinya tidak pernah dijelaskan, sebenarnya ini utang
> > siapa?
> > Yang jelas, tentunya si pengutang adalah setiap orang yang
> > memegang surat
> > utang tersebut...
> > Cilakanya, nilai utang ini ditentukan seenaknya oleh "yang
> > berutang" serta
> > "kasino-kasino surat utang" dan perangkat-perangkat
> > finansial lainnya...
> >
> > Yang mengutangi, terutama kelas pengutang kecil-menengah
> > hanya bisa melongo
> > saja melihat utangannya kian hari kian menyusut nilainya
> > (biasanya ini
> > dibungkus dengan istilah/teori keren seperti "time value of
> > money" dsb).
> >
> > Dari dasar teori "surat utang" ini serta teori-teori
> > khayalan lainnya,
> > lahirlah sarjana-2, professor-2 ekonomi yang pintar-pintar
> > dan
> > keren-keren...
> >
> > Orang-orang goblok seperti sayapun berebut masuk kelas
> > ekonomi atau
> > ekonomi-related ini dengan bayar mahal...Sayapun jadi
> > ikut-ikutan keren
> > dengan masuk kelas pinter ini...
> >
> > Suatu waktu saya pernah bertanya pada beberapa ekonom
> > kondang negeri ini,
> > ”Sebenarnya uang ini utang siapa Prof?” Muka mereka
> > sepertinya tampak
> > bingung mendengar pertanyaan anak kelas TK yang mungkin
> > tidak pernah mereka
> > sangka akan muncul. Lalu mereka tersenyum kecut...
> >
> > Biasanya saya lanjutkan dengan pertanyaan, ”Bagaimana
> > caranya kita bisa
> > keluar dari jerat utang jika konsep uang sendiri adalah
> > surat utang Prof?”
> > Kembali saya hanya dapat jawaban senyum kecut.
> >
> > Dalam hati saya berkhayal, jika suatu waktu nanti dalam
> > kelas ekonomi atau
> > ketika ada pertanyaan ekonomi, lalu saya jawab dengan
> > ”senyum kecut”,
> > barangkali saya akan disangka sebagai seorang Professor...
> > Ha.. ha.., saya
> > belajar trik hebat gumam saya dalam hati...
> >
> > Setelah cukup mengerti, saya jadi ngeh dengan ayat Quran
> > yang sebelumnya
> > tidak begitu saya pahami:
> >
> >
> > Al Baqarah 2:174-175
> >
> >
> > - Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
> > telah diturunkan
> > Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang
> > sedikit (murah),
> > mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke
> > dalam perutnya
> > melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka
> > pada hari kiamat
> > dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang
> > amat pedih..
> >
> > - Mereka itulah orang-orang yang *membeli kesesatan dengan
> > petunjuk* dan
> > siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka
> > menentang api neraka!
> >
> >
> > Al Baqarah 2:15-16
> >
> >
> > - Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan
> > mereka
> > terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
> >
> > - Mereka itulah orang yang *membeli kesesatan dengan
> > petunjuk*, maka tidaklah
> > beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat
> > petunjuk.
> >
> >
> > Jika dilihat dari konsep/teori inflasi-deflasi, yakni
> > jumlah uang dijaga
> > agar sama dengan jumlah (nilai) barang/jasa... - Entah
> > betul entah enggak
> > ini benar-benar dilaksanakan, karena tidak seorangpun tahu
> > seberapa banyak
> > sebenarnya uang (serta kartu kredit, promes, saham etc) dan
> > barang yang
> > beredar apalagi jika jumlah dan nilainya berubah-ubah,
> > bahkan profesor dari
> > profesorpun nga tahu -
> >
> > Tentunya ini jelas berarti bahwa setiap barang atau jasa
> > yang anda hasilkan
> > bakal ditukar dengan kertas-kertas cap-cap-an ini...
> > Anda harus bersusah payah peras keringat memproduksi barang
> > atau
> > menghasilkan jasa tersebut. Tukarannya bakalan berkurang
> > nilainya hari demi
> > hari.
> >
> > Di salah satu konferensi ekonomi internasional, seorang
> > professor ekonomi
> > barat yang mulai siuman dari mabok teori ekonomi khayalan
> > yang
> > dipelajarinya, dengan emosi lalu berkomentar, "Wah, kalau
> > begitu ini
> > perampokan besar-besaran ya, apalagi kalau ditambah pajak,
> > interest (bunga)
> > dsb…! Penjajah aja cuma ngutip upeti saja, sisa hartanya
> > bisa untuk kita
> > sendiri…” sambil memukul meja sidang saking marahnya.
> >
> > Saya hanya bisa berkomentar singkat menenangkannya,
> > ‘Sabar Prof...! Kalau
> > ketahuan siapa sebenarnya yang berutang dan bertanggung
> > jawab dengan
> > utangnya, tentunya ini bukan perampokan. Jika batang hidung
> > siapa yang
> > berutang tidak ketahuan, barangkali ini memang
> > kelakuannyanya jin, sambung
> > saya. "Ada pameo di kampung saya, duit jin (memang) dimakan
> > setan.”
> >
> > Sang professor kontan saja membelalakkan mata kearah saya.
> > Namun mungkin
> > sadar bahwa saya bukan oknum yang berutangnya, lalu ia
> > tersenyum kecut.
> >
> > Saat makan malam lalu saya temui dia sambil memberikan
> > Quran Terjemah
> > sembari ngomong, ”Prof, dalam buku ini ada sistem ekonomi
> > yang pajaknya cuma
> > 2.5 % (zakat), itupun bukan untuk tokoh elit politik, agama
> > apalagi orang
> > kaya, tapi untuk dibagikan  kepada yang miskin. Sistem
> > ini menjamin
> > sustainability (kelangsungan) kehidupan bagi semua makhluk,
> > tidak seperti
> > teori dongengan yang kita pelajari selama ini yang
> > dengannya kita disebut
> > kalangan ”intelektual”. Masa lampau sudah membuktikan
> > penerapan konsep
> > isinya, sampai sekarangpun tetap bisa di access
> > rasionalitas logiknya. Jika
> > Prof bisa ketemu teori atau konsep ekonomi lain yang lebih
> > baik, tentu saya
> > akan ikut dengan Prof, dan tentunya juga akan berarti bahwa
> > buku ini cuma
> > dongengan juga. Jika tidak ketemu, tentunya teori atau
> > konsep Prof yang
> > lainlah sebenarnya yang dongengan. Dan, buku-buku yang
> > dikarang dengan
> > dongengan tersebut tentunya tidak ubahnya dengan
> > novel-novel yang biasa kita
> > kenal”.
> >
> > Dia memandang saya dengan tajam, lalu kembali tersenyum
> > kecut sambil
> > menerima buku yang saya berikan.
> >
> > Jangan terlalu gusar Prof! Adam-pun ketipu setan meski dia
> > belajar langsung
> > dari Yang Maha Kuasa”, apalagi cuma para
> > ”intelektual” yang kita claim
> > sendiri", lanjut saya dengan senyum nyengir.
> >
> > Darimana anda tahu Adam ketipu? Lanjutnya dengan nada
> > gusar. “Ya dari dalam
> > isi buku itu”, sambil kemudian mengutip ayat bahwa Iblis
> > telah bersumpah
> > kepada Yang Maha Kuasa akan menyesatkan semua manusia:
> >
> >
> > Shaad 38:82-83
> >
> > - Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau *aku akan
> > menyesatkan mereka
> > semuanya,*
> > - kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.
> >
> >
> > Al Hijr 15:39-42
> >
> > - Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
> > memutuskan bahwa aku
> > sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik
> > (perbuatan ma'siat) di
> > muka bumi, dan *pasti aku akan menyesatkan mereka
> > semuanya*,
> > - kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara
> > mereka."
> > - Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban
> > Aku-lah
> > (menjaganya).
> > - Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu
> > terhadap mereka,
> > kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang
> > yang sesat.
> >
> >
> > Al A’raaf 7:16-17
> >
> > - Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya
> > tersesat, *saya
> > benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan
> > Engkau yang lurus,*
> > - kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari
> > belakang mereka, dari
> > kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
> > kebanyakan
> > mereka bersyukur (taat).
> >
> >
> > Lalu dingatkan kembali berulang-ulang oleh Allah Yang maha
> > Kuasa dengan:
> >
> >
> > Al A’raaf 7:27
> >
> > Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat *ditipu
> > oleh
> > syaitan*sebagaimana
> > *ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari syurga*, ia
> > menanggalkan dari
> > keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
> > 'auratnya.
> > Sesungguhnya
> > ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat
> > yang kamu tidak
> > bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
> > syaitan-syaitan itu
> > pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
> >
> >
> > Yaa Siin 36:62
> >
> > Sesungguhnya *syaitan itu telah menyesatkan sebahagian
> > besar di antaramu*.
> > Maka *apakah kamu tidak memikirkan?*
> >
> >
> > Yunus 10:108
> >
> > Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang
> > kepadamu kebenaran (Al
> > Qur'an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat
> > petunjuk
> > maka *sesungguhnya
> > (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. *Dan
> > barangsiapa yang sesat,
> > maka *sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya
> > sendiri*. Dan aku
> > bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu."
> >
> > Sang Profesor tidak secara langsung mengakui bahwa sudah
> > ketipu, namun dia
> > menanggapi, “Ya, tanggung-jawab kita mencari sistem
> > ekonomi alternatif yang
> > benar-benar adil tanpa tipu daya, tanpa penjajahan
> > (kolonialisme)
> > terselubung. Alat fiktif (uang) ini kian hari kian
> > bertambah banyak,
> > sedangkan barang-barang yang pernah diwakilinya rusak dan
> > lapuk. Kita tambah
> > sengsara dengan bertambahnya jumlah uang dengan riba dan
> > segala macam alat
> > finansial fiktif lainnya. Kita dalam tatanan yang merusak
> > diri sendiri (self
> > destructive). Tatanan ini namanya bukan Economy, tapi
> > Casinomy atau
> > Robberynomy/Robinomy. Sekarang mereka mau melanjutkan
> > tipuan dengan emas,
> > padahal sebahagian besar emas sudah mereka kuasai,”
> > katanya geram.
> >
> > Saya tidak tahu apa buku yang saya berikan dia baca atau
> > tidak karena
> > setelah itu tidak ada kontak lagi dengan sang Profesor.
> > Semoga saja dia
> > baca, setidaknya bisa menambah wawasan “intelektual”
> > ekonominya.
> > Syukur-syukur ikut dia terapkan sehingga terlihat
> > kontribusinya bagi
> > kelangsungan kehidupan dan kedamaian di muka bumi.
> >
> > Salam Z
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> > ------------------------------------
> >
> > Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> > Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
> > http://capresindonesia.wordpress.com
> > http://infoindonesia.wordpress.comYahoo!
> > Groups Links
> >
> >
> >     mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com
> >
> >
> >
>
> Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
> Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini!
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
>
> 


------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke