>From: "KAPPALA Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: Re: [mg-ers] Serangan Hama Belalang Mengganas  Di Sumba Karena
PestisidaHabis
>Date: Fri, 15 Jan 1999 01:09:23 +0700
>
>Ini cerita tentang belalang juga, walaupun berbeda.
>Di Wonosari Gunung Kidul, salah satu Kabuptennya Daerah Istimewa
>Yogyakarta, belalang malah jadi salah satu menu lauk. Digoreng enak,
>dibakar nyaman. Enggak tau juga, itu karena terbiasa, nekat, atau rakus.
>Bahkan, belalang coklat bahkan diperjual belikan di pinggir jalan antara
>Wonosari - Yogya. Satu renteng, sepanjang satu meter, sekitar 40 - 50 ekor
>dijual seribu - seribu lima ratus. Aku enggak ngerti, yang di Sumba itu
>belalang kayak apa. Tapi, kalau saja selera makan itu bisa di geser,
>barangkali masalah belalang bisa diatasi dengan kampanye menu belalang
>bakar. Haa haa. Toh kita ada bukti, selera makan kita digeser donat dan
>ayam oreng amerika, yang dulunya enggak kita kenal. Setidaknya bisa
>dikurangi lahh.
>
>Emmm, lainnya... pinter juga itu belalang. Ngerti kalau pestisida lagi
>mahal.
>
>
>----------
>> From: JATI SANTOSA <[EMAIL PROTECTED]>
>> Subject: RE: [mg-ers] Serangan Hama Belalang Mengganas  Di Sumba Karena
>PestisidaHabis
>> Date: 15 Januari 1999 8:06
>>
>> Dua-duanya sih tak pikir.
>>
>> mereka (belalang) sudahsemakin kebal dengan pestisida yang ada, begitu
>> kesulitan mendapatkan pestisida (mahal, import, terus habis) ya, pada
>> keluar semua.
>>
>> Kalau alam yang rusak ada benarnya cuman tak pikir masih terlalu luas
>> definisinya, menurutku keseimbangan lingkungan terganggu, mungkin
>> predator alami belalang berkurang karena perbuatan manusia, ada
>> substansi alam yang menyebabkan perkembangbiakannya naik, dll
>>
>> Ini mah butuh riset yang lebih detail untuk mencari sebab yang paling
>> mungkin. Atau kayaknya bisa buat skripsi tuh yang anak biologi atau
>> pertanian !!!!!!!
>>
>> Ada ide lain ???
>>



___________________________________________________________________
Mulai langganan envorum: "subscribe envorum" ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan envorum: "unsubscribe envorum" ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke