saya ingin komentar boleh kan..!!!
(harus alias kudu..!!)
terfokus yang berada diaerah temanggung..
saya jadi ngeri orang kok di kasih otonomi daerah, kok mengenyampingkan
kaidah alam itu sendiri..
itu bupati kayanya nggak pake otak ya...
wah gawat.. kalo memang itu di wujudkan bisa
hancur nih .
EMANG GAMPANG BIKIN JALAN KE PUNCAK SUMBING
TERUS DAMPAK GIMANA
APA NGGAK ADA ALTERNATIF LAIN YANG NGGAK MERUSAK KEBERADAAN ALAM DI PULAU
JAWA YANG TINGGAL SEPER SEKIAN LAGI DARI LUAS PULAU JAWA..
-----Original Message-----
From: Djuni Pristiyanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, October 20, 2000 12:06 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [envorum] Berita Lingkungan 20 Oktober 2000
----------------------------------------------------------------------------
---------------------------
Mo ndaftar : [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/
----------------------------------------------------------------------------
----------------------------
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/IPTEK/kons10.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Konservasi Sebaiknya Libatkan Masyarakat Lokal
Jakarta, Kompas
Keberhasilan konservasi lingkungan tak bisa
dilepaskan dari masyarakat lokal.
Meningkatkan pendapatan dan melibatkan
masyarakat setempat akan menjamin upaya perlindungan sumber
daya alam. Hal itu dikemukakan Alexander F Watson, Wakil
Presiden dan Direktur Pelaksana International Conservation, dalam
wawancara dengan Kompas, Kamis (19/10) di Jakarta.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/IPTEK/sege10.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Segera Dibuat, Konsep Diversifikasi Pangan Nasional
Jakarta, Kompas
Ketergantungan masyarakat Indonesia pada beras sebagai bahan
makanan pokok, saat ini cenderung membengkak. Keadaan ini justru
semakin memperlemah ketahanan pangan nasional dan dapat
mengarah pada gangguan kestabilan sosial. Upaya
penganekaragaman pangan yang sudah dibahas sejak tahun
1970-an, tampaknya juga hingga kini tidak jalan karena tidak ada
konsep diversifikasi yang utuh dan runtun. Berkaitan dengan itu,
Forum Pengkajian Pangan dan Gizi Nasioanl akan segera membuat
konsep diversifikasi pangan nasional. Berdasarkan konsep itu
kemudian dilaksanakan gerakan nasional diversifikasi pangan.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/EKONOMI/perb14.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Perbaikan Pengelolaan Hutan Belum Efektif
Jakarta, Kompas
Perbaikan pengelolaan sumber daya hutan dan industri yang
berbasis kehutanan yang dicanangkan sesuai komitmen Pemerintah
Indonesia kepada Consultative Group on Indonesia (CGI) dalam
Sidang CGI di Jakarta, bulan Februari 2000, hingga kini memang
belum efektif dilaksanakan.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/IPTEK/eros10.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Erosi Sungai Mahakam Tinggi
Samarinda, Kompas
Tingkat sedimentasi lumpur di sepanjang Sungai Mahakam sudah
sangat tinggi, mencapai 60 sentimeter per bulan. Ini disebabkan
tingginya erosi akibat rusaknya hutan pada daerah aliran sungai
sepanjang 900 kilometer itu.
Kondisi alur lalu lintas kapal antara ruas Pelabuhan
Samarinda-Muara Pegah (kawasan Delta Mahakam) sepanjang 37
mil sangat memprihatinkan. Akibat pendangkalan, kapal-kapal yang
berbobot mati 6.000 gros ton ke atas harus menunggu air pasang
untuk masuk dan ke luar Pelabuhan Samarinda. Sementara
kapal-kapal yang berada di bawah 6.000 gros ton juga harus
hati-hati, sebab lebar alur hanya 60 meter dengan kedalaman hanya
enam meter.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0010/20/dar18.htm
Jumat, 20 Oktober 2000
Bupati Berobsesi Mengaspal Puncak Gunung Sumbing
TEMANGGUNG - Memasuki era otonomi, Bupati
Temanggung Drs H Sardjono SH CN berobsesi
memajukan sektor pariwisata. Keinginannya
tidak
tanggung-tanggung, membuat jalan beraspal
sampai puncak Gunung Sumbing.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0010/20/dar9.htm
Jumat, 20 Oktober 2000
Pengelolaan Penambangan Batu Truwili
Pimpinan Desa Mengajukan Izin
JEPARA - Setelah membentuk Forum Peduli Aset-aset Daerah (FPA2D)
Kabupaten Jepara, para pimpinan desa dan tokoh masyarakat di
sekitar Gunung Truwili, Kecamatan Keling kini sudah mulai
memproses
mengajukan izin pengelolaan dan penambangan.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/DAERAH/mimp34.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Mimpi Buruk Singkong Busuk
TUMPUKAN puluhan ton singkong busuk di pinggir Jembatan II, Jalur
27, lokasi transmigrasi Kecamatan Airsugihan, Kabupaten Ogan
Komering Ilir (OKI) mulai menyusut. Gunungan hasil panen petani
yang tidak laku itu pun sudah tidak lagi mengeluarkan aroma
menyengat seperti bau busuk.Tidak ada warga yang berminat
mengupayakan benda tersebut pindah ke lokasi lain. Atau
membuang dan membersihkannya dari samping puskesmas
kecamatan itu. Setiap hari, paling-paling hanya beberapa ekor ayam
iseng yang mendekat. Namun, setelah mengais beberapa potongan,
mematuk-matuk sedikit, ayam-ayam langsung bergegas pergi. Ubi
busuk ternyata tidak menarik minat makhluk berkaki dua itu.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/DAERAH/puluh19.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Puluhan Ton Ikan Danau Maninjau Mati
Padang, Kompas
Tercemarnya air Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumatera
Barat, yang diduga karena beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) Maninjau, menyebabkan budi daya ikan pada 2.858 unit
keramba jala apung, sejak tiga tahun terakhir, hancur. Para petani
ikan dilaporkan mengalami kerugian sedikitnya Rp 3,4 milyar.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/DAERAH/dico20.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Dicoba, 100 Ha Tanaman Tebu Varietas Unggul
Kudus, Kompas
Untuk memberantas sistem keprasan, Pabrik Gula (PG) Rendeng
Kudus, Jawa Tengah, mulai musim tanam (MT) 2000/2001
melaksanakan proyek penanaman tebu varietas unggul di lahan
seluas 100 hektar. Proyek ini hanya diberikan kepada petani yang
betul-betul berprestasi.
http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000102000413827
Penganekaragaman Pangan Perlu Infrastruktur
Media Indonesia - Kesra (20/10/2000 00:41 WIB)
JAKARTA (Media): Program penganekaragam pangan akan banyak
menemui kendala, jika pemerintah tidak segera menyiapkan infrastruktur di
bidang tersebut.
http://kompas.com/kompas-cetak/0010/20/NASIONAL/koal07.htm
>Jumat, 20 Oktober 2000
Sarat Intervensi Pemerintah Koalisi Ornop Tolak RUU Yayasan
Jakarta, Kompas
Koalisi organisasi non pemerintah (ornop) yang terdiri dari 18 ornop di
Indonesia, menyatakan menolak Rancangan Undang-Undang (RUU)
tentang Yayasan karena sangat kuatnya intervensi pemerintah
terhadap yayasan dalam RUU tersebut. Dengan peluang campur
tangan pemerintah yang sangat besar terhadap yayasan, negara
sebenarnya sudah melakukan pembatasan atas kebebasan
berorganisasi. Oleh karena itu, RUU itu perlu dirombak total dan
jangan diberlakukan terlebih dulu meskipun keberadaan RUU
Yayasan merupakan tuntutan Dana Moneter Internasional (IMF).
http://www.suaramerdeka.com/harian/0010/20/dar21.htm
Jumat, 20 Oktober 2000
Partai Hidjaoe Kampanyekan UGM Bebas Polusi
YOGYAKARTA - Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta, anggota dan simpatisan Partai Hidjaoe, kemarin
menggelar aksi keprihatinan lingkungan atau mengampanyekan
kampus UGM bebas polusi. Mereka bersepeda keliling kampus dan
menggelar happening art.
Sejak pujuk 06.30, aktivis Partai Hidjaoe Dhohir Farisi
(mahasiswa
Fakultas Filsafat) dari Bunderan Bulaksumur bersepeda keliling
kampus
di lingkungan Bulaksumur dan Sekip, selama lima jam hingga pukul
11.30.
---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id