------------------------------------------------------------------------------------------------------- Mo ndaftar : [EMAIL PROTECTED] Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik: http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages -------------------------------------------------------------------------------------------------------- http://suarapembaruan.com/News/2000/11/01/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Ekonomi Rakyat, Sebuah Tanggapan Oleh SUDARSONO SOEDOMO ulisan ini merupakan tanggapan atas tulisan Dr Ir SMH Tampubolon MSc di harian Suara Pembaruan tanggal 23 Oktober 2000 yang berjudul ''Ekonomi Rakyat''. Dalam pengantarnya, Sdr Tampubolon menyitir beberapa pendapat tentang apa itu ekonomi rakyat. Sdr Tampubolon menyimpulkan pendapat-pendapat yang disitir tersebut keliru, termasuk pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada ekonomi rakyat. Penulis berpendapat, memang tidak ada yang tepat, termasuk pendapat Sdr Tampubolon sendiri juga keliru. Apa pun embel-embelnya, semua ekonomi pada dasarnya dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan hasilnya juga untuk rakyat. Jadi, embel-embel rakyat yang dicoba dilekatkan pada ekonomi rakyat memang tidak mempunyai makna yang bersifat menerangkan. http://suarapembaruan.com/News/2000/11/01/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Pulau Bawean Disebut Pulau Putri PULAU Bawean, yang bisa ditempuh dalam waktu empat jam dengan kapal motor (KM) dari Pelabuhan Pelayaran Rakyat di Gresik, bisa disebut sebagai pulau putri. Soalnya, mayoritas penghuni pulau itu kaum wanita. Dari 188.000 penduduk pulau di laut Jawa (termasuk Kabupaten Gresik) ini, ternyata 120.000 kaum lelaki usia produktif lebih suka merantau. Mereka memburu dolar di Singapura atau ringgit di Malaysia. Sehingga yang tinggal di kampung, mayoritas ibu-ibu dan para remaja putri. Kalau pun ada lelaki, itu hanya yang berusia lanjut dan anak-anak. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/jepa19.htm >Rabu, 1 November 2000 Jepang Ekspor Enam Juta Metrik Ton Pasir Gunung ke Kutai Timur Kutai Timur, Kompas Bupati Kutai Timur Awang Faroek Ishak menegaskan, kerja sama dengan Pemerintah Metropolitan Tokyo menyangkut soal impor tiga juta metrik ton pasir gunung berapi Ohyama, baru akan dilakukan setelah Pemda Kutai Timur melakukan enam tahapan prioritas, di antaranya penelitian untuk memastikan bahwa pasir itu bebas dari unsur merusak lingkungan. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/rump19.htm >Rabu, 1 November 2000 Rumpon Belum Dipasang, Nelayan Gelisah Malang, Kompas Tak kunjung dipasangnya empat rumpon PT Darma Alam Bahari (PT DAB) di perairan Pantai Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menggelisahkan nelayan. Sebab sebanyak 22 rumpon milik perusahaan perikanan Filipina yang dua tahun terakhir menjadi sumber nafkah petani Sendang Biru kini hilang, termasuk sebuah rumpon milik pengusaha lokal. PT DAB menjanjikan memasang Agustus lalu, namun hingga menjelang tibanya masa paceklik Desember nanti rumpon yang dijanjikan masih berada di Benoa, Bali, tanpa kejelasan kapan sampai ke Sendang Biru. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/dusu19.htm >Rabu, 1 November 2000 Dusun Baban Sasaran Penggalian Liar KICAU burung terdengar merdu, bersahut-sahutan. Semerbak harum bunga kopi lekat dalam penciuman. Para pekerja kebun hilir mudik dari satu baris tanaman ke tanaman lain. Senin pagi lalu, mereka sedang menyiangi rerumputan di bawah naungan pepohonan. Memang masih sangat terasa, alam pedesaan sangat ramah di Dusun Baban Desa Mulyorejo Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Tetapi di balik keramahan itu bisa jadi menyimpan seribu satu misteri. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/bak32.htm >Rabu, 1 November 2000 Petani Rotan Bak Berurat Kawat Bertulang Besi MEMANG berlebihan kalau dikatakan manusia robot, tetapi datanglah ke pedalaman Barito Selatan, dan saksikan petani rotan tengah melakukan panen. Sepintas, terlihat ibarat manusia berurat kawat dan bertulang besi. Betapa tidak, begitu kedua tangannya menarik helai rotan yang melingkar di pohon, suara patahan dahan segera terdengar padahal daunnya mengunci dahan dan ranting. Untuk menarik rotan sepanjang 15 meter dibutuhkan paling banyak empat kali tarikan. Bersamaan dengan itu, dahan dan ranting berdiameter tiga sentimeter yang terikat di ujung daun rotan, langsung patah, dan berguguran. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/encl19.htm >Rabu, 1 November 2000 "Enclave" 16.086 Warga di Kawasan TN Kutai Kutai Timur, Kompas Departemen Pertanian dan Kehutanan (Deptanhut) menyetujui usulan Pemda Kutai Timur dan Pemda Kalimantan Timur untuk melakukan enclave (kantung permukiman) bagi 3.343 kepala keluarga (KK) atau 16.086 jiwa yang bermukim di kawasan Taman Nasional (TN) Kutai, Kabupaten Kutai Timur. Deptanhut juga menyediakan dana lebih dari Rp 300 juta untuk tahap penetapan tata batas. Kegiatan ini diperkirakan selesai akhir 2000. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/khaw19.htm >Rabu, 1 November 2000 Khawatir Kebun Kopi Tergusur Petani Tolak Tambang Emas Jember, Kompas Perasaan cemas dan resah kini menghantui petani kopi rakyat di Dusun Baban, Desa Mulyorejo Kecamatan Silo, Jember. Mereka tak rela apabila kebun-kebun miliknya tergusur karena penambangan emas. Suara-suara santer menyebut akan ada penambangan emas, atau tembaga di sekitar lokasi perkebunan rakyat dan kawasan hutan lindung. Apalagi sejak sebulan terakhir ini ada sejumlah galian di beberapa lokasi untuk mengambil sampel tanah guna menentukan kandungan emas atau tembaga."Kalau tambang emas akan menggusur perkampungan dan kebun kopi rakyat, jangan harap ada penambangan di sini, meski jalan dibangun selicin marmer dan listrik masuk ke perkampungan," tutur Saneri (60), Kepala Kampung Baban Timur saat ditemui Kompas hari Senin (30/10) di rumahnya. http://kompas.com/kompas-cetak/0011/01/DAERAH/jang20.htm >Rabu, 1 November 2000 Pelaksanaan Otonomi Daerah Jangan Eksploitasi SDA demi Kejar PAD Semarang, Kompas Pelaksanaan otonomi daerah hendaknya tidak disalahartikan untuk mengeksploitasi sebanyak-banyaknya sumber daya alam (SDA) demi mengejar pendapatan asli daerah (PAD), tanpa memperhatikan dampak negatifnya. Jika ini dilakukan, akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan. http://www.surabayapost.co.id/ SUPLEMEN Rabu, 01 November 2000 Hasil Rekayasa Biotek Tak Selamanya Positif TIDAK selamanya hasil rekayasa genetika pada produk pertanian bermanfaat bagi manusia. Teknologi yang bisa memperbesar buah, mengurangi (menghilangkan) biji dan sejumlah keuntungan yang memberikan kenyamanan kepada manusia, tidak selamanya layak dikonsumsi. Rekayasa genetika pada jagung yang dilakukan oleh Aventis di Amerika Serikat menjadi polemik. Benih jagung hasil rekayasa genetika yang dinamai StarLink ini disebut-sebut mengandung alergen. Pemerintah masih melakukan penelitian. --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id