-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mo ndaftar :    [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
        http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
-----------------------------------------------------------------------------------------------
 

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/06/JATIM/tiga19.htm
>Rabu, 6 Desember 2000

Tiga Penjarah Kayu Jati Tewas Tertembak
Jember, Kompas

Tiga penjarah kayu jati di Jember tewas tertembak hari Selasa (5/12)
pukul 05.30. dan tiga yang lain luka-luka. Enam korban itu adalah
bagian dari kurang lebih 200 orang yang pagi itu menjarah kayu jati di
petak 47 dan 52 hutan Dusun Mandiku, Desa Suco, Kecamatan
Mumbulsari, Jember. Korban tewas dan luka itu akibat tembakan
senapan pasukan Brimob Polwil Besuki di Bondowoso ketika hendak
menghalau aksi massa yang menjarah pohon jati.Para penjarah yang
menjadi korban tewas; Ahmad Jufri al P Holip (35), Toha al P Hasan
(45) dan Wafi al P Iin (22). Umumnya tertembak pada bagian dada.
Sedang korban luka adalah Karsono (45) kena tembak di paha,
Bandi (18) tertembak di pinggang dan Saha (30) tertembak di lengan.

Kapolres Jember Superintendent Drs Djoko Mukti Hariyono
mengatakan, aparat keamanan yang berjumlah 23 orang kewalahan
menghadapi sekitar 200 penjarah. Berbagai cara telah dilakukan oleh
aparat keamanan untuk menghentikan aksi penjarahan, namun
belum juga mampu menyadarkan para pencuri jati itu agar
menghentikan aksi penebangan.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/06/IPTEK/bila10.htm
>Rabu, 6 Desember 2000

Bila Badai Belum Juga Berlalu 

HUJAN lebat yang menimpa berbagai daerah di Indonesia selama
musim hujan tahun ini-terutama di Padang (Sumatera Barat) dan
Manado (Sulawesi Utara) hingga mengakibatkan banjir bandang pada
akhir November lalu-terjadi akibat konvergensi atau pertemuan angin
di dua tempat tersebut. Pertemuan angin yang berlawanan arah
menyebabkan gerak angin vertikal yang cepat dengan membawa
banyak uap air. Selanjutnya, akibat penumpukan uap air dalam
jumlah besar, terbentuk awan hujan yang menjulang tinggi. Alhasil,
terjadi hujan lebat di daerah tersebut.

Seperti dikemukakan Tien Sribimawati MSc, peneliti utama Riset
Unggulan Terpadu (RUT) tentang iklim di Indonesia dari Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hujan lebat yang
terjadi selama beberapa hari di Padang hingga menimbulkan
bencana banjir disebabkan adanya pertemuan angin dari daratan
Asia ke arah tenggara bertemu dengan angin dari daratan Australia
mengarah ke barat laut. Kedua angin terkait kemudian membelok ke
timur, masuk ke daratan Sumatera Barat.

http://www.indomedia.com/bpost/122000/6/index.htm

Tebangan Liar Makin Marak
Amuntai, BPost

Aksi tebangan liar di daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara semakin marak, terbukti dengan
bermunculannya band saw liar di daerah tersebut.

Menurut sekretaris komisi B DPRD HSU, Sulaiman Ilsa, Selasa (5/12), adanya aksi 
penebangan
liar ini bisa menimbulkan kerusakan hutan. "Kami sudah lama mendengar adanya aksi 
tebangan
liar di daerah ini dan sudah mengeceknya ke berbagai kecamatan, khususnya di daerah 
atas,"
kata Ilsa.

http://www.indomedia.com/bpost/122000/6/index.htm

Pelestarian Kawasan Hutan Pegunungan Meratus Melalui Konsep Ekowisata
oleh Mohammad Sidiq, S Hut

Sejak dikeluarkannya SK 741/Kpts-II/99 dan SK 1793/Menhutbun-VI/99 oleh Muslimin
Nasution, keberadaan kawasan hutan Pegunungan Meratus kini terancam punah. Isu-isu 
terus
berkembang, dimulai dari permasalahan alih fungsi sebagian kawasan dari hutan lindung 
menjadi
hutan produksi terbatas (HPT), mencadangkan sebagian kawasan menjadi areal pengusahaan 
PT
Kodeco Timber sampai pada isu-isu sensitif yang berkaitan langsung dengan kebijakan 
tersebut.

Beberapa kalangan pemerhati lingkungan menunjukkan reaksi keras sebagai manifestasi
ketidaksetujuan mereka. Sebagian besar kalangan sudah tidak percaya lagi dengan sistem
pengelolaan hutan oleh pemegang HPH. Kenyataan tiga puluh tahun silam yang 
membuktikannya,
dengan TPTI, TPTJ atau sistem lainnya, perusahaan tidak mampu memulihkan kembali hutan
konsesinya. Hutan alam terfragmentasi menjadi pulau-pulau kecil akibat laju 
deforestasi yang
menakjubkan. Apalagi dengan adanya pengakuan bahwa masyarakat tidak mendapatkan
sedikitpun keadilan dan keterjaminan hidupnya selama HPH beroperasi.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/06/IPTEK/huta10.htm
>Rabu, 6 Desember 2000

Hutan Alami Indonesia Tinggal 28 Persen
Makassar, Kompas 

Saat ini hutan alami di Indonesia hanya tinggal 28 persen. Itu pun sedang
mengalami proses perusakan seluas 4.000 hektar are (ha) per hari 
atau 1,46 juta hektar per tahun. Di antara penyebabnya adalah
penebangan ilegal yang sudah terjadi selama lebih kurang 22 tahun.
Selain itu, pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan
lahan yang tersisa.

Masalah kerusakan hutan ini akan menjadi tantangan berat bagi
pemerintah daerah (pemda) dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Sebab, di satu sisi, otonomi daerah akan memberikan kewenangan
penuh pada pemda untuk memanfaatkan sumber daya alam,
sementara di sisi lain pemda dihadapkan pada keha-rusan untuk
menjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan lingkungan. 

http://www.indomedia.com/bpost/122000/6/index.htm

Dephub: Amdal CHEC Tercecer
Banjarmasin, BPost

Teka-teki seputar ada tidaknya Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), yang menjadi 
prasyarat
pengerukan alur Sungai Barito oleh China Harbour Engineering Company (CHEC) akhirnya
terkuak. Amdal proyek pengerukan yang sudah berjalan lima bulan itu, ternyata belum 
kelar.

Berdasarkan hasil pertemuan Tim Pengawas Pengerukan Alur Barito, yang dilaksanakan 
Selasa
(5/12) di Kanwil Dephub Kalsel, diketahui kalau (Amdal) milik pelaksana pengerukan Alur
Barito (PT SDPP) masih dalam proses.

http://www.indomedia.com/bpost/122000/6/index.htm

Rizal Minta Jakgung Adili Perusak TNTP
Jakarta, BPost

Sebanyak 16 orang yang diduga tersangkut kasus kayu log ilegal (illegal logging) 
diserahkan ke
Kejaksaan Agung untuk diperiksa dan diadili. Salah satu di antaranya, menurut Menko
Perekonomian Rizal Ramli, seorang anggota MPR berinisial AR yang terlibat penebangan 
liar di
Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Kalimantan Tengah.

Rizal mengatakan itu dalam jumpa pers bersama Jaksa Agung Marzuki Darusman dan Menhut
Nurmahmudi Ismail, usai rapat action plan penyelamatan hutan, Selasa (5/12). Rapat itu
merupakan tindak lanjut dari hasil sidang Consultative Group on Indonesia (CGI) di 
Jepang,
Oktober lalu.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/06/UTAMA/hany01.htm
>Rabu, 6 Desember 2000

Kesan Sekilas soal Transmigrasi Hanya "Membuang" Orang dari Kepadatan 

PELAKSANAAN transmigrasi yang dilakukan selama ini, terkesan
hanyalah sekadar upaya membuang orang. Meski ada yang berhasil,
secara umum, yang ada hanyalah kegagalan, keluhan, jeritan
perasaan disingkirkan. Namun, itu dipoles atas nama pembangunan
yang dicanangkan pemerintah. 

Di antara mereka yang ditransmigrasikan, lewat program pemerintah,
ternyata tidak sedikit yang pulang kembali ke daerah asalnya.
Mereka merasa tidak produktif, tidak dimanusia- kan setelah berada
di daerah tujuan transmigrasi.

http://kompas.com/kompas-cetak/0012/06/UTAMA/tran01.htm
>Rabu, 6 Desember 2000

Transmigrasi Reguler Sudah Dihentikan 
Jakarta, Kompas

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Alhilal Hamdi mengatakan, sejak bulan
Agustus 2000 pemerintah sudah menghentikan program transmigrasi reguler
antarpulau. Sedangkan transmigrasi lokal
yang sulit dilakukan di zaman Orde Baru saat ini mulai dilaksanakan,
khususnya dengan tujuan Jawa Barat (Jabar) bagian selatan."Untuk
warga dari Jawa, Madura, Bali, dan Lombok, misalnya, tidak ada lagi
pelaksanaan transmigrasi reguler. Sejak saya menjadi menteri,
transmigrasi reguler seperti yang berlangsung selama ini dihapus.
Kami hanya akan bekerja untuk penanganan pengungsi dan
penempatan masyarakat setempat di lokasi tempat tinggalnya yang
ada di satu provinsi. Paling-paling hanya berbeda kabupaten saja."



---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke