~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
  
Layanan Informasi Aktual
        [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
    Rabu, 7 Juli 2004
 
"Tak berbuah karena kekuatiran dunia"
    ( Matius  13 : 22 )
 
Seorang hamba yang berkarya bagi Tuhan dengan kuasa Roh akan menghasilkan buah dari ladangnya dengan lebat dan menghasilkan biji yang selalu siap ditanam untuk karya selanjutnya. Benih yang ditabur oleh para rasul Yesus telah nyata hingga kini. Sebab, kekuatiran dan pergumulan mereka sepenuhnya pada jiwa-jiwa yang perlu ditabur dengan firman. Mereka tidak kuatir akan berbagai tawaran dunia ini.
 
Sesungguhnya hamba-hamba Tuhan yang kekuatirannya penuh pada keselamatan dan pertumbuhan iman sesamanya tidak akan kuatir akan apa yang akan ia makan dan apa yang akan ia minum. Lapar menjadi latihan untuk menguasai keinginan daging (duniawi). Lelah karena kebenaran dan kasih menjadi ujian kesabarannya. Seperti Yesus berkata: "makanan-Ku ialah melakukan kehendak DIA yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya."
 
Kekuatiran hamba-hamba akan uang, kesenangan, jabatan, kehormatan, dan berbagai fasilitas mewah sering tidak disadari telah menggerogoti semangat dan kemampuan mereka untuk berjuang bagi jiwa-jiwa yang haus akan kebenaran. Keinginan untuk berbuat dosa seksual pun merupakan jerat mematikan bagi para hamba-hamba. Semua kesenangan dan godaan dunia ini sungguh ampuh melumpuhkan kekuatan atau kuasa para hamba-hamba yang diberi kesempatan untuk melayani jiwa-jiwa.
 
Kekuatiran dunia ini menjadi penghalang, bahkan bisa menjadi racun yang mematikan bagi api roh atau semangat yang dikaruniakan Tuhan. Ibarat kayu kering yang sudah sempat menyala, tiba-tiba harus mati dan berat untuk dihidupkan kembali akibat basah terkena siraman air.
 
"Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah, orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah."
 
Sebagai mahluk yang memiliki pilihan hidup, marilah kita berusaha sekuat tenaga dan dengan segenap akal budi kita untuk memilih berada di pihak Tuhan, sehingga kekuatiran dunia tidak menggerogoti iman percaya kita, sebaliknya Roh Tuhan akan menuntun, memberi semangat dan kuasa kepada kita untuk mengasilkan buah yang lebat dan biji yang selalu siap untuk ditanam. Amin.
 
(Augus S/ Eskol/ 2004)

Kirim email ke