~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
    Layanan Informasi Aktual
        
eskol@mitra.net.id
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hot Spot: Senin, 16 Mei 2005
 
MUI Instruksikan Investigasi
Waspadai, Gerakan Pemurtadan di Garut

GARUT, (PR).-
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Garut meminta kepada setiap pengurus MUI kecamatan di seluruh wilayah Garut untuk segera melakukan investigasi dan mengumpulkan data-data berkaitan dengan dugaan maraknya sejumlah gerakan pemurtadan umat Islam. MUI Garut juga mengingatkan seluruh Muslim Garut untuk mewaspadai berbagai gerakan pemurtadan yang dilakukan pihak lain dengan berbagai cara, terutama berkedok memberikan bantuan sosial.

Demikian ditegaskan Ketua MUI Kab. Garut, K.H. Abdul Halim, Lc., di sela-sela pembentukan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kab. Garut, Minggu (15/5). Menurutnya, gerakan pemurtadan yang disinyalir telah mulai merajalela di berbagai daerah dengan tujuan sejumlah orang Muslim yang tak mampu.

"MUI banyak menerima laporan dari masyarakat tentang adanya gerakan-gerakan pemurtadan umat Islam di Kab. Garut dengan beragam bentuk dan cara walau jumlahnya masih simpang siur. Karenanya, umat Islam di Garut mesti mewaspadai gerakan pemurtadan ini," tegas Halim. Dikatakan, terutama bagi mereka yang tergolong masyarakat tak mampu, jangan sampai bantuan sosial yang diberikan sesuatu pihak baik berupa pemberian makanan maupun obat-obatan apalagi ditukarkan dengan akidah.

Menurut informasi, tutur Halim, hingga saat ini di daerah Garut Kota saja, setidaknya diketahui sebanyak 80 orang Muslim telah berpindah akidah pada agama lain. Sebanyak 35 orang di antaranya beralih keyakinan setelah bekerja sebagai buruh pada projek pembangunan sebuah bangunan peribadatan agama nonIslam. Sedangkan 45 orang lainnya keluar dari Islam setelah menerima bantuan sosial. Kebanyakan dari 80 orang tersebut merupakan keluarga tak mampu.

Selain itu, Halim mengatakan, di daerah Garut Selatan juga dikabarkan telah terjadi pemurtadan umat Islam salah satunya dilakukan dengan cara pemberian pinjaman modal usaha. Hanya, hingga kini belum diperoleh informasi mengenai banyaknya umat Islam yang berhasil ditarik masuk pada keyakinan agama non-Islam tersebut. (A-124)***

Kirim email ke